EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,210.98/oz   |   Silver 24.99/oz   |   Wall Street 39,787.10   |   Nasdaq 16,389.47   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Memahami Indikator Momentum

Penulis

Indikator Momentum adalah indikator jenis Oscillator tertua yang dibuat dari kalkulasi sederhana. Bagaimana cara memanfaatkannya dalam trading?

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang indikator momentum yang banyak dimanfaatkan trader untuk mengetahui kekuatan tren. Apa sih yang bisa dibanggakan dari indikator Momentum ini? Dan bagaimana penggunaannya di dalam market forex? Di bawah, inilah ulasan tentang indikator Momentum.

 

Apa Itu Indikator Momentum?

Indikator Momentum adalah indikator teknikal yang dibuat dari kalkulasi sederhana dengan mengukur selisih harga Close hari ini dibanding harga Close beberapa hari sebelumnya. Ini merupakan salah satu oscillator tertua yang pernah ditemukan, kadang-kadang disebut juga sebagai Rate of Change (ROC). Indikator Momentum bisa dihitung dengan dua rumus:

  • Momentum = Harga Close Hari Ini - Harga Close N Hari Yang Lalu
  • Momentum = (Harga Close Hari Ini/Harga Close N Hari Yang Lalu)*100

N disini bisa berarti periode berapapun yang Anda tentukan. Jadi maksudnya jika Anda menuliskan momentum 14 hari untuk harga X, maka cara menghitungnya adalah dengan mengurangkan harga tersebut hari ini dengan harga 14 hari yang lalu. Mudah bukan? Kini penerapannya lebih mudah lagi karena pada platform trading Metatrader4, indikator Momentum telah tersedia dalam daftar indikator Oscillator, sehingga trader tak perlu menghitung sendiri secara manual.

Pada Metatrader4, indikator Momentum ditampilkan seperti Oscillator yang bergerak di bawah garis 100 pada subwindow grafik pair mata uang yang sedang dipantau. Contohnya dapat dilihat di bawah ini:

Indikator Momentum Pada EURUSD H1

 

Dengan kalkulasi berbeda, Indikator Momentum akan tampil naik-turun dengan ambang garis tengah 0, batas atas 100 dan bawah -100. Seperti dalam platform TradingView berikut ini:

Indikator Momentum Pada EURUSD H4

 

Penggunaan Indikator Momentum Pada MT4

Beberapa trader sering menggunakan indikator Momentum sebagai indikator utama untuk memberikan sinyal trading ketika harga melintasi garis 100 ke arah atas atau ke bawah. Ketika indikator bergerak ke atas garis 100, itu mengindikasikan harga akan mulai bergerak meninggi karena harga saat ini sudah bergerak di atas harga saat N periode yang lalu. Sedangkan bila indikator jatuh di bawah garis 100, itu mengindikasikan harga kini sudah jauh di bawah harga saat N periode yang lalu, sehingga harga akan terus terperosok.

Sebagai Oscillator yang mengikuti tren, Indikator Momentum mirip dengan Moving Average Convergence/Divergence MACD, tetapi indikasi yang ditimbulkan berbeda. Seberapa jauh indikator di atas garis 100 atau seberapa rendah di bawah garis 100, menunjukkan seberapa cepat harga bergerak (seberapa kuat trend). Apabila indikator Momentum di atas 101, maka artinya harga bergerak lebih cepat ke arah atas ketimbang 100.5. Sedangkan angka 98 berarti harga bergerak lebih kuat ke arah bawah dibanding angka 99.

Dengan demikian, penggunaan indikator Momentum terutama adalah untuk menyediakan sinyal trading, sekaligus juga untuk membantu mengkonfirmasi trading berdasarkan price action, seperti pembalikan harga, penerusan trend, dan lain sebagainya.

Selain untuk mendeteksi berlanjut atau berbaliknya trend harga, indikator Momentum dapat pula dipakai untuk mendeteksi divergensi. Divergensi Bullish terjadi ketika harga turun untuk membuat level Low baru (Lower Low), sedangkan indikator Momentum malah naik dan membentuk level Low di posisi lebih tinggi (Higher Low). Hal ini berarti akan terjadi pembalikan harga dari trend turun ke arah atas. Divergensi satu lagi adalah Divergensi Bearish yang akan terjadi ketika harga naik membuat level High baru (Higher High), tetapi indikator Momentum membentuk level tinggi di posisi lebih rendah (Lower High). Divergensi Bearish di sini mengindikasikan akan berbaliknya arah pergerakan harga dari naik menjadi menurun.

 

Ingin tahu lebih lanjut tentang penggunaan indikator Momentum? simak artikel 3 Cara Menggunakan Indikator Momentum atau berikan komentar Anda di kolom tanya jawab di bawah ini.

127505
Penulis

Parmadita mengenal forex mulai tahun 2010. Sejak saat itu, menggali beragam pengetahuan dan pengalaman terkait forex dari berbagai sumber, baik tentang indikator teknikal biasa, psikologi trading, maupun Expert Advisor.


Chikmah
Dengan bahasa yang sederhana materi dapat dicerna dengan enak salam