Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 7 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Mencari Sinyal Buy dengan Pola Bullish Engulfing

SAM 13 Oct 2012
Dibaca Normal 4 Menit
forex > candlestick >   #bullish   #engulfing   #sinyal-buy
Salah satu sinyal reversal harga yang paling jelas adalah dengan memanfaatkan pola bullish engulfing candle.

Mengetahui pembalikan dan kelanjutan tren harga (price reversals and continuations) adalah skill yang sangat penting untuk dimiliki oleh trader. Melalui analisa price action, trader bisa mempelajari bagaimana menggunakan pola candlestick untuk beraksi di pasar.

Pola-pola candle bisa memberi wawasan visual yang sangat berguna untuk digunakan dalam strategi trading apapun. Dan artikel ini akan fokus pada pengenalan trading dan salah satu sinyal reversal harga yang paling jelas, yaitu dengan memanfaatkan pola bullish engulfing candle.

pola bullish engulfing
Apa Itu Pola Candlestick Bullish Engulfing?

Pola bullish engulfing adalah pola candlestick yang biasanya bisa ditemukan pada akhir downtrend (lihat gambar diatas). Pola ini terdiri dari dua candle yang sudah terbentuk sempurna. Candle pertama menggambarkan akhir dari penurunan harga yang dialami suatu pair. Ukurannya bisa berbeda-beda dari waktu ke waktu, dan perbedaan ukuran itu tidak begitu relevan. Namun demikian, candle tunggal seperti doji dianggap bagus bila ada di posisi ini, karena bisa merefleksikan kebingungan pasar pada saat candle terbentuk.

Sementara candle kedua dianggap sebagai candle terpenting, yang mensinyalkan kembalinya bias bullish di pasar. Candle ini terdiri dari candle biru panjang yang menciptakan momentum harga. Idealnya, harga tertinggi (high) dari candle ini harus di atas harga tertinggi dari candle sebelumnya. Maka, semakin tinggi candle kedua ini, semakin kuat lah sinyalnya.

Candle kedua tersebut menggambarkan jumlah buyer pada pair terkait yang mengungguli seller. Dan, jika bullish engulfing muncul saat harga sedang reli bullish, maka itu bisa menandakan para buyer akan memasuki pasar lagi dengan kekuatan lebih besar. Agar lebih mudah dalam memahami Bullish Engulfing, lihat infografis di bawah ini.

Pola Bullish Engulfing

 

Penggunaan Pola Bullish Engulfing Dalam Trading Forex

Disamping mendeteksi reversal, level harga terendah dalam pola bullish engulfing juga bisa dijadikan level support dalam pergerakan harga naik (uptrend). Trader bisa menempatkan stop order dibawah level harga itu untuk berjaga-jaga kalau-kalau pasar berbalik.

Nah, mudah bukan!? Setelah Anda mengetahui bagaimana mengidentifikasi pola candlestick bullish engulfing , Anda bisa langsung mengaplikasikannya dalam bertrading forex. Gambar chart daily EUR/JPY dibawah ini adalah salah satu contohnya. Dalam tahun 2013, harga di chart EUR/JPY telah bergerak sebanyak 2028 pips. Dalam periode itu, sempat terjadi retracement hingga 04/02, namun kemudian muncul pola bullish engulfing yang kemudian memicu berlanjutnya tren bullish.

pola bullish engulfing

Pola bullish engulfing bisa digunakan langsung dalam bertrading, tapi juga bisa disandingkan dengan indikator lain yang bersifat oscillator seperti RSI, atau juga dengan strategi breakout. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan konfirmasi tambahan tentang reversal harga yang akan terjadi itu.

 

FAQ Pola Bullish Engulfing

Pola Bullish Engulfing memang dianggap memiliki tingkat akurasi yang baik, namun tak jarang trader pemula masih kebingungan dalam menggunakan pola ini. Pertanyaan dan jawaban berikut akan sangat membantu trader dalam memahami pola ini dengan mudah.

 

Apa Definisi Pola Bullish Engulfing?

Pola bullish engulfing adalah pola candlestick yang biasanya bisa ditemukan pada akhir downtrend dan sebagai pertanda akan adanya pembalikan arah tren dari bearish ke bullish.

 

Bagaimana Anatomi Candelstick Bullish Engulfing?

