EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,314.15/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 21 jam lalu, #Saham AS

Minyak Berupaya Rebound Meski Prospek Permintaan Suram

Penulis

Harga minyak berupaya rebound di tengah suramnya prospek permintaan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan konflik perdagangan.

Analisa Fundamental

Harga minyak pada perdagangan sesi Asia hari ini (15/Oktober) tampak terkoreksi. Munculnya laporan bahwa AS dan China masih harus menyelesaikan beberapa hal sebelum mencapai kesepakatan perdagangan parsial, menjadi alasan koreksi emas hitam hari ini.

Bloomberg melaporkan bahwa China ingin mengadakan pembicaraan lebih lanjut sehubungan dengan hasil negosiasi pertama pekan lalu. Kabar tersebut kontras dengan pendapat Presiden AS bahwa kedua belah pihak telah mendekati kata sepakat. Pun, Bloomberg menambahkan bahwa sekalipun kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan, tarif yang saat ini sudah ada tidak akan dibatalkan. Alhasil, pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat hal tersebut diperkirakan tetap menjadi sentimen negatif bagi harga minyak.

Fokus perhatian investor selanjutnya tertuju pada data persediaan minyak mentah mingguan AS yang akan dirilis Rabu (16/Oktober) besok. Berdasarkan data dari Energy Information Administration, persediaan minyak AS selama empat minggu terakhir telah meningkat 9.5 juta barel.

 

Analisa Teknikal

Minyak Berupaya Rebound Meski Prospek

Pergerakan harga minyak tampak masih berada di atas garis SMA 200 yang mengindikasikan tren bullish. Selain itu, tren yang cenderung tertahan di sekitar garis SMA 200 diprediksi akan mengalami rebound dalam beberapa sesi perdagangan selanjutnya.

 

Rekomendasi

  • Entry Buy: 53.06
  • Take Profit: 53.90
  • Stop Loss: 52.55

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
290549
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.