EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,380.27/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,869.47   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 7 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 13 jam lalu, #Saham AS

Cara Menghindari Market Setan

Penulis

Open posisi pasti membutuhkan kejelian karena market bisa naik atau turun. Namun terkadang, ada market yang tidak bisa diprediksi atau yang dinamakan dengan market setan. Bagaimana cara menghindarinya?

Sudah menjadi hal yang umum bahwa market selalu berfluktuasi tanpa benar-benar bisa diprediksi ke mana arahnya. Meskipun Anda dapat melakukan analisa sejeli mungkin, selalu ada risiko faktor tak terduga yang bisa mengecoh Anda. Nah, market dalam kondisi seperti itu disebut market setan, karena seluruh analisa yang Anda gunakan tidak ada gunanya.

Menghindari Market Setan

Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang market setan ini. Ada yang mengatakan bahwa kondisi market seperti itu masih bisa dimanfaatkan, tapi ada pula yang bilang jika market setan sebaiknya jangan diapa-apakan, alias didiamkan saja sampai fluktuasi harga kembali normal. Apabila Anda ingin bertahan lama di pasar forex, maka jadilah golongan trader kedua yang bisa mengambil keputusan bijak untuk menjauh dari market setan.

 

Cara Mengenali Market Setan

Setiap sesi pasti memiliki alur market yang berbeda-beda. Dalam kondisi normal, sesi-sesi trading sudah bisa dikenali karakteristiknya, sehingga trader bisa lebih mudah merencanakan strategi trading dan mengatur manajemen risiko sesuai kondisi pasar. Misalnya saja, sesi Asia yang biasanya menghadirkan pergerakan harga relatif tenang, dapat dikondisikan untuk menjadi arena range trading.

Namun ketika pasar memasuki sesi Eropa yang biasanya ditandai dengan pergerakan tajam dan pola breakout, maka trader bisa memanfaatkannya untuk mengeruk keuntungan melalui strategi breakout. Penyesuaian manajemen risiko bisa ditentukan lewat jarak Stop Loss dari titik Entry, dimana sesi trading dengan pergerakan harga yang lebih fluktuatif tentu membutuhkan Stop Loss yang lebih lebar.

Pergerakan Harga Per Sesi(Kunjungi juga: Tabel Pemantau Volatilitas Forex)

Biasanya, kondisi market seperti demikian bisa dianalisa baik secara teknikal maupun fundamental. Market setan biasanya muncul di kala ada kondisi tidak normal yang menyebabkan harga bergerak dengan likuiditas sangat rendah, atau melonjak tajam di luar batas normal range pada sesi trading tertentu. Hal ini mengakibatkan market setan mustahil dianalisa baik secara teknikal ataupun fundamental. Aturan-aturan Support Resistance, MA200, Fibonacci, pola candlestick, dan semacamnya tak lagi berlaku.

Apa yang mendasari terjadinya market setan? Karena arah harga ditentukan oleh kekuatan buyer dan seller, maka kondisi market setan bisa dilandasi oleh terjadinya ketidakseimbangan pelaku pasar. Seringkali, ketidakseimbangan itu diakibatkan oleh kepanikan pasar akibat munculnya suatu berita fundamental berdampak tinggi secara tiba-tiba.

Berikut adalah contoh market setan yang hampir mustahil untuk dianalisa secara teknikal:

Contoh Market Setan

Selain karena berita fundamental, market setan juga bisa terjadi karena likuiditas pasar yang menurun. Ulah spekulan dan aksi trader institusional yang menerapkan high-frequency trading juga bisa menjadi katalis terjadinya market setan bagi trader ritel.

Salah satu cara paling mudah mengenali market setan adalah melalui pola pergerakan di chart harga. Disamping volatilitas ekstrem yang tercermin dalam pergerakan-pergerakan tajam, ritme harga yang terbatas tapi cenderung choppy juga bisa dikatakan sebagai market setan karena sulit dianalisa. Biasanya, pola harga choppy ditandai dengan pergerakan harga yang sekilas terlihat sideways, tapi sebenarnya tidak mematuhi Support Resistance tertentu.

Jadi apabila Anda menemui pola-pola pergerakan harga tak wajar baik yang volatile maupun yang choppy, sebaiknya hindari trading karena dalam kondisi tersebut, market sedang dalam fase market setan yang sangat sulit untuk dianalisa.

 

Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Open Posisi?

