Bagi pemula, trading menjadi momok yang perlu dipahami dari segi transaksi. Di sini kita akan bahas mengenai cara melakukan buy dan sell. Jika kita memahami cara buy maupun sell, maka langkah untuk bertransaksi menjadi lebih terarah. Kesalahan penggunaan open posisi memiliki efek yang berbahaya pada trading, karena ketika kita buy ternyata salah pencet tombol yang mengakibatkan melakukan posisi sell. Untuk mengetahui hal ini, perlu pembelajaran tentang cara buy dan sell di market.
Jika kita meninjau lebih dalam, transaksi sesungguhnya terbagi menjadi dua. Transaksi secara instan dan transaksi secara order. Lalu pilih yang mana? Tergantung dari sistem trading yang digunakan oleh trader. Lalu membedakannya bagaimana? Yang perlu dipahami adalah caranya, sedangkan perbedaan dapat diketahui setelah Anda paham akan cara transaksinya, baik yang instan ataupun order.
Baca Juga:Pilihan Akun Demo Untuk Uji Coba Buy Dan Sell
Buy atau Sell Instan
Eksekusi harga pada posisi buy ataupun sell untuk harga saat running. Dengan demikian, order akan tereksekusi di harga sekarang. Kepastian profit ataupun loss akan dihitung dari jarak harga saat penutupan dengan harga real-time saat Anda membuka posisi. Ini merupakan cara buy dan sell paling umum dan sederhana untuk diterapkan. Meskipun demikian, proses analisanya tetap membutuhkan pertimbangan matang agar profit yang dihasilkan bisa maksimal.
Buy Limit
Pemesanan harga posisi buy untuk harga di bawah harga running. Artinya, Anda menargetkan order tereksekusi di bawah harga saat ini. Eksekusi Buy Limit biasanya diterapkan jika Anda yakin harga akan memantul (gagal breakout) dari level support tertentu. Jadi secara teknis, Anda perlu memasang harga yang lebih kecil dari harga sekarang agar posisi bisa ditempatkan. Begitu harga turun menyentuh level tersebut, maka order Anda akan tereksekusi secara otomatis.
Baca Juga:Improve Your Trades with Automated Trading
Buy Stop
Pemesanan harga posisi buy untuk harga di atas harga running. Kebalikan dari Buy Limit, Buy Stop dilakukan dengan prinsip bahwa harga akan terus naik dari level saat ini. Order ini secara khusus dieksekusi karena trader biasanya baru yakin harga akan melesat setelah mencapai level resistance tertentu. Nah, level inilah yang menjadi patokan entry saat memasang order Buy Stop. Posisi baru akan tereksekusi secara otomatis apabila harga kemudian naik menyentuh level yang ditargetkan.
Sell Limit
Pemesanan harga posisi sell untuk harga di atas harga running. Di sini, Anda meyakini jika harga akan bergerak turun setelah mencapai level resistance tertentu. Order Sell Limit dilakukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari proyeksi harga tersebut. Jika order dibuka saat harga running, maka posisi akan mengalami floating loss terlebih dulu sebelum mengumpulkan profit. Itupun keuntungannya tidak maksimal karena posisi tidak dibuka di awal penurunan harga.
Baca Juga:Optimize Your Trading Returns with Low Spreads
Sell Stop
Pemesanan harga posisi Sell untuk harga di bawah harga running. Berbanding terbalik dari Sell Limit, Sell Stop dibuka dengan prinsip harga akan terus melemah dari level saat ini. Namun, posisi trading tidak dibuka saat harga running karena trader belum yakin harga akan benar-benar turun seperti yang diharapkan. Untuk itu, mereka butuh konfirmasi penembusan dari level support tertentu, dan jenis order Sell Stop inilah yang memungkinkan trader untuk mengeksekusi posisi jual secara otomatis begitu harga breakout dari support yang dimaksud.
Perintah transaksi di atas dapat dimodifikasi order-nya secara mudah, yang mana jika menggunakan software MetaTrader dapat dimodifikasi dengan cara klik kanan pada posisi order tersebut di menu terminal di bagian bawah. Setelah itu pilih "modify order" atau bila ingin order posisi baru dapat menekan tombol F9.
Baca Juga:MT4 Tricks Beginners Need to Know