EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 37 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 38 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

Penulis

Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.

Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam

1. Kesalahan Gambler (Penjudi)

Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.

2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".

3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar

Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

Seperti yang dikatakan oleh George Soros, "Yang penting adalah bukan apakah Anda benar atau salah, tapi berapa banyak uang yang Anda buat ketika Anda benar dan berapa banyak Anda loss ketika Anda salah."

Poin ini perlu dicamkan oleh trader, sebagaimana juga ungkapan-ungkapan berharga lainnya dari trader forex paling terkenal di dunia ini.

Selain melalui komentar, Anda dapat mengikuti diskusi langsung dengan ahlinya pada forum tanya jawab berikut loh! Pertanyaan akan langsung dijawab langsung oleh ahli dari seputarforex!

126002
Penulis

Asaeri sudah mengenal trading forex selama bertahun-tahun, kemudian menyadari kurangnya referensi bacaan mengenai trading di Indonesia. Oleh karenanya, Asaeri suka membuat ulasan mengenai pentingnya tata psikologi dan inspirasi-inspirasi lain bagi trader nusantara.