EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,171.52   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

22-23 November 2017: Notulen FOMC, Jobless Claims AS, Retail Selandia Baru

Penulis

Data berdampak hari ini adalah Durable Goods Orders AS, statement Depkeu Inggris, Jobless Claims, persediaan minyak dan indeks UoM AS. Besok ada notulen FOMC dan Retail Sales Selandia Baru.

Rabu, 22 November 2017:

Jam 07:30 WIB: data Construction Output di Australia kwartal ke 3 tahun 2017 (Berdampak medium pada AUD)

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia per kwartal ini mengukur persentasi perubahan jumlah total proyek konstruksi yang telah selesai dikerjakan, disebut juga dengan Construction Work Done. Indikator ini penting untuk mengetahui perubahan output sektor konstruksi yang akan mempengaruhi data GDP yang dirilis seminggu kemudian. Selain itu, indikator ini juga akan berdampak pada data tenaga kerja dan pengeluaran konsumen.

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Kwartal kedua lalu, jumlah total proyek konstruksi yang telah selesai dikerjakan naik 9.3% ke AUD 51.67 milyard dibandingkan kwartal pertama, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.9% dan yang tertinggi sejak tahun 1986.

Untuk kwartal ke 3 tahun 2017, diperkirakan jumlah total proyek konstruksi yang telah selesai dikerjakan akan turun 2.1% (atau -2.1%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan AUD.

Jam 19:30 WIB: Autumn
Forecast Statement departemen keuangan Inggris (Berdampak medium-tinggi pada GBP)

Statement ini dirilis oleh departemen keuangan Inggris sekali dalam setahun, mulai dipublish untuk pertama kali pada 17 Oktober 2013. Statement berupa pandangan terhadap keadaan perekonomian Inggris dalam hubungannya dengan budget pemerintah untuk setahun kedepan. Parameter pengukuran mencakup level pendapatan, pengeluaran dan borrowing level.

Autumn Forecast Statement adalah pengganti dari Annual Pre-Budget Report dan akan disampaikan oleh menteri keuangan di depan parlemen. Isi statement bisa dibaca disini.

Jam 20:30 WIB
: data Durable Goods Orders AS bulan Oktober 2017 (Berdampak medium-tinggi pada USD)

Meningkatnya order durable goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, dan sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Ada 2 rilis, yaitu order Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi, dan order Durable Goods total. Data DGO yang meningkat, menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah order dibandingkan bulan sebelumnya.

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Bulan September lalu, DGO total naik 2.2%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 1.0% dan yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir, sementara DGO inti naik 0.7%, juga lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.5% dan yang tertinggi dalam 9 bulan terakhir. Pada bulan September 2017 order produk mesin naik 1.1%.

Untuk bulan Oktober 2017 diperkirakan baik DGO total maupun DGO inti akan naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 20:30 WIB
: data Jobless Claims AS per 17 November 2017 (Berdampak tinggi pada USD)

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Minggu lalu Jobless Claims AS kembali naik 10,000 ke 249,000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan 235,000 dan yang tertinggi dalam 6 minggu terakhir. Sementara rata-rata 4 mingguan naik 6,500 ke 237,750 klaim. Hingga minggu lalu Jobless Claims di AS masih berada dibawah angka 300,000 selama 141 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil.

Untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan berkurang 8,000 ke 241,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 22:00 WIB
: indeks kepercayaan konsumen AS versi University of Michigan (UoM) bulan November 2017 (Final) (Berdampak medium pada USD)

Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) setiap bulan pada Jum’at terakhir ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Data ini dibuat berdasarkan survey terhadap 500 konsumen mengenai kondisi perekonomian AS saat sekarang dan waktu yang akan datang. Angka indeks ini dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary dan Final atau revised. Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga cenderung lebih berdampak, namun jika pada rilis selanjutnya terjadi revisi yang jauh dari perkiraan maka akan berdampak tinggi juga.

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Indeks preliminary bulan November yang dirilis 10 November lalu menunjukkan angka 97.8, lebih rendah dari perkiraan 100.8 dan juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 100.7 (tertinggi dalam 13 tahun terakhir). Pada bulan November indeks future expectations turun dari 90.5 di bulan Oktober ke 87.6, dan indeks current economic conditions turun dari 116.5 ke 113.6.

