Menurut laporan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengenai data perdagangan hingga 28 Juli, pekan lalu nilai posisi long Dolar AS merayap naik ke $29.8 miliar dari $29.77. Laporan-laporan ekonomi sepanjang pekan menunjukkan indikasi penguatan pasar properti seiring meningkatnya Existing Home Sales pada bulan Juni dengan laju 5.49 juta secara tahunan, setelah di bulan sebelumnya meningkat 5.32 juta. Sementara itu New Home Sales turun 6.8% di bulan Juni ke tingkat tahunan 482 ribu. Pesanan Durable Goods yang mengecualikan sektor transportasi melaporkan angka yang lebih baik dari ekspektasi dengan meningkat 0.8% pada Juni, sedangkan Durable Goods yang juga memperhitungkan pesanan sektor penerbangan meningkat 3.4%.
Sektor manufaktur dan jasa juga berekspansi di bulan Juli, menurut laporan preliminer PMI versi Markit. Initial Jobless Claims secara tak terduga tergelincir pada pekan lalu ke 255,000. Dengan latar belakang tersebut, penurunan pada Indeks Kepercayaan Konsumen versi Conference Board (CB Consumer Confidence) ke 90.9 pada bulan Juni dari 100.1 di bulan sebelumnya adalah tak terduga. Di saat yang sama, indeks manufaktur versi the Fed Dallas jatuh pada bulan Juni, mengindikasikan kontraksi sebagai akibat dari kemerosotan harga-harga energi.
Nyata bahwa dari perspektif investor, perkembangan positif melebihi kejutan negatif, sehingga investor meningkatkan posisi long mereka pada Dolar AS menjelang rapat kebijakan the Fed pada 28-29 Juli. Sebagaimana bisa dilihat dari tabel sentimen dibawah, sentimen terhadap semua mata uang merosot, kecuali bagi Euro dan Pound Inggris.
Sentimen pada Euro meningkat jelas. Posisi short netto berkurang $1.06 miliar menjadi $14.4 miliar, dengan porsi short Euro kini meliputi 48% posisi long Dolar AS. Posisi short netto Euro meningkat seiring investor menambahkan posisi long bruto dan menutup posisi short mereka.
Sentimen pada Yen Jepang terus tergerus dengan laju yang lebih lambat dengan posisi short melebar sebanyak $0.14 miliar ke $6.4 miliar dikarenakan para investor memangkas baik posisi short bruto maupun posisi long bruto mereka pada mata uang ini. Yen Jepang masih menjadi mata uang dengan posisi short terbesar kedua terhadap Dolar AS, meliputi 21.5% dari total posisi long Dolar AS. Sedangkan posisi short netto pada Pound Inggris menyusut $1.1 miliar menjadi $0.96 miliar dikarenakan investor menambah posisi long bruto mereka dan menutup posisi short.
Sentimen terhadap Dolar Kanada terkikis dengan laju yang lebih cepat dengan posisi short netto meningkat $0.97 miliar menjadi $4.3 miliar. Investor mengurangi baik posisi long bruto maupun posisi short bruto mereka pada Loonie. Sementara itu, posisi short netto terhadap Dolar Australia terus memburuk seiring dengan para investor menutup posisi long bruto tetapi menaikkan posisi short-nya.
Posisi long netto pada Swiss Franc berkurang secara signifikan sebesar $0.4 miliar, sehingga mata uang satu-satunya yang masih berada di sisi long terhadap Dolar AS ini mengalami penurunan besar. Para investor telah memangkas posisi long mereka terhadap Swiss Franc serta meningkatkan posisi short bruto.