EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,313.34/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,954.68   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 11 jam lalu, #Saham AS

Memasuki 2020, Harga Minyak Rawan Aksi Profit Taking

Penulis

Memasuki awal tahun 2020, harga minyak dibayangi aksi profit taking. Meski secara fundamental tampak menguat, tetapi analisa teknikal menunjukkan peluang entry Sell.

Analisa Fundamental

Harga minyak diperdagangkan menguat karena tensi perdagangan AS-China mulai mereda. Presiden Trump diketahui akan menandatangani pakta dagang AS-China Fase Satu pada 15 Januari mendatang.

Selain itu, penguatan emas hitam ini juga disebabkan oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, setelah AS melakukan serangan udara terhadap kelompok milisi Katib Hezbollah yang didukung Iran. Serangan tersebut memicu terjadinya aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar AS di Baghdad pada Rabu (1/Januari).

Pada awal tahun ini juga, OPEC dan para aliansinya sepakat untuk kembali mengurangi pasokan minyak sebanyak 500,000 barel per hari, terhitung sejak 1 Januari 2020.

Penurunan persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turut menopang harga minyak. Menurut data dari American Petroleum Institute (API), persediaan minyak mentah AS dilaporkan turun 7.8 juta barel. Padahal, para pelaku pasar mengekspektasikan penurunan sebesar 3.2 juta barel.

 

Analisa Teknikal

Memasuki 2020, Harga Minyak Rawan Aksi

Meski secara fundamental harga minyak tampak menguat, tetapi indikator EMA-20 yang masih berada di bawah EMA-50 mengindikasikan bahwa minyak tengah bergerak bearish. Di samping itu, pergerakan harga minyak yang terus bertahan di bawah area Resistance 61.62-62.11 juga diperkirakan dapat memicu aksi jual lebih lanjut.

 

Rekomendasi

  • Entry Sell: 61.62
  • Take Profit: 60.84
  • Stop Loss: 62.11

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
291497
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.