Secara anatomi, candelstick Bullish Engulfing ini tersusun dari 2 candle. Candle pertama merupakan candlestick bearish yang menggambarkan akhir dari penurunan harga pada suatu pair. Sedangkan, candle kedua adalah candlestik bullish yang ukurannya jauh lebih besar melampaui candle pertama yang menginsyaratkan kembalinya bias bullish di pasar.

 

Apa Fungsi Pola Bullish Engulfing?

Selain digunakan untuk mendeteksi reversal, level harga terendah dalam pola bullish engulfing juga bisa dijadikan sebagai level support dalam pergerakan harga naik (uptrend). Trader bisa menempatkan stop order dibawah level harga itu untuk berjaga-jaga kalau-kalau pasar berbalik.

 

Bagaimana Bentuk Pola Bullish Engulfing yang Tidak Valid?

Idealnya, harga tertinggi (high) dari candle ini harus di atas harga tertinggi dari candle sebelumnya. Maka, semakin tinggi candle kedua ini, semakin kuat lah sinyalnya. Pola ini tidak valid apabila candlestick kedua memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan candle petama.

 

Indikator Apa Paling Cocok Digunakan dengan Pola Bullish Engulfing?

Lazimnya, trader akan menggunakan pola bullish engulfing ini dengan dikombinasikan dengan indikator jenis oscillator seperti RSI atau juga diterapkan pada strategi breakout. Tujuannya adalah guna mendapatkan sinyal trading yang jauh lebih akurat.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 7 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 14 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 14 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Cocok untuk semua jenis MA. Baik SMA, EMA ataupun WMA punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk mengetahui mana yang benar-benar pas buat Anda, sebaiknya lakukan backtest terlebih dahulu untuk melihat jenis MA mana yang cocok dengan strategi trading Anda dan pada periode berapa. Indikator MA termasuk indikator trend, dan digunakan untuk mengkonfirmasi pola-pola atau price action yang terbentuk dari candlestick. Jika terkonfirmasi maka pola atau price action tsb bisa dianggap valid. Semua jenis MA bisa untuk konfirmasi.

