EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,768.69   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 11 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

28-29 September 2017: GDP Dan Jobless Claims AS, CPI Jerman Dan Jepang

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah GDP dan Jobless Claims AS, CPI dan indeks Gfk Jerman, pidato Carney, Kuroda, Fed Fischer dan RBA Debelle. Besok ada CPI Jepang.

Kamis, 28 September 2017:

Jam 13:00 WIB: indeks kepercayaan konsumen Jerman versi Gfk bulan September 2017 (Berdampak medium pada EUR)

Indeks kepercayaan konsumen di Jerman ini dirilis oleh Gfk dan dibuat berdasarkan survey terhadap 2000 responden mengenai keadaan ekonomi saat ini dan perkiraan untuk beberapa waktu kedepan. Pertanyaan yang diajukan termasuk keadaan finansial dan produk kebutuhan pokok yang dikonsumsi.

Indeks ini adalah indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas perekonomian pada umumnya. Meski demikian indikator ini dampaknya tidak sebesar indeks IFO Business Climate karena cakupan responden IFO lebih besar dan lebih berpengaruh pada pasar.

28-29 September 2017: GDP Dan Jobless
Indeks kepercayaan konsumen Jerman bulan Agustus lalu berada pada angka 10.9, lebih tinggi dari perkiraan 10.8 dan yang tertinggi sejak bulan Oktober 2001 akibat naiknya indeks income expectations dan indeks tenaga kerja.

Untuk bulan September 2017 diperkirakan indeks akan naik ke angka 11.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

Jam 13:35 WIB
: pidato gubernur BoJ Haruhiko Kuroda (Berdampak tinggi pada JPY)
Kuroda dijadwalkan berbicara pada konvensi National Securities Industry di Tokyo. Isi pidato Kuroda bisa dibaca disini.

Jam 15:15 WIB
: pidato gubernur BoE Mark Carney (Berdampak tinggi pada GBP)
Mark Carney dijadwalkan berbicara pada konperensi BoE di London. Isi pidato Carney bisa dibaca disini.

Jam 16:00 WIB
: pidato asisten gubernur RBA Guy Debelle (Berdampak medium pada AUD)
Guy Debelle dijadwalkan berbicara pada konperensi BoE di London. Isi pidato Debelle bisa dibaca disini.

Jam 19:00 WIB
: data Preliminary Consumer Price Index (CPI) Jerman bulan September 2017 (Berdampak medium-tinggi pada EUR)

Di Jerman yang berdampak adalah CPI total, sedang CPI inti kurang berdampak. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi sehingga lebih berdampak dari data CPI final yang akan dirilis dua minggu kemudian, kecuali pada data final terjadi perubahan.

Pada saat yang sama akan dirilis Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) yaitu persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya atau inflasi tahunan. Baik data m/m maupun y/y berdampak tinggi karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.

28-29 September 2017: GDP Dan Jobless
CPI total y/y final Jerman bulan Agustus lalu menunjukkan kenaikan 1.8%, sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir, sementara untuk basis bulanan (m/m) naik 0.1%, juga sesuai dengan perkiraan tetapi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Naiknya angka inflasi tahunan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi, makanan, tembakau, produk farmasi, listrik dan jasa.

Untuk data awal (preliminary) bulan September 2017 diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan kembali naik 1.8% dan inflasi bulanan (m/m) akan naik 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

Jam 19:30 WIB
: data Gross Domestic Product (GDP) AS kwartal kedua tahun 2017 (Final) (Berdampak tinggi pada USD)

Data ini dirilis oleh biro analisa ekonomi AS dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indikator ini dirilis per kwartal, masing-masing terdiri atas 3 rilis dengan selang waktu sebulan, yaitu Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua) dan Final GDP.

Akhir-akhir ini selalu terjadi revisi pada setiap kali rilis data GDP sehingga ke 3 data tersebut cenderung akan berdampak tinggi. GDP selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.

28-29 September 2017: GDP Dan Jobless
Data Advance GDP kwartal kedua tahun 2017 yang dirilis 28 Juli lalu menunjukkan angka pertumbuhan +2.6%, lebih tinggi dari data final kwartal pertama yang +1.4%, sementara data Preliminary GDP (second estimate) yang dirilis 30 Agustus lalu direvisi naik +3.0%, lebih tinggi dari perkiraan +2.7% dan yang tertinggi sejak kwartal pertama tahun 2015.

Naiknya GDP kwartal kedua tersebut terutama disebabkan oleh kontribusi fixed investment yang meningkat 3.6%, ekspor yang naik 3.7% dan Personal Consumption Expenditure (PCE) yang naik 3.3%, sementara pengeluaran pemerintah turun 0.3%.

Untuk GDP final kwartal kedua tahun 2017 yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan tetap +3.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 19:30 WIB
: data Jobless Claims AS per 22 September 2017 (Berdampak tinggi pada USD)

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.

28-29 September 2017: GDP Dan Jobless
Minggu lalu Jobless Claims AS kembali berkurang 23,000 ke 259,000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya yang direvisi turun dari 284,000 ke 282,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 302,000 dan yang terendah dalam 3 minggu terakhir. Sementara klaim rata-rata 4 mingguan naik 6,000 ke 268,750 klaim, tertinggi sejak Juni 2016. Hingga minggu lalu Jobless Claims di AS masih berada dibawah angka 300,000 selama 133 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil.

Dampak dari badai Harvey dan Irma diperkirakan masih akan mempengaruhi, dan untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali naik 10,000 ke 269,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 21:15 WIB
: pidato anggota FOMC Stanley Fischer (Berdampak medium pada USD)
Stanley Fischer dijadwalkan berbicara pada konperensi BoE di London. Isi pidato Fischer bisa dibaca disini.

Jum’at, 29 September 2017:

Jam 06:30 WIB: data National Consumer Price Index (CPI) Jepang bulan Agustus 2017 dan Tokyo Core CPI bulan September 2017 (Berdampak medium-tinggi pada JPY)
Di Jepang ada dua rilis, Tokyo CPI dan National CPI, masing-masing dirilis untuk CPI inti (Core) yang tidak termasuk bahan makanan dan energi dan CPI total. Tokyo Core CPI yang dirilis oleh Biro Statistik lebih cepat sebulan dianggap mewakili tingkat inflasi di seluruh Jepang, sedang National CPI didasarkan atas hasil survey dari beberapa media terkemuka Jepang.

Rilis data berupa persentase perubahan data dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m) dan data bulan yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau National CPI total y/y.

28-29 September 2017: GDP Dan Jobless
National CPI total y/y bulan Juli lalu naik 0.4%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya. Naiknya inflasi tahunan bulan Juli tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga makanan (+0.6%), bahan bakar dan air (+4.3%), harga pakaian (+0.2%), perawatan kesehatan (+0.1%) dan biaya pendidikan (+0.4%).

Dalam basis bulanan (m/m) inflasi total di Jepang bulan Juli lalu kembali stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 0.2% dan sama dengan bulan sebelumnya. Untuk CPI inti bulan Juni y/y naik 0.5%, sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi sejak bulan Maret 2015. Tokyo Core CPI bulan Agustus 2017 y/y naik 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.3% dan yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir.

Untuk bulan Agustus 2017 National CPI total y/y diperkirakan akan naik 0.7%, dan CPI inti y/y diperkirakan akan kembali naik 0.5% dan m/m akan naik 0.1%, dan Tokyo Core CPI bulan September 2017 y/y diperkirakan naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan JPY menguat.

Keterangan
: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex .

Arsip Analisa By : Martin
280394
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.