EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,327.05/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,136.53   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 1 jam lalu, #Saham AS

Penawaran Melimpah, Minyak Mentah Anjlok

Penulis

Melihat pergerakan harga hari Selasa (13/11), harga minyak mentah berpotensi untuk kembali meningkat setelah merosot cukup drastis.

alpari-asia.com - Pada perdagangan hari Selasa (13/11), harga minyak mentah dunia sempat diperdagangkan stagnan di kisaran level USD 59/barrel. Namun, sejak pembukaan sesi perdagangan Amerika Serikat, harga langsung anjlok hingga penutupan ke kisaran level USD 55.3/barrel. Penurunan ini diperkirakan karena beriringan dengan menurunnya permintaan minyak mentah di Amerika Serikat yang disertai dengan meningkatnya suplai minyak mentah dari Rusia maupun Arab Saudi. Di samping itu, mulai meningkatnya adopsi teknologi energi terbarukan juga menjadi salah satu penyebab lainnya.

Melihat pergerakan harga hari Selasa (13/11), kami memperkirakan harga minyak mentah akan berpotensi untuk kembali diperdagangkan naik. Kenaikan ini merupakan koreksi atas penurunan yang telah terjadi saat ini. Proyeksi penguatan harga menuju kisaran level resistance terdekat di level harga USD 57.94 /barrel. Saat harga menyentuh level resistance tersebut, WTI akan mencoba menguji support harga yang tercatat pada area level USD 54.71/barrel sampai dengan USD 53.16/barrel. Jika selama minggu ini harga tidak mempu break support tersebut, maka level tersebut akan menjadi area pullback harga Crude Oil tipe WTI ini. Harapan akan naiknya Crude Oil akan lenyap jika level support tersebut berhasil ditembus oleh harga dan hal ini menjadi sinyal lanjutan akan drop-nya Crude Oil tipe WTI.

WTI Weekly

 


Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd

Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.

Arsip Analisa By : Alpari
286178
Penulis

Alpari Group merupakan sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1998 dengan aktivitas utama menyediakan fasilitas trading forex, binary options, logam mulia, dan CFD (Contract for Difference). Alpari menawarkan layanan trading terdepan serta solusi teknologi untuk trading dan investasi online secara lengkap bagi klien dari berbagai negara di dunia. Profil Selengkapnya