Misal jika terbentuk bearish engulfing candle dan harga bergerak di bawah kurva MA, maka bisa dianggap bearish engulfing yang terbentuk adalah valid. Minimal ada 2 indikator trend yang mengkonfirmasi, misal EMA dan parabolic SAR, atau SMA dan ADX, dsb.
 Budiutomo |  24 Jun 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx
Jawaban untuk Budi Angga: Halo, terima kasih untuk pertanyaannya. Saya bisa memahami kekhawatiran Anda karena saya pun sering mengalami false breakout. Yang paling dasar dan hal pertama yang harus Anda pahami adalah bahwa sinyal yang dihasilkan oleh indikator apapun termasuk bollinger bands tidak ada yang bisa akurat 100% atau pasti profit. Itu artinya peluang berhasil akan berdasarkan probabilitas, bisa 50%, 60%, dst. Mindset indikator selalu tepat atau pasti selalu profit adalah mindset yang keliru karena sampai kapanpun Anda tidak akan mendapatkan indikator yang pasti 100% tepat. Nah, yang kedua kalau Anda sudah ikuti seluruh prosesnya dengan benar tapi tetap kena false breakout juga itu artinya loss yang Anda alami adalah loss yang wajar. Untuk mengurangi kemungkinan false breakout, ada beberapa strategi dan pendekatan yang bisa Anda coba: Konfirmasi dengan indikator lain: Selain Bollinger Bands, Anda dapat menggunakan indikator teknikal lainnya sebagai konfirmasi sebelum mengambil posisi entry. Misalnya, Anda bisa menggunakan indikator momentum seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memastikan level harga atau waktu yang tepat sebelum entry. Gunakan time frame yang lebih tinggi.
False breakout lebih sering terjadi di time frame yang lebih rendah dan hal ini sering disebut dengan banyak noise (gangguan). Anda bisa menggunakan time frame yang lebih tinggi, seperti 4 jam (H4) atau harian (D1), untuk mengurangi kemungkinan false breakout. Perhatikan volatilitas pasar.
Ketika pasar sedang dalam kondisi yang sangat volatil atau saat terjadi berita penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga, kemungkinan terjadinya false breakout menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik Anda menahan diri untuk tidak mengambil posisi entry atau kalaupun entry masuk dengan risiko yang lebih rendah daripada biasanya. Gunakan stop loss yang lebih lebar.
False breakout sering terjadi karena pergerakan harga yang sangat singkat dan volatil. Dengan menggunakan stop loss yang lebih lebar, Anda akan mempunyai ruang yang lebih besar bagi pergerakan harga dan tidak terkena stop loss sebelum akhirnya harga benar-benar membentuk false breakout. Perhatikan pola harga dan konfirmasi candlestick.
Selain indikator teknikal, perhatikan juga pola harga dan konfirmasi candlestick sebelum entry. Misalnya, Anda dapat mencari formasi candlestick seperti engulfing pattern atau pin bar yang mengindikasikan potensi pembalikan tren. Selain strategi di atas, penting juga untuk terus meningkatkan pemahaman Anda tentang pasar dan indikator yang Anda gunakan. Latihan, pengamatan, dan evaluasi terhadap setiap trading yang Anda lakukan dapat membantu Anda mengidentifikasi pola-pola tertentu atau kelemahan dalam strategi Anda. Ingatlah bahwa trading melibatkan risiko, dan tidak ada metode yang dapat menjamin keberhasilan 100%. Selalu pertimbangkan faktor risiko dan kelola modal dengan bijak.
 Kiki R |  9 Jun 2023
Halaman: Daftar Indikator Volatilitas Yang Wajib Diketahui Trader
Jawaban untuk Risna: Benar, Relative Volatility Index (RVI) lebih baik digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi. Berikut ini Beberapa indikator yang cocok untuk digunakan bersama dengan RVI. Moving Average (MA).
Kombinasi RVI dengan Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan (reversal). Anda dapat menggunakan dua garis MA dengan periode yang berbeda yaitu periode yang tinggi dan periode yang rendah untuk mengetahui perubahan momentum yang terjadi. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Moving Average periode 50 sebagai moving average periode tinggi dan garis moving average periode 21 untuk periode rendah.
Cara menggunakan MA dan RVI adalah dengan memperhatikan angka garis RVI dan persilangan garis MA. Jika angka RVI lebih besar dari 50 dan garis moving average periode pendek menyilang garis moving average periode tinggi dari bawah ke atas, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika angka RVI kurang dari 50 dan garis moving average periode rendah menyilang garis MA periode rendah dari atas ke bawah, hal ini merupakan sinyal pembalikan harga ke arah turun. Oscillator
Indikator oscillator yang bisa Anda kombinasikan dengan RVI adalah seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator. Indikator oscillator digunakan untuk membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
Cara tradingnya adalah dengan melihat angka RVI dan oscillator Misalnya pada contoh ini kita menggunakan indikator RSI.
Jika angka RVI berada di atas 50 dan angka RSI berada di atas 80 (kondisi overbought), hal ini menunjukkan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah turun (reversal bearish). Sebaliknya, angka RVI berada di bawah 50 dan angka RSI berada di bawah 20 (kondisi oversold), hal ini memberikan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah naik (reversal bullish). Pola chart dan pola candlestick
Pola chart atau pola candlestick tertentu dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap sinyal RVI. Pola chart dan pola candlestick yang digunakan adalah yang spesifik dan mempunyai peluang besar harga akan reversal, contohnya pola head and shoulders, pola double top/bottom, pola candlestick engulfing, pola candlestick pin bar, dan pola candlestick inside bar.
Cara menggunakannya cukup sederhana. Jika RVI menunjukkan penurunan volatilitas (angka RVI di bawah 50) dan pada saat yang sama terbentuk pola chart bullish seperti bullish pin bar (shadow bawah panjang), bullish engulfing, atau pola double bottom, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika RVI menunjukkan peningkatan volatilitas (angka RVI di atas 50) dan terbentuk pola chart/candlestick bearish seperti bearish pin bar (shadow atas panjang) atau bearish engulfing, maka terdapat sinyal pembalikan harga ke arah turun.
 Kiki R |  10 Jun 2023
Halaman: Daftar Indikator Volatilitas Yang Wajib Diketahui Trader