Untuk indeks final bulan November 2017 diperkirakan akan direvisi naik ke angka 98.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 22:00 WIB
: indeks kepercayaan konsumen kawasan Euro versi Eurostat bulan November 2017 (Berdampak medium pada EUR)

Data ini dirilis oleh Eurostat dan dibuat berdasarkan survey pada 2,300 konsumen di seluruh kawasan Euro mengenai kondisi perekonomian kawasan saat ini dan di waktu yang akan datang. Responden dimintai pendapat tentang pekerjaan, pendapatan, inflasi dan produk-produk utama yang dikonsumsi. Angka indeks positif (lebih besar nol) menunjukkan optimisme dan angka indeks yang negatif menunjukkan pesimisme.

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Bulan Oktober lalu angka indeks berada pada -1.0, sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Untuk bulan November 2017 diperkirakan indeks kepercayaan konsumen akan kembali berada pada angka -1.0. Angka indeks yang lebih tinggi dari perkiraan (atau angka minus yang lebih rendah dari perkiraan) akan cenderung mendukung penguatan EUR.

Jam 22:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 17 November 2017 (Berdampak tinggi pada WTI/USD dan CAD)

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barrel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS namun berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Canada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Minggu lalu persediaan minyak untuk industri kembali bertambah 1.85 juta barrel, lebih tinggi dari perkiraan yang akan berkurang 2.10 juta barrel tetapi lebih rendah dari minggu sebelumnya yang bertambah 2.24 juta barrel. Untuk minggu ini diperkirakan akan berkurang 2.17 juta barrel.

Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia, yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak dan situasi politik di timur tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.
Baca juga: Harga Minyak Lesu Nantikan Rapat OPEC Minggu Depan

Kamis, 23 November 2017:

Hari libur bank-bank di Jepang (Thanksgiving Day)

Jam 02:00 WIB: notulen meeting FOMC tanggal 1-2 November 2017 (Berdampak tinggi pada USD)

Notulen meeting FOMC dirilis 8 kali per tahun, sekitar 3 minggu setelah pengumuman suku bunga The Fed. Data ini mengungkapkan hasil akhir voting para anggota FOMC yang dilakukan pada saat meeting. Perbedaan hasil voting yang menyolok akan berdampak pada pergerakan USD.

Pada meeting tanggal 1-2 November lalu yang tidak disertai dengan konperensi pers, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya sebesar +1.00% hingga +1.25%, seperti yang diperkirakan pasar. Tidak ada perubahan proyeksi ekonomi. Para anggota komite optimis terhadap ekonomi AS dengan pertumbuhan kwartal ke 3 yang naik 3% dan tingkat pengangguran yang berada pada level terendahnya dalam 16 tahun terakhir, sekalipun risau terhadap trend inflasi yang lambat.

Perkiraan pelaku pasar akan kemungkinan kenaikan suku bunga pada meeting 13-14 Desember mendatang masih diatas 90% atau hampir pasti akan ada kenaikan suku bunga. Jika opini dan pernyataan para anggota komite pada meeting 1-2 November lalu mayoritas hawkish maka akan cenderung menyebabkan USD menguat, sebaliknya jika ada perbedaan pendapat yang menyolok akan berdampak negatif pada USD. Notulen meeting tanggal 1-2 November 2017 bisa diunduh disini.

Jam 04:45 WIB
: data Retail Sales Selandia Baru kwartal ke 3 tahun 2017 (Berdampak tinggi pada NZD)

Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya, Selandia Baru merilis data penjualan retail sekali dalam tiga bulan atau per kwartal dan relatif agak terlambat. Namun demikian data ini tetap penting dan berdampak tinggi. Data yang dirilis adalah penjualan retail total dan penjualan retail inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales). Penjualan retail total lebih berdampak. Angka rilis berupa persentase perubahan penjualan dibandingkan dengan kwartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q).

22-23 November 2017: Notulen FOMC,
Penjualan retail total pada kwartal kedua lalu naik 2.0%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.7% dan yang tertinggi sejak kwartal kedua tahun lalu. Penjualan retail inti juga naik 2.1%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.8% dan juga yang tertinggi sejak kwartal kedua tahun lalu.

Kenaikan penjualan retail kwartal kedua tersebut disebabkan oleh meningkatnya penjualan spare part kendaraan bermotor, jasa di sektor makanan dan minuman, spare part kendaraan bermotor dan peralatan elektrik dan elektronik.

Untuk kwartal ke 3 tahun 2017 diperkirakan penjualan retail total akan kembali naik 0.4% dan penjualan retail inti akan naik 0.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

Keterangan
: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex .

Arsip Analisa By : Martin
281136
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.