EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 22 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

IHSG berhasil mencetak all time high, lalu ke arah mana selanjutnya IHSG akan bergerak? masih adakah peluang penguatan bagi IHSG?

IHSG View

Ulasan Saham 22 Desember: Menu Trading

Hampir seluruh sektor berhasil menguat, terkecuali sektor pertanian yang melemah -0.08%, yang berarti dalam setahun (ytd) sektor pertanian telah terkoreksi -15.37%. terkereknya rating investasi Indonesia oleh Fitch membuat euphoria di kalangan investor baik domestik dan asing, dimana asing turut mencetak beli bersih sebesar Rp 433 miliar dalam sehari. Peluang kenaikan indeks kami prediksi masih akan terjadi namun dalam rentang yang moderat, dimana pada akhir tahun nanti, masih sangat mungkin indeks ditutup di atas level 6,200.


Teknikal

IHSG membuat all time high 3 kali dalam sepekan ini, namun waspadai level RSI yang sudah menyentuh jenuh beli di atas 70%, dengan posisi yang mendekati level 6,200 maka sewajarnya indeks cukup menjelang akhir tahun. Tren secara umum bullish yang menandakan peluang di tutup di atas level 6,200-an pada akhir tahun sangat terbuka. Prediksi: Bullish


Rekomendasi Saham Hari Ini

Lalu saham-saham apa sajakah yang patut diperhatikan pada perdagangan (22/12)? Mari kita simak, pertama di awali oleh saham;

1. BBCA (Bank Central Asia)

Harga cukup ter-maintain dengan positif selama bulan di Desember ini. Tren secara umum sideways, harga masih berada pada area middle band. Namun, terdapat indikasi untuk mulai kembali rebound dan potensi bergerak di atas MA5. RSI 65.8%.

Action: Hold

  • TP: 21,500 dan 22,800.
  • Support: 20,875.
  • Area buy: 20,875-21,100.
  • Cutloss: 20,400.

2. WTON (Wijaya Karya Beton)

Indikasi MACD Golden Cross, potensi naik dalam jangka pendek. Dengan RSI berada di bawah level 30%, jika menguat, maka level terdekat ialah mencoba mendekati MA20.

Action: Trading Buy

  • TP: 530 dan 555.
  • Support: 505.
  • Area buy: 505-510.
  • Cutloss: 490.

3. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

Tren secara umum sideways, dimana saat ini mulai menunjukkan tren penguatan dalam jangka pendeknya. Harga ditradingkan di atas MA5, namun masih di bawah MA200. RSI 60.7% (belum jenuh beli).

Action: Hold

  • TP: 4,370 dan 4,450.
  • Support: 4,110.
  • Area buy: 4,110-4,150.
  • Cutloss: 4,080.

4. BMRI (Bank Mandiri)

MACD berpeluang Golden Cross, dengan diikuti dengan volume beli. Harga saat ini ditradingkan di atas MA5, dan upper band secara Bollinger Band. RSI 65.8% (belum jenuh beli).

Valuasi: P/BV BMRI saat ini berada di level 2.21x berbanding 1.33x terhadap sektoral.

  • TP: 7,700 dan 8,000.
  • Support: 7,300.
  • Area buy: 7,300-7,375.
  • Cutloss: 7,000.

5. ADRO (Adaro Energy)

Harga ditradingkan di atas MA5 dan upper band secara Bollinger Band. Tren secara umum bullish, dan saat ini RSI di level 70% (memasuki jenuh beli). Strong uptrend.

Valuasi: P/E ADRO saat ini berada di level 8.89x berbanding 5.69x terhadap sektoral.

Action: Hold

  • TP: 1,890 dan 1,925.
  • Support: 1,760.
  • Area buy: 1,770-1,800.
  • Cutloss: 1,700.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
281620
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.