Jawaban untuk Pedro: Cara trading menggunaan grafik heiken ashi pada dasarnya hampir sama dengan trading menggunakan grafik candlestick. Cara tradingnya menggunakan 3 poin penting yaitu menentukan tren, menentukan level, dan entry berdasarkan sinyal konfirmasi. Menentukan tren Karena sudah "dihaluskan" atau dirata-ratakan, maka grafik heiken ashi lebih gampang dalam melihat tren. Cara menentukan tren pun cukup mudah bisa dengan memperhatikan warna dari beberapa candlestick terakhir yang terbentuk. Candle dominasi hijau menandakan tren sedang naik dan candle yang didominasi merah menandakan tren sedang turun. Kita sebaiknya trading mengikuti tren (follow the trend) sehingga posisi entry yang kita ambil searah dengan tren yang sedang berlangsung. Jika tren sedang naik maka posisi yang akan kita ambil adalah buy (beli) sedangkan apabila tren sedang turun maka posisi yang kita ambil sell (jual). Anda juga bisa menggunakan indikator untuk melihat tren seperti moving average. Jika harga berada di atas moving average, ini menunjukkan tren naik. Sebaliknya, jika harga berada di bawah moving average, ini menunjukkan tren turun. Menentukan level Setelah tren sudah ditentukan, selanjutnya kita menentukan level sebagai area penting tempat entry. Penentuan level ini sangat beragam dan Anda bisa menggunakan berbagai macam cara. Anda bisa menggunakan indikator seperti moving average yang menunjukkan level support/resisten dinamis atau menggunakan harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) sebagai level support resisten. Saya pribadi menyarankan Anda menggunakan level support/resisten yang kuat seperti level support become resisten atau resisten become support. Level ini akan menjadi area penting yang Anda tunggu reaksi harga terjadi di level ini. Kaitan antara poin 2 dengan tren di poin 1 di atas adalah jika harga sedang tren naik, Anda menunggu pullback ke level support (resisten become support) untuk melihat konfirmasi buy. Sebaliknya, jika tren sedang turun, Anda menunggu pullback ke level resisten (support become resistance) sebagai level sell. Entry berdasarkan sinyal konfirmasi Terakhir, Anda tinggal menunggu sinyal konfirmasi dari perubahan warna candlestick heiken ashi saat menguji level yang sudah Anda tandai. Sebagai contoh, jika harga sedang tren turun dan harga berubah warna dari hijau menjadi merah (bullish ke bearish) saat menguji level resisten maka ini menunjukkan sinyal konfirmasi yang valid. Ini artinya Anda bisa langsung entry sell. Sebaliknya jika harga sedang tren naik dan candlestick terakhir berubah warna dari merah ke hijau (bearish ke bullish) saat menguji level support, maka hal ini menunjukkan sinyal buy yang valid. Sebagai tambahan, untuk manajemen resiko, gunakan stop loss agar risiko bisa terkendali. Sebagai contoh, jika Anda mengambil posisi buy, Anda bisa meletakkan stop loss di bawah harga terendah dari candlestick merah terakhir atau di bawah support sebelumnya.
 Kiki R |  13 Jun 2023
Halaman: Heikinashi Vs Candlestick Mana Lebih Cocok Untuk Pemula
Jawaban untuk Tiara: Untuk menghindari sinyal palsu saat menggunakan tipe entry retracement dalam price action, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil: Konfirmasi dengan multiple time frames: Periksa retracement yang teridentifikasi di time frame yang lebih tinggi dan lebih rendah untuk memastikan konsistensi dan validitas retracement tersebut. Jika retracement terjadi dalam sejumlah time frame yang berbeda, ini dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang validitasnya. Gunakan konfirmasi price action tambahan: Jangan hanya mengandalkan retracement sebagai sinyal entry. Carilah konfirmasi tambahan dari pola candlestick, formasi harga, atau sinyal price action lainnya yang mendukung retracement. Misalnya, Anda dapat mencari pola pembalikan seperti engulfing pattern, hammer, atau shooting star yang terjadi di dekat level retracement yang diidentifikasi. Konfirmasi price action tambahan memberikan kekuatan tambahan pada sinyal retracement. Perhatikan konfluensi dengan level teknis lainnya: Pastikan ada konfluensi dengan level support atau resistance lainnya saat mengidentifikasi retracement. Misalnya, jika retracement terjadi di dekat level Fibonacci dan juga di dekat garis tren atau level horizontal, ini memberikan konfirmasi tambahan tentang kekuatan retracement. Konfluensi dengan level teknis lainnya meningkatkan validitas retracement dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu. Pertimbangkan konteks pasar yang lebih luas: Analisis konteks pasar yang lebih luas juga penting dalam menghindari sinyal palsu. Perhatikan apakah retracement yang terjadi sejalan dengan tren utama atau hanya koreksi sementara. Jika retracement berlawanan dengan tren utama atau tidak konsisten dengan kondisi pasar secara keseluruhan, itu dapat menjadi sinyal palsu. Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry: Hindari terburu-buru masuk pasar segera setelah retracement teridentifikasi. Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry, seperti pola candlestick pembalikan, penolakan harga pada level retracement, atau perubahan momentum yang jelas. Ini membantu memfilter sinyal palsu dan meningkatkan peluang keberhasilan. Gunakan stop loss yang tepat: Tentukan level stop loss yang tepat untuk melindungi posisi Anda jika retracement yang diharapkan ternyata salah. Stop loss yang ketat tetapi masuk akal dapat membantu membatasi kerugian jika sinyal palsu terjadi. Dalam beberapa kasus, penggunaan teknik trailing stop juga bisa efektif untuk mengunci keuntungan saat retracement berlangsung. Pertimbangkan kombinasi indikator: Gunakan kombinasi indikator yang saling mendukung untuk meningkatkan keandalan sinyal retracement. Misalnya, Anda dapat menggunakan Fibonacci Retracement bersama dengan indikator oscillator seperti RSI atau Stochastic Oscillator untuk memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang retracement yang valid.
 Kiki R |  20 Jun 2023
Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu
Level retracement Fibonacci menghubungkan dua titik mana pun yang dianggap relevan oleh trader, biasanya titik tinggi dan titik rendah. Tingkat persentase yang diberikan adalah area di mana harga dapat terhenti atau berbalik arah. setiap angka adalah jumlah dari dua angka terakhir sebelumnya. Sederet angka tersebut mengikuti pola mulai dari 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144 hingga seterusnya. Rasio yang paling umum digunakan antara lain 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%. Level ini tidak boleh diandalkan secara eksklusif, jadi berbahaya untuk berasumsi bahwa harga akan berbalik arah setelah mencapai level Fibonacci tertentu. Sementara itu, konsep dasar pemakaian teknik ini, yakni mencari peluang buy saat harga berada pada kisaran support serta mencari peluang sell di kala harga berada pada kisaran resistance. Bagi Kamu yang masih pemula serta belum mendalami soal sinyal buy dan sell, Kamu dapat memakai teknik ini sebagai alat bantu dalam membaca pergerakan harga. Jika kmu menggunakan fibonacci retracement dalam trading, ini merupakan indikator teknis yang kalau dipakai secara benar maka ia akan memberitahu trader secara definitif waktunya harus masuk dan keluar market dengan peluang kerugian yang sangat kecil. Di lain sisi, sekalipun tidak sedikit pula trader yang memandang bahwa teknik ini membingungkan, tetapi sejatinya teknik ini bisa sangat menguntungkan kalau diaplikasikan dengan cara serta skenario yang benar.
 Elman |  12 Jul 2023
Halaman: Tips Mifx Cara Memanfaatkan Tipe Order Sesuai Strategi

