EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,120.97   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Ulasan Saham 12 Maret: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Setelah sektor barang konsumsi melemah, bagaimana peluang sektor perbankan untuk menopang IHSG? lalu saham-saham apa saja yang layak untuk dicermati hari ini?

IHSG View


Ulasan Saham 12 Maret: Menu Trading



Pergerakan IHSG terlihat masih cukup sulit untuk beranjak dari posisi downtrend-nya saat ini. Pada sesi perdagangan 09 Maret, IHSG ditutup melemah 0.16% dan berada pada level 6.433. Return year-to-date (ytd) IHSG saat ini tercatat +1.22%, dengan cukup banyak sektor yang turun dalam sepekan lalu, yakni sektor Aneka Industri, Pertambangan, dan Barang Konsumsi.


Komentar

Penurunan IHSG sejauh ini dikarenakan oleh melemahnya sektor Aneka Industri dan Barang Konsumsi. Investor menilai raihan laba bersih tahun ini akan stagnan pada kedua sektor tersebut, sementara sektor Pertambangan pun terkena dampak dari kebijakan pemerintah yang memberlakukan harga acuan batu bara di dalam negeri. Karena harga tersebut berada di bawah harga internasionalnya saat ini, tentu saja hal itu akan memberikan efek negatif pada nilai penjualan emiten batu-bara. Namun sektor perbankan kami lihat masih akan positif, dengan terus membaiknya raihan nilai aset dan laba bersih bank-bank besar sejauh ini. Hal itu cukup membantu mendorong penguatan IHSG secara harian.

 

Berita Makro

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi selama Maret 2018 sebesar 0.11% secara bulanan atau month to month (mtm), dan 3.31% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan bank sentral di 82 Indeks Harga Konsumen (IHK) kota dan 164 pasar di seluruh wilayah Indonesia.


Teknikal

IHSG masih berada di bawah level MA50. Waktu yang dibutuhkan untuk kembali di atas MA50 terhitung lebih lama dibanding sebelumnya. Hal ini mengkonfirmasi suatu tren baru pada IHSG, dengan pola penguatan tidak akan sekuat sebelumnya, setidaknya dalam jangka pendek ini; pergerakan akan cenderung konsolidasi. Hal ini juga menutup catatan manis rally IHSG yang dimulai sejak awal Desember tahun lalu hingga akhir Januari tahun ini.

Range IHSG: 6,350 – 6,500.

Prediksi: Bullish.



Rekomendasi Saham Hari Ini

Saham-saham apa sajakah yang patut diperhatikan pada sesi perdagangan 12 Maret? Mari kita simak:


1. ERAA (Erajaya Swasembada)

ERAA kembali All-time High (ATH) dan berada pada upper band secara Bollinger Bands. RSI 77% (jenuh beli, tapi secara tren sedang strong bullish). Akumulasi beli tinggi, dan tren secara umum bullish.

Action: Hold

  • TP: 1,300 dan 1,350.
  • Support: 1,100.
  • Area buy: 1,100-1,125.
  • Cutloss: 1,050.


2. BBTN (Bank Tabungan Negara)

Tren harga dalam jangka pendek konsolidasi, tetapi masih cukup kuat bertahan di level support MA5. RSI 40.4% (jenuh jual) dan berada pada middle band secara Bollinger Bands. Sejauh ini, tren harga saham BBTN cukup positif dan kuat.

Valuasi: P/BV BBTN berada di level 1.81x, berbanding 1.42x dengan valuasi sektoral perbankan.

Action: Buy

  • TP: 3,800 dan 3,840.
  • Support: 3,700.
  • Area buy: 3,700-3,720.
  • Cutloss: 3,650.


3. BBCA (Bank Central Asia)

Harga BBCA bergerak dari level support-nya, RSI 35.3% (jenuh jual). Price line ditradingkan di atas MA5 dan MA2, middle band secara Bollinger Bands. Tren secara umum sideways.

Action: Hold

  • TP: 23,500 dan 23,775.
  • Support: 22,650.
  • Area buy: 23,650-23,850.
  • Cutloss: 22,500.


4. ANTM (Aneka Tambang)

Tekanan koreksi telah membuat harga saham ANTM terdiskon dalam jangka pendeknya, di RSI 33.3% (jenuh jual) dan price line berada di bawah MA5 serta MA20. Harga juga berpotensi rebound dan kembali ditradingkan di atas MA5-nya.

Fundamental News: ANTAM mencatatkan laba bersih Rp136,50 miliar sepanjang tahun lalu. Laba ini melonjak 110.61% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang Rp64,81 miliar.

Action: Buy

  • TP: 900 dan 920.
  • Support: 850.
  • Area buy: 850-870.
  • Cutloss: 845.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
282769
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.