Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
276
|
Ada beberapa indeks saham yang menarik untuk kita cermati karena proses rebalancing (perubahan komposisi saham di dalam indeks tersebut) akan banyak mempengaruhi keputusan investasi para Fund Manager dan Big Money lainnya. Salah satunya adalah rebalancing indeks FTSE.
Seluk-Beluk Indeks FTSE
FTSE adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perhitungan indeks, mirip dengan Standard & Poor's. FTSE bukanlah bagian dari bursa saham, tetapi salah satu co-owner adalah London Stock Exchange (LSE). Financial Times adalah pemilik lain dan senama dari perusahaan.
Dalam indeks FTSE, harga saham disusun dalam pemeringkatan berdasarkan kapitalisasi pasarnya, sehingga perusahaan besar membuat lebih banyak perbedaan pada indeks daripada perusahaan kecil. Rumus dasar untuk indeks ini adalah:
Keterangan:
Free Float Adjustment Factor mewakili persentase semua saham yang tersedia untuk diperdagangkan. Faktor tersebut kemudian dibulatkan ke kelipatan terdekat sebesar 5%. Untuk mengetahui kapitalisasi Free Float dari sebuah perusahaan, pertama-tama cari kapitalisasi pasarnya (jumlah saham x harga saham) lalu kalikan dengan faktor float bebasnya. Oleh karena itu, kapitalisasi float bebas tidak termasuk saham yang dibatasi penggunaannya, seperti yang dimiliki oleh orang dalam perusahaan.
Rebalancing Indeks FTSE 28 Februari 2018
Indeks yang paling terkenal keluaran FTSE adalah FTSE 100. Indeks ini, yang identik dengan FTSE, terdiri dari saham blue-chip yang terdaftar di LSE. Untuk saham-saham Asia-Pasifik (kecuali Jepang), ada FTSE Global Asia Pacific. Adapun hasil review semi-annual FTSE Global Asia Pasifik (kecuali Jepang) yang dirilis 28 Februari 2018 menyatakan memasukkan empat saham emiten Indonesia ke dalam indeks FTSE Global Small Cap; yaitu PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN), dan PT Sentul City Tbk (BKSL). Dalam pada itu, mereka mengeluarkan tiga saham dari indeks, yakni PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
Hal ini akan berdampak positif bagi keempat saham tersebut; BRPT, INKP, KREN dan BKSL; karena reksadana asing menggunakan indeks tersebut sebagai acuan dan mengambil keputusan investasi atas indeks FTSE. Walaupun, hal ini tidak absolut karena masing-masing Fund Manager tentu mempunyai filter tersendiri dan tidak akan mentah-mentah mengadopsi rekomendasi saham.
Perubahan semacam ini penting bagi kita apabila hendak mengambil kesempatan untuk memanfaatkan momen. Selain itu, bukan hanya rebalancing Indeks FTSE saja yang perlu diperhatikan dari waktu ke waktu. Pada akhir tahun lalu, rebalancing Indeks MSCI juga berpengaruh terhadap IHSG.