Kamus Candlestick

Three White Soldiers
Three White Soldiers
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick dan semuanya berbentuk bullish panjang. Harga penutupan candlestick kedua harus lebih tinggi dari candlestick pertama, begitu pula dengan harga penutupan candlestick ketiga dan kedua. Ini menandakan momentum uptrend yang masih kuat untuk membawa harga melanjutkan kenaikan.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Harami Bearish
Harami Bearish
Indikasi : Bearish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 2 candlestick. Candlestick pertama bersifat bullish dan lebih besar sehingga menelan candlestick kedua yang bersifat bearish. Pola ini menandakan uptrend mulai kehilangan momentum. Sumbu-sumbu candlestick kedua tidak harus berada dalam range candlestick pertama, meski kondisi ini bisa menambah akurasi sinyal.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Evening Star
Evening Star
Indikasi : Bearish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bullish panjang, diikuti oleh candlestick kedua yang membentuk gap naik dan ber-body kecil (harga pembukaan dan penutupan nyaris sama). Candlestick ketiga merupakan konfirmator karena bersifat bearish. Semakin besar body candle ketiga, semakin tinggi akurasi sinyal bearish reversal-nya.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Bullish Doji Star
Bullish Doji Star
Indikasi : Bullish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bearish panjang, diikuti candlestick kedua berupa doji yang membentuk gap turun dan tidak memiliki body (harga dibuka dan ditutup di level yang nyaris sama). Candlestick ketiga mengkonfirmasi pembalikan dengan membentuk bullish panjang dan gap naik dari doji.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.

