Adalah hal penting bagi para trader di seluruh dunia untuk mendapatkan cara layak menentukan trend di market. Fokus utama mereka pada kompleksitas pergerakan market menyebabkan banyak waktu terbuang hanya untuk menemukan sinyal trend yang tepat. Di antara para investor dan trader tersebar pepatah, "trend adalah teman Anda". Meski demikian, masih sering ditemukan trader yang melakukan kesalahan dalam bertransaksi.
Sebuah trend didefinisikan sebagai aksi harga satu arah, baik ke atas (up-trend) maupun ke bawah (down-trend). Artinya, pergerakan harga dapat diprediksi melalui titik resistance dan support berdasarkan perubahan waktu. Artinya, selama up-trend harga akan memantul hingga berada di wilayah support, sebelum kemudian menciptakan titik tertinggi baru. Sebaliknya, bila terjadi kecenderungan down-trend, harga akan memantul dari tingkat resistance dan membentuk trend terendah yang baru.
Arah trend market dapat ditentukan oleh trader melalui berbagai macam cara dan teknik. Dua di antaranya akan dibahas pada artikel ini:
Menggunakan Moving Averages (MA)
Bagi investor yang suka berspekulasi, akan lebih tepat jika menggunakan trend jangka panjang pada grafik mingguan. Sedangkan indikator yang sempurna untuk time frame ini adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA).
Grafik EUR/USD mingguan yang ditunjukkan oleh gambar di atas menjelaskan periode Februari 2006 sampai Agustus 2008. Grafik tersebut menunjukkan MA periode 20 dengan warna biru yang bergerak eksponensial di atas MA 55 berwarna merah yang bergerak secara standar, dimana keduanya menuju ke atas. Pergerakan tersebut memperlihatkan kecenderungan up-trend, yang berarti euro sedang mengalami kenaikan terhadap Dolar Amerika Serikat.
Anda juga dapat menerapkan teknik crossing pada penggunaan MA. Perhatikan contoh di bawah ini:
Grafik di atas menggambarkan sinyal bearish pada contoh dari SMA pada periode 20, yang memotong MA 50 dari atas ke bawah. Ini merupakan sinyal bearish yang tepat, terutama untuk trader intraday karena contoh di atas menggunakan chart H1.
Menangkap Wave
Dengan setting indikator MA, Anda dapat mengambil posisi yang menguntungkan dengan mengetahui arah trend dan memahami gelombang yang menyamai bentuk grafik market. Gelombang yang bergerak searah dengan trend disebut gelombang impuls. Namun bila pergerakan gelombang berlawanan dengan trend, disebut gelombang korektif.
Untuk memastikan apakah peluang trading akan mendukung atau menentang trend, Anda bisa menghitung gelombang atau pivot. Teori gelombang Elliot (Elliot's wave) menjelaskan bahwa suatu pasar yang bergerak dalam trend dapat ditengarai dengan terbentuknya 5 gelombang pada harga. Gelombang-gelombang tersebut terdiri dari 3 gelombang impuls dan 2 gelombang koreksi.
Demikianlah 2 cara trading sesuai arah tren beserta cara konfirmasinya. Anda bisa menyimak keterangan lebih lanjut mengenai Elliot Wave di sini.