Ketika kita perlu uang tunai atau dana cepat dan kita punya emas, sebaiknya jual emas atau gadai emas? Manakah yang lebih baik untuk kita pilih? Sedikit kita ulas, emas yang umumnya beredar di Indonesia hari ini, yakni Logam Mulia (emas batangan Antam), merupakan salah satu instrument investasi yang liquid, yang sewaktu-waktu diperlukan dana, bisa di jual kembali atau digadaikan di Bank-bank Syariah maupun Pegadaian Syariah di kota Anda.
Normalnya, seseorang menabung emas untuk berbagai tujuan. Entah itu untuk rentang waktu yang pendek dan menengah, seperti pernikahan, umroh dan haji, beli rumah, beli kendaraan, maupun jangka panjang, seperti pendidikan anak, persiapan pensiun dsb. Namun di tengah perjalanan tersebut, kadang muncul kebutuhan yang mendesak dan darurat. Akhirnya jatuh kepada pilihan ini: jual emas atau gadai emas? Inilah mengapa kita perlu bersiap siaga sebelum masa itu tiba.
1. Jual Emas
Jika keadaan memaksa kita untuk memiliki dana segar yang cukup cepat, seperti datangnya musibah, sakit, melahirkan, dsb, dan kita tak ingin direpotkan di kemudian hari. Menjual emas Anda adalah cara paling ampuh untuk mengatasi keadaan tersebut.
Jika Anda merasa di kemudian hari Anda bisa menabung kembali emas hingga jumlah yang dijual atau syukur-syukur bisa beli kembali dengan jumlah yang sama, yang cukup besar. Yang bisa dicapai kembali dari alokasi penghasilan Anda setiap bulan. Dengan memanfaatkan layanan buyback dari galeri tempat ada membeli, Anda bisa jual kembali ke tempat tersebut (atau ke toko emas besar di kota Anda).
TIPS: Jika Anda membeli emas batangan (LM) di sebuah tempat/toko, pastikan ada kemudahan untuk menjual kembali emas yang Anda miliki. Dan tentunya harga buyback-nya kompetitif.
2. Gadai Emas Syariah
Jika keadaan tidak begitu mendesak atau darurat dan kiranya income Anda (setelah Anda perhitungkan dengan matang, tentunya) memadai, dengan bantuan gadai emas syariah, kita dapat memanfaatkan emas kita untuk mendapatkan pembiayaan atas kebutuhan /pembiayaan atas modal usaha yang kita perlukan. Siapa tahu kebutuhan darurat Anda bukan karena musibah, tetapi tiba-tiba usaha Anda dapat proyek dalam waktu singkat.
Contoh nyatanya seperti ini: Ada seorang kawan yang pengusaha, dimana setiap dia memperolah dana yang cukup besar, dia konversikan dana tersebut ke dalam emas batangan. Kemudian emas batangan tersebut digadaikan yang mana uang hasil gadai tersebut dia manfaatkan untuk mendorong perputaran bisnisnya. Hasil dari perputaran bisnisnya, dia gunakan untuk membayar biaya gadai dan menebus emas batangannya.
Yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah kita mesti memahami dan mengkalkulasi secara cermat kemampuan kita untuk membayar biaya gadai dan biaya menebus emas batangan yang kita gadaikan. Jadi kita tidak tekor hanya karena tidak me-manage gadai emas kita dengan baik. Saran kami bagi Anda yang belum pernah gadai, sebelum melakukan ada baiknya kita pahami berbagai istilah dalam gadai emas, agar makin siap.
3. Jual Emas atau Gadai Emas?
| Aspek | Jual Emas | Gadai Emas |
| Harga | Lebih tinggi, namun tetap trend fluktuatif, tergantung dimana Anda beli emas tersebut. biasanya atau rata-rata harga buyback selalu 4% dari harga terkini. Patokan harga pasaran, jika Anda tidak beli di galery tempat anda beli, adalah pada harga buyback yang dikeluarkan oleh Antam. | Sedikit lebih rendah, biasanya patokan taksirannya adalah 95% dari harga beli yang dipublish oleh Antam. Perlu kami garisbawahi, bank syariah akan mengeluarkan nilai gadai kembali yang lebih rendah berdasar harga taksiran tersebut. Biasanya nilai gadai berkisar antara 80-93% dari nilai taksir. |
| Proses pencairan | Cepat, uang di terima saat itu juga ketika emas Anda diserahkan. | Cukup cepat. Berdasarkan pengamatan kami, di Pegadaian Syariah bisa 15-20 menit saja. Di Bank Syariah bisa sedikit lebih lama, namun tidak lebih dari 2 jam. |
| Lokasi transaksi | Toko tempat Anda beli emas, Toko emas terkemuka di kota Anda. | Pegadaian Syariah & Bank Syariah, semisal: Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, Danamon Syariah, dsb. |
Kesimpulan
Perlu diingat kembali bahwa kita menabung emas di Pegadaian misalnya, pastikan Anda memiliki tujuannya. Baik itu tujuan jangka panjang maupun pendek, seperti pernikahan, pendidikan anak, umroh/haji, dll. Jika memang sudah waktunya emas kita jual, karena tujuan sudah sampai, ya jual saja.
Lakukan gadai hanya di saat darurat, jika belum sampai pada tujuan tadi Anda perlu dana darurat, silahkan gadaikan emas Anda. Dengan catatan emas tersebut menjadi "hutang" yang perlu ditebus kembali. Karena ia sejatinya adalah bagian dari masa depan Anda. Jangan sampai merubah niatan, dari gadai karena darurat menjadi spekulasi yang berujung kerugian. Semoga membantu dan membuat kita makin bijak mengambil keputusan.