Komentar[11]    
  Zuma66   |   8 Feb 2013
knp kok doji lbh dprefer sbg candle prtm? apa mksudx itu bs merefleksikn kbingungn psr?
  Awam Romli   |   29 Nov 2014
merefleksikan kebingungan pasar artinya saat itu sentimen bullish & bearish seimbang. disaat seperti ini candle setelah doji akan menentukan pihak mana yg menang, apakah buyer atau seller. nah dalam bullish engulfing ini, jika candle pertama adalah doji dan candle keduanya bullish berukuran besar, maka makin besar peluangnya bahwa harga akan naik secara meyakinkan
  Rusman Pradana   |   16 Feb 2013
@Zuma: Pola doji memang lebih meyakinkan untuk menandakan bullish engulfing karena bentuknya yang sangat pendek dan hampir terlihat seperti garis tipis, itu menandakan ketidakpastian atau perebutan posisi antara buyer dan seller. Disaat seperti itu, kekuatan pasar hampir netral, dan jika selanjutnya terdapat candle bullish maka hampir bisa dipastikan akan terjadi reversal bullish.
  Yunus Ys   |   12 Mar 2013
bagaimana caranya mengeksekusi dengan pola satu candel saja?
engulfing ini kan butuh dua candel??
  Hadrian Jule   |   13 Apr 2015
Klo pola candlestick single yg reversal bisa lihat hammer/hanging man, itu sm2 candle dgn body kecil dan ekor panjang. Bedanya hammer utk reversal bullish, munculnya di akhir downtrend sementara hanging man tanda reversal bearish munculnya di akhir uptrend.

Moga bisa bantu
  Rusman Pradana   |   7 Apr 2013
@Yunus: Ada pola-pola single candle yang hanya memerlukan analisa pada satu candle saja untuk bisa memperkirakan adanya reversal. Yang paling umum biasanya hammer sama hanging man. Untuk menandai reversal bullish, yang diamati adalah pola hammer, dimana candle akan memiliki batang candle bullish yang kecil dan lower shadow yang lebih panjang 2-3 kali lipat dari besar batang candle itu sendiri.

Tapi bagaimanapun masih tetap disarankan untuk melihat bentuk candle selanjutnya sebelum melakukan entry position. Jika dapat dikonfirmasi lebih lanjut dengan indikator ocillator maka akan lebih baik lagi.
  Dimas Anggara   |   25 Oct 2015
Iya walo pun pola single tapi selalu lebih disarankan ada candlestick kedua buat konfirmasi. Jadi seperti apapun macem pola single candlesticknya tetep kurang valid ye kalo belum dikonfirmasi sama candlestick kedua.

Tapi kalo cuman 1 candlestick aja misalkan hammer terus cari konfirmasi lewat oscilator apakah cukup? Jadi tdk perlu tunggu sampe ada candle berikutnya?
  Henri Yakin   |   4 Nov 2015
mndgn lngsung dites aja mas sp tau cocok. kl ane kira sh bisa2 aja trgantung apa bs masuk k interpretasi kt apa ndak...
  Armand Wly   |   17 May 2013
@rusman: betul bro, lebih baik ambil langkah aman aja daripada cepet2 ambil op tapi ternyata sinyal tradingny palsu. kalo ane daripada pasang indi banyak2 mending tunggu beberapa saat sampe tren bener2 terkonfirm setelah ada sinyal pertama muncul. ndak apalah proft ndak seberapa besar, yang penting aman
  Timo Yuliadi   |   20 May 2015
Penting juga dicermati,
besar profit lebih dipengaruhi ukuran trading dan posisi exit daripada poin entri. memang makin awal masuk bisa lebih untung dari trending,
tapi coba bandingin, mana yg bakal untung lebih besar, masuk lebih dulu tapi keluar saat harga bergerak sedikit ato masuk lebih lambat karna menunggu sinyal konfirmasi dan keluar saat tren harga sudah jenuh. juga coba bandingin, mana yg lebih besar profitnya, masuk lebih dulu tapi dgn lot 0.01, ato masuk lebih terlambat tapi dgn lot 0.1.
  Julia   |   6 Sep 2021
Apa itu Bearish Engulfing? Perbedaan Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing? Ini juga perlu dikenalkan ke pemula.