Ketika mempelajari bagaimana menempatkan posisi trade sesuai arah tren, kebanyakan trader memilih untuk fokus pada sinyal yang diberikan oleh indikator teknikal saja. Namun, perlu diketahui bahwa Anda dapat pula memprediksi arah pergerakan harga dengan menambahkan garis Fibonacci pada chart. Garis Fibonacci tersebut justru bisa menunjuk titik pembalikan tren atau penerusan tren secara lebih akurat.
Lazimnya, Fibonacci memang hanya dipergunakan untuk mengetahui target profit, posisi Stop Loss, dan kapan saat yang tepat untuk exit dari trading sejak awal. Di saat yang sama, Fibonacci juga bisa membantu Anda menemukan level-level Support dan Resistance kuat yang berpotensi menjadi pemicu (trigger) dalam pergerakan harga. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Baca Juga:Identify Support and Resistance Levels by Pivot Points
Apakah Fibonacci itu?
Singkatnya, angka-angka atau rasio Fibonacci adalah deret angka yang dipaparkan oleh matematikawan Leonardo Pisano pada abad ke-13. Deret angka tersebut berkembang hingga melahirkan phi (Golden Ratio) yang sangat populer di bidang ilmu sains maupun seni. Fibonacci juga dipergunakan di pelbagai bidang, termasuk analisis pasar keuangan (saham, forex, indeks saham, dll).
Trader dan investor biasanya berfokus pada Fibonacci Retracement yang didasarkan pada beberapa rasio penting saja, yakni 23.6%, 38.2%. 50.0%. 61.8% dan 76.4%. Dalam kondisi tren bullish, saat terbaik untuk membuka posisi trading forex adalah jika retracement minimum-nya mencapai sekitar garis Fibonacci 38.2%. Sedangkan dalam tren bearish, retracement yang bisa dimanfaatkan adalah sekitar garis Fibonacci 61.8% atau bahkan 76.4%. Apabila terjadi retracement lengkap mencapai 100% dari pergerakan sebelumnya, maka akan menihilkan tren yang telah berlangsung sebelumnya.
Baca Juga:Check Fibonacci Levels from the Current Market Price
Bagaimana Cara Menarik Garis Trend Retracement dengan Fibonacci?
Garis Fibonacci ditarik dari sisi chart paling kiri ke kanan. Contohnya ketika terjadi kondisi tren bullish yang berubah menjadi bearish seperti dalam chart GBP/USD di bawah ini, Anda perlu mencari titik tertinggi (swing high) di sisi kiri, kemudian menariknya hingga titik terendah (swing low) yang terdapat pada sisi paling kanan dalam chart. Pada MetaTrader ataupun platform trading lain, akan secara otomatis keluar garis-garis Fibonacci yang dapat dipergunakan sebagai patokan untuk trading.
Sebaliknya, ketika terjadi kondisi tren bearish yang berubah menjadi bullish seperti dalam chart EUR/USD di bawah ini, maka Anda perlu mencari titik terendah (swing low) di sisi kiri, kemudian menariknya hingga titik tertinggi (swing high) yang terdapat pada sisi paling kanan dalam chart.
Setiap garis Fibonacci dapat berperan sebagai Resistance maupun Support, tergantung pada posisinya dibandingkan harga. Dalam chart EUR/USD di atas, Resistance 1 terletak pada 0.382, sedangkan Resistance 2 bertepatan dengan 0.236. Garis Fibonacci 0.618 berperan sebagai Support 1, 0.764 sebagai Support 2, dan 1.000 sebagai Support 3. Untuk membuka posisi, tunggulah hingga pergerakan harga mencapai garis Fibonacci 0.382 atau 0.618.
Apabila harga turun terus sampai ada candle yang ditutup di bawah 0.618, maka kemungkinan tren bearish akan terus berlanjut hingga 0.764 atau bahkan 1.000. Dalam hal ini, garis Fibonacci 0.618 merupakan trigger untuk membuka posisi trading, sedangkan Support 1 dan 2 merupakan acuan untuk memasang target profit. Lalu, dimana kita bisa pasang Stop Loss? Stop Loss dapat diletakkan pada garis Fibonacci sebelumnya, yakni 0.500.
Baca Juga:Where to Trade with Trailing Stop Loss
Sebuah Catatan Penting
apapun metode tradingnya, baik Anda maupun saya tetap tidak bisa menebak dengan akurasi 100% sempurna tentang apa yang akan terjadi pada pasar di waktu yang akan datang. Jadi yang bisa dilakukan saat menggunakan garis Fibonacci atau metode trading lain hanyalah memperkirakan arah pergerakan dengan probabilitas tertinggi. Apabila masih pemula, ada baiknya untuk meningkatkan skill menerapkan dan membaca Fibonacci di akun demo terlebih dulu. Begitu Anda mahir dalam membaca arah pergerakan tersebut, maka Anda dapat menggunakan garis Fibonacci dalam aktivitas trading forex sehari-hari dengan mudah.
Tertarik untuk mengetahui trik trading dengan garis Fibonacci lainnya? Simak juga artikel Rahasia Trend Up dari 61.8 Fibonacci Retracement.