"Saya open posisi jam 15:00, ternyata ada news besar jam 16:00. Wah, tiba-tiba sudah floating banyak nih. Kalau cut, rugi besar deh!"

Pernah mengalami kejadian serupa? Jika ya, maka Anda masih dikuasai oleh psikologi trading yang merugikan. Trader yang baik seharusnya bisa mengenali kondisi pasar yang tidak menguntungkan, dan siap sedia merespon terjadinya hal tak terduga dengan kepala dingin. Dalam kasus terjadinya market setan, maka Anda dituntut untuk bisa cut loss jika sedang floating rugi.

Dalam hal ini, tidak ada yang tahu apakah market akan kembali sesuai prediksi Anda, atau justru melanjutkan pergerakannya saat ini. Segala macam perhitungan teknikal tak bisa diaplikasikan secara sempurna, karena pasar dikuasai sentimen yang bergantung pada perkembangan selanjutnya dari news pemicu market setan. Maka dari itu, langkah paling aman adalah menutup semua posisi yang ada, dan menjauh dari market sampai kondisi sudah kembali normal dan pergerakan harga bisa diproyeksi secara rasional.

Bahkan trader profesional pun menyarankan agar tidak terjun dalam kondisi market yang tidak dikuasai, dan meminimalisir risiko loss saat berada dalam posisi tidak menguntungkan. Dalam kutipannya, Paul Tudor Jones pernah berkata, "Saya akan selalu mengurangi posisi ketika loss. Dengan begitu, saya hanya akan memiliki posisi kecil saat trading berakhir buruk." Petuah lain dari berbagai trader sukses diperoleh di artikel: Kata-Kata Mutiara Trading.

114545
Penulis

Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya yang sekarang menjadi pengisi konten artikel di seputarforex.com. Aktif menulis tentang informasi umum mengenai forex, juga terinspirasi untuk mengulas profil dan kisah sukses trader wanita.


Sujarwo
persepsi orang yg berbeda kok jadi kabar baik?
bukannya itu malah kabar buruk coz ciri2 market setan jadi lebih susah dikenali?
Ipunk Coex
Bisa jd dibilang setan karena trading fokusx ke chart doang. Sekali2 tengok juga fundamentalx ada apa. Martket turun tajam kaya gitu pasti kemungkinan besar karena ada rilis laporan yang g sesuai ekspektasi. Lagian agak konyol kalau kita disuruh nebak kira-kira market bakal bergerak ke mana cuma dengan chart polosan yang kayak gitu. Kalau tradingx udah polosan gak disiapin sama analisa price action dan gak ada analisa fundamental, ya itu namax kita nekad trading. Setiap saat pasti berasa masuk marketx setan la analisax aja modelx tebak-tebakan gitu.
Fuadpermana
setuju sma penuliss.... disaat g yakin paling baik menghindarr aja...kaburr duluan sblm kena loss...
Hari Santoso
Sebenarnya yang dimaksud market setan mungkin adalah market yang pergerakan harganya tidak menentu. Ada saat-saat tertentu yang waktu tradingnya bisa diperhatikan untuk menghindari market seperti ini, yaitu ketika banyak berita dari AS rilis pada malam hari.

Terutama untuk NFP, dan juga pengumuman dari bank sentral, itu biasanya menjadi pilihan wajib yang harus dihindarioleh trader-trader teknikal.

Tapi karena banyak juga yang mengambil kesempatan dari situasi ini, dan ada juga yang sudah cocok dengan kondisi pasar yang volatilitasnya naik tajam, maka istilah market setan di saat news trading mungkin hanya berlaku bagi trader-trader yang lebih suka bertrading di lingkungan yang tenang.

Baik trader agresif maupun konservatif sama-sama ada peluang untuk meraih keuntungan, kuncinya disesuaikan saja dengan tipe marketnya, yang bisa ditentukan melalui pemilihan pair atau waktu trading yang tepat.
Ipunk Coex
Setuju bung @Hari, padahal kan udah gampang tuh ngenali jam2 trading yang emang riskan, cek kalender sebentar juga bisa buat atu jadwal rilis berita2 penting. Sekali2 keluar dari chart juga berguna karna kalau terjebak di posisi trading yang kita sama sekali nggak siap nerima fluktuasi hargax bisa2 nggak kuat ntar mental tradingx. paling aman ya itu, milih jam tradingx mesti bener, kecuali kalau tiba2 ada news yg bener2 heboh, yang jarang terjadi tapi efekx luar biasa, maka trading juga pasti lebih gampang terhindar dari market setan.