EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.650   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,386.04/oz   |   Silver 28.24/oz   |   Wall Street 37,798.97   |   Nasdaq 15,865.25   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 14 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 20 jam lalu, #Saham AS

Benjamin Graham, Guru Warren Buffet Yang Kontroversial

Penulis

Benjamin Graham tak hanya menjadi investor legendaris yang menjadi panutan Warren Buffett, tapi juga karena melontarkan pendapat kontroversial.

Benjamin Graham (8 Mei 1894 - 21 September 1976) adalah seorang investor, trader saham profesional, manajer investasi, pengajar di bidang keuangan dan penulis buku. Dua bukunya, "Security Analysis" (dipublish tahun 1934) dan "The Intelligent Investor" (1949) dianggap sebagai buku investasi terbaik yang pernah ada, dan selalu dicetak ulang hingga kini guna memenuhi kebutuhan text book di sejumlah universitas.

Benjamin Graham lebih fokus pada penelitian, konsultasi dan pendidikan setelah mengalami kerugian besar pada crash pasar saham tahun 1929. Salah satu murid kesayangannya, investor terkemuka masa kini Warren Buffet mengungkapkan bahwa "The Intelligent Investor" merupakan gambaran prinsip dan strategi investasi Graham tentang teori value investing, yang sebenarnya sangat penting dalam investasi.

benjamin graham sang guru warren buffett

 

Bangkit Dari Kerugian Besar

Benjamin Graham lahir di London. Keluarganya hijrah ke AS ketika ia baru berumur setahun. Ia kemudian tumbuh di Brooklyn dan Manhattan. Graham telah terobsesi untuk bisa mandiri secara finansial saat usianya 9 tahun, ketika ayahnya meninggal dalam kesulitan ekonomi yang banyak dialami warga AS kala itu. Setelah lulus dari Columbia University pada usia 20, ia mendapat berbagai tawaran mengajar, tapi lebih memilih bekerja di Newburger, Henderson & Loeb, salah satu broker di Wall Street. Enam tahun kemudian ia menjadi mitra utama perusahaan tersebut.

Benjamin Graham dan rekannya, Jerome Newman mendirikan perusahaan investasi patungan The Graham-Newman Partnership, 3 tahun sebelum bencana besar meruntuhkan Wall Street. Meski rugi besar, ia bisa bangkit lagi dengan cepat dan perusahaan tersebut kembali meraih keuntungan hingga Graham pensiun tahun 1956. Ia memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dari crash pasar saham dan menuliskannya dalam buku "Security Analysis" yang dianggap sebagai text book klasik investasi.

 

Kontroversi Benjamin Graham

Pendapat Graham yang kontroversial adalah bahwa harga-harga saham di bursa kebanyakan salah, dan tidak menunjukkan "nilai hakiki" (intrinsic value) sebuah perusahaan. Mungkin hal inilah yang menyebabkan investor rentan terhadap "penggorengan" saham. Pendapat Benjamin Graham ini menjadi benar setelah terbukti adanya insider trading yang sering terjadi di beberapa bursa.

"Jika Anda investor yang cukup cerdas, Anda seharusnya ambil posisi buy ketika harga sebuah saham turun tajam, lalu sell ketika harga tiba-tiba melesat naik," katanya.

