EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 28 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 29 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 30 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 31 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

5 Indikator Volatilitas Untuk Trading Forex

Penulis

Volatilitas merupakan pedang bermata dua bagi trader. Dengan 5 indikator volatilitas ini, trader dapat memantaunya dengan baik untuk meningkatkan peluang sukses.

Volatilitas di pasar forex itu ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, volatilitas yang tinggi memberikan peluang lebih besar bagi trader untuk menghasilkan profit dalam waktu singkat. Di sisi lain, pasar yang lebih volatile juga menimbulkan lebih banyak risiko bagi trader. Bagaimana cara trader mengantisipasi volatilitas yang seperti ini? Salah satu caranya dengan memantau indikator volatilitas.

Ada lima (5) indikator volatilitas yang dapat dipergunakan oleh trader dengan mudah. Kelima indikator ini biasanya sudah tersedia pada platform trading forex, khususnya bila Anda menggunakan Metatrader4 (MT4) atau Metatrader5 (MT5).

 

1. Bollinger Bands

Bollinger Bands tampil dalam bentuk tiga pita yang mewakili satu garis Moving Average dan dua garis lain dengan standar deviasi tertentu dari MA. Ketika jarak antara dua pita terluar melebar, volatilitas pasar meningkat. Sedangkan jika jarak antar pita menyempit, artinya volatilitas berkurang.

Indikator Volatilitas Forex - Bollinger Bands(Baca juga: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands)

 

2. Average True Range (ATR)

Indikator ATR tampil dalam sub-window di bawah layar grafik harga utama. Semakin tinggi garis ATR pada grafik harga suatu pasangan mata uang, maka makin tinggi pula lah ekspektasi volatilitas untuk pair tersebut. Akan tetapi, ATR termasuk lagging indicator karena dihitung berdasarkan harga historis.

Sifat lagging ini mengurangi akurasi ATR. ATR kemungkinan baru menunjukkan kenaikan setelah volatilitas pasar meningkat cukup tinggi, sehingga mengakibatkan Anda "ketinggalan kereta". Meski demikian, ATR merupakan indikator volatilitas yang cukup layak dipergunakan untuk trading pada jangka menengah-panjang.

Indikator Volatilitas Forex - ATR(Baca juga: Membaca dan Memanfaatkan Indikator ATR)

 

3. Keltner Channel

Indikator volatilitas yang satu ini memiliki tampilan mirip dengan Bollinger Bands. Akan tetapi, rumus pembuatan dan cara membaca Keltner Channel berbeda dengan BB.

Keltner Channel terdiri dari dua pita yang digambar berdasarkan ATR dari Exponential Moving Average (EMA) 20 hari pada grafik harga pair forex terkait. Volatilitas yang tinggi terjadi ketika grafik harga menembus ke atas atau ke bawah kedua pita Keltner Channel. Apabila harga tembus ke atas, maka kecenderungan tren selanjutnya akan bullish. Sedangkan jika harga tembus ke bawah, maka kecenderungan tren selanjutnya akan bearish.

Indikator Volatilitas Forex - Keltner Channel(Baca Juga: Tips Trading Menggunakan Keltner Channel untuk Day Trader)

 

4. Parabolic Stop and Reverse (Parabolic SAR)

Parabolic SAR sangat populer di kalangan trader Indonesia, tetapi jarang yang mengetahui fungsi ekstra-nya sebagai indikator volatilitas. Perpindahan titik Parabolic dari bawah ke atas grafik harga menandakan momentum bullish. Sedangkan perpindahan titik Parabolic dari bawah ke atas grafik harga menandakan momentum bearish.

Trader biasanya memanfaatkan perpindahan titik sebagai sinyal beli/jual. Namun, perpindahan titik itu sebenarnya juga menandakan kondisi pasar lebih volatile dari sebelumnya. Inilah sebabnya mengapa ada yang menyarankan agar trader menunggu beberapa titik dulu sebelum open posisi. Membuka posisi dalam kondisi volatile itu berisiko lebih tinggi.

Indikator Volatilitas Forex - Parabolic SAR(Baca juga: Mengenal Indikator Parabolic SAR dalam Trading Forex)

 

5. Indikator Momentum (Rate of Change/ROC)

Indikator Momentum pada platform Metatrader juga dikenal sebagai indikator Rate-of-Change (ROC). Indikator ini menganalisis kecepatan pergerakan harga, sehingga dapat pula dijadikan sebagai indikator volatilitas. Semakin positif angkanya, maka sinyal beli (buy) semakin kuat. Semakin negatif angkanya, maka sinyal jual (sell) semakin kuat. Tapi perubahan dari positif ke negatif (atau sebaliknya) juga dapat mengisyaratkan adanya peningkatan momentum dan volatilitas pasar.

Indikator Volatilitas - Momentum(Baca juga: 3 Cara Menggunakan Indikator Momentum)

Volatilitas pasar bisa menjadi teman ataupun musuh trader. Kuncinya adalah bagaimana kita memahami volatilitas tersebut dan memanfaatkannya untuk meraih profit dengan risiko serendah-rendahnya. Jika sudah menguasai skill yang dibutuhkan, meraup profit saat volatilitas tinggi pun bukan hal yang mustahil. Dalam hal ini, kelima indikator volatilitas ini dapat membantu Anda untuk memahami pasar lebih dalam, tetapi kesuksesan trading tetap berada di tangan Anda. Salam profit!

125491
Penulis

SFTeam merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk menghadirkan liputan akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Cakupan bahasan menyeluruh hingga menjangkau fundamental, teknikal, dan berbagai aspek trading forex lainnya.


Agung_dwiyan
bagaimana cara menentukan posisi trading dari volatility ini?
Eka Firmansyah
Pengambilan order sell atau buy tetap didasarkan pada analisa pergerakan harga apakah akan naik atau turun. Volatilitas membantu untuk mengenali dinamika pergerakan harga, sehingga akan lebih tahu apakah pergerakan yang dialami terjadi secara signifikan dan dalam waktu singkat atau tidak. Jika volatilitas ini bisa dimanfaatkan dengan baik, maka akan bisa exit pada posisi harga yang lebih menguntungkan karena volatilitas bisa berpengaruh pada resiko trading terutama saat menentukan exit posisi.
Aza Aza
Bolinger band mantap buat ngukur volatilitas sama tren juga. sinyal2x bisa bantu nentuin posisi entri&exit yg mantap bgt
Isa Prasetiya
yang paling bisa dimanfaatkan dari volatilitas ni ya level sl. secara volatilitas tinggi memerlukan sl yang tidak terlalu dekat dari posisi entry, sementara waktu volatilitas rendah sl bisa dipasang dekat dengan level entry.

ini perlu diperhatikan sekali mengingat penempatan sl yang tdk sesuai volatilitas bisa memperbesar resiko trading yang seharusnya masih bisa diminimalisir...
Husna
Artikelnya lumayan membantu dn informatif juga, tapi mungkin bisa lebih diperjelas tentang masing2 indikator pengukur volatilitasnya, seperti bagaimana aplikasinya, cara analisa, dan peluang tradingnya, Thanks,
Heri

Mau tanya suhu, pair apa saja yg paling volatile dalam trading?

Seputarforex

Biasanya, pilihan pair forex selain mayor mempunyai volatilitas tinggi, seperti pair cross dan eksotik, terutama yang berhubungan dengan GBP. Namun tingkat volatilitas pair ini bisa berubah-ubah. Anda bisa mendapatkan data ter-updatenya dengan mem-bookmark halaman berikut: Tabel Pemantau Volatilitas Forex.