EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,045.92   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 31 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 32 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 39 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 41 menit lalu, #Saham AS

Indika Energy Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu Bara

Penulis

Pendapatan Indika Energy naik awal tahun ini membuat prospek saham INDY semakin menarik. Tapi, bagaimana prospek saham INDY secara keseluruhan?

Indika Energy Menikmati Berkah Kenaikan

Analisa Saham INDY - Indika Energy

Kali ini kita akan membahas mengenai kinerja saham Indika Energy (INDY). Mengapa saham ini menarik? Pertama, seperti yang kita sama-sama mengetahui, saat ini harga batu bara sudah mulai cukup kuat berada dalam level harga yang baru, dan sektor pertambangan sejak pertengahan tahun lalu juga sudah mulai rebound. Cukup banyak saham-saham pertambangan yang mulai menikmati kenaikan harga batu bara dan berimplikasi positif terhadap nilai harga saham-nya, sebut saja, ADRO, HRUM, dan DOID.

Grafik Harga Saham INDY

Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu

Pada grafik di atas, anda dapat melihat kinerja saham INDY, berdasarkan pantauan kami, harga saham INDY dalam 1 tahun terakhir berhasil menguat +172.3%, 3 bulan +122%, 6 bulan +166.4%, sementara year-to-date +164.5%. Hasil ini sesuai dengan kenaikan harga batu bara.

Pada tahun 2010 lalu, harga batu bara sempat mencapai USD 130/ton namun dalam 5 tahun berikutnya harga batu bara terus menerus menurun dan sempat mencapai level USD49/ton pada tahun 2015-2016 dan setelah itu mulai kembali menguat dengan sempat mencapai level USD105/ton kembali di akhir tahun 2016 yang lalu.

Grafik Harga Batu Bara

Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu

Namun, resiko dari fluktuatifnya harga batu bara memang membuat sulit Indika Energy, karena perseroan jadi kesulitan dalam menentukan target jangka menengah dan panjang dari Capex yang akan dikeluarkan, dimana resiko investasi akan semakin tinggi dengan profil harga batu bara yang melemah, hal ini termasuk dalam resiko bisnis yang harus dihadapi oleh perseroan.


Bisnis Indika Energy

Secara umum, bisnis utama perseroan terbagi dalam 3 kategori usaha, yakni melalui;

Kategori Pendapatan INDY

Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu

  1. Sumber daya energi. Kideco adalah aset utama perusahaan Indika Energy dan entitas anak dalam segmen sumber daya energy dan merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia menurut volume produksi.
  2. Jasa energi. Bisnis utama perseroan terletak di Tripatra dan Petrosea. Melalui Tripatra, perusahaan memberikan jasa teknik, pengadaan material, dan pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta logistik, melalui petrosea perusahaan memberikan jasa engineering, konstruksi dan kontrak pertambangan dengan kemampuan pit-to-port.
  3. Infrastruktur energi. Proyek pembangkit listrik berkapasitas 660 MW yang terletak di Cirebon, Jawa Barat dan CEPR, merupakan investasi perusahaan perusahaan dan entitas anak dalam segmen infrastruktur energi.

Jika kita lihat pada grafik di atas, year-on-year (yoy) kinerja perseroan mulai membaik, dimana terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada bisnis jasa energi, dan kenaikan di sumber daya energi pada semester-I tahun ini. Peningkatan pendapatan Indika Energy cukup sejalan dengan hasil yang diterima pada posisi laba bersih perseroan.

Berhati-hati Pada Posisi Hutang Perseroan

Jika kita gunakan tingkat solvency untuk mengukur kesehatan perseroan, kami melihat resiko masih cukup terasa, secara industri dan sektoral, posisi debt to equity ratio (DER) tidak lebih dari 1x, sedangkan INDY saat ini tercatat DER di angka 1.25x. Tentu menarik jika INDY bisa menarik DER mendekati level 1x dan hal ini bisa saja terjadi jika kinerja operasional perusahaan akan meningkat terus menerus di kuartal-kuartal mendatang. Optimalisasi CAPEX dan efisiensi akan menjadi catatan penting perusahaan kedepannya jika ingin berhasil menekan DER di level 1x.

Posisi Hutang, Cash Dan Ekuitas INDY

Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu

Profil hutang perseroan terlihat sejak tahun 2012, dimana perseroan memang membutuhkan banyak hutang untuk melakukan ekspansi-nya. Namun, dalam 5 tahun setelah tahun 2010, harga batu bara yang melonjak turun membuat tingkat resiko menjadi semakin tinggi bagi perseroan, dan begitu pula pada posisi hutang saat ini. Jika di akhir tahun nanti level hutang bisa mendekati USD1 juta, maka hal ini sudah cukup positif bagi INDY. Sebagai catatan komposisi hutang sebagian besar di kontribusi oleh pinjaman jangka panjang.


Kinerja Keuangan Semester-I 2017

Well, harus diakui, terjadi perbaikan pada kinerja keuangan Indika Energy sejauh ini. Jika kita lihat pada performa perusahaan di semester-I tahun ini INDY berhasil mencetak kenaikan +42% pada pos pendapatan, sementara pada laba USD 29 juta dari sebelumnya minus USD 18 juta. Jika kita setahunkan, maka INDY akan memiliki pendapatan sekitar USD 908 juta atau naik +17% dan laba bersih positif USD 102 juta.

Grafik Pendapatan Dan Laba Bersih

Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu


Valuasi Saham INDY

Kami melihat saham INDY memiliki P/E saat ini di level 7.4x, atau cukup atraktif jika kita bandingkan dengan valuasi perusahaan lainnya di sektor pertambangan, dengan rata-rata sektor di level 11.35x. Dari hasil pengamatan kami, jika kita gunakan earning per share (EPS) di semester-I tahun ini, maka INDY akan mendapatkan EPS di akhir tahun sekitar USD 0.0196 atau setara Rp 260.68.

Dengan asumsi P/E 10x, maka harga saham INDY bisa mencapai kenaikan ke level Rp 2,606/saham atau +39.77% dari harga saham-nya per hari ini (11/09) Rp 1,865/saham.

Valuasi Sektoral Pertambangan (P/E x)

Menikmati Berkah Kenaikan Harga Batu

Arsip Analisa By : Aditya Putra
280204
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.