Melakukan open posisi atau close posisi memang mudah, tapi ada satu hal yang paling sulit dilakukan oleh trader dalam tradingnya. Kenapa hal tersebut bisa sangat sulit? Dari hasil tanya jawab penulis dengan trader di forum menunjukkan kesulitan mereka bukan disebabkan karena analisa teknik ataupun fundamental. Tapi ada satu lagi yang sangat serius sulitnya, hingga sebagian besar trader tidak mampu melakukannya. Apakah itu?
Yang selama ini kita lakukan memang mempelajari dua analisa dasar. Analisa teknikal sangat mudah dipahami dengan mempelajari hasil chart di market. Sedangkan dari fundamental melihat dari data rilis di kalender ekonomi sudah dapat diketahui hasil akhirnya. Namun kenapa trader terus menghadapi cobaan akibat kerugian bertubi-tubi.
Analisa Teknikal
Belajar teknikal cukup mudah dilakukan oleh trader. Hanya butuh beberapa minggu sudah memahami pergerakan harga berdasarkan indikator. Trader akan mampu bertransaksi ketika harga berada di titik over.
Ketika harga menunjukkan aksi buy, lalu kita open posisi buy, dan 5 menit kemudian harga berbalik sangat cepat. Terkadang trader akan melakukan hold posisi. Ia akan mencari-cari cara supaya open posisi yang dilakukannya itu benar. Tanya ke forum atau mailinglist, mencari indikator baru yang mendukung open posisinya. Sampai ia merasa tenang kalau orang-orang berkata bahwa market hanya mengalami reversal semata.
Lalu apa gunanya belajar teknikal jika hanya tidak mau menerima bahwa open posisinya salah? Mencari-cari opini kedua yang menyatakan bahwa harga yang terlihat saat ini hanya mengecoh trader karena bandar sedang mengusir retailer untuk menenangkan diri?
Analisa Fundamental
Mempelajari fundamental juga tidak terlalu lama. Proses pembelajarannya tidak kurang dari 1 minggu sudah memahami arti dari kejadian fundamental yang ada di kalender ekonomi. Semua trader bisa melihat, membaca, dan memprediksi kejadian berdasarkan rilis data.
Namun, terkadang trader sudah tahu sesi rilis telah usai dan market mulai berkotransaksi mengalami pembalikan, trader tetap merasa open posisinya sudah benar. Akhirnya cenderung melakukan hold dan floating besar.
Jika keadaan ini sering Anda alami, lalu buat apa belajar fundamental? Apa gunanya belajar sesuatu bila kita tidak menerapkannya? Buang-buang waktu saja kan Anda belajar. Toh hasil akhirnya pasti rugi, floating, lalu injek dana lagi, deposit lagi.
Kesimpulan
Di sini Anda memahami bahwa belajar analisa hanya membutuhkan beberapa minggu saja. Namun yang paling sulit dan membutuhkan waktu lama adalah menerapkan disiplin dalam trading. Hal ini juga pernah diutarakan dalam salah satu buku tentang cara belajar trading yang mengungkapkan, seorang mentor hanya membutuhkan waktu 2 minggu untuk mengajarkan semua hal tentang trading. Namun dia butuh 8 minggu supaya murid-muridnya disiplin sesuai yang ia ajarkan.
Disiplin dalam trading sangat sulit dilakukan oleh trader. Sehingga dari sekian pembelajaran dasar, mereka belum bisa menemukan kesuksesan. Pertimbangkanlah trading tidak terpatok pada analisa, namun kepada psikologis dan disiplin trading. Semua orang bisa belajar apa saja tentang trading, namun mereka tidak akan bisa mengikuti kedisiplinan dan psikologis yang Anda tanamkan ke dalam trading.