EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,016.81   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

XAU/USD, Kamis 12 Oktober 2017

Penulis

Emas berada di bawah $1,300, karena pasar masih menunggu data Inflasi AS, dan ada beberapa perselisihan antara anggota FOMC mengenai prospek pertumbuhan inflasi.

Info Pasar

Emas mendapatkan beberapa dukungan dari pertemuan FOMC terakhir. Anggotanya secara umum menyetujui kenaikan suku bunga 0.25% pada bulan Desember, tetapi pasar mendeteksi masih ada beberapa perselisihan antara anggota FOMC mengenai prospek pertumbuhan inflasi dan ekonomi.

Selain itu, beberapa pengamat pasar telah memperhitungkan perkiraan FOMC akan terdengar lebih hawkish mengenai kebijakan moneter AS. Diperkirakan, emas tidak akan menembus level $1300, karena pasar akan menunggu data inflasi.

 

Analisa Teknikal

XAU/USD, Kamis 12 Oktober

Support : 1284.31.
Resistance : 1296.91.

Dalam perdagangan jangka pendek, Harga Emas berpotensi menguat , menuju 1284.31.

Arsip Analisa By : Rachmat
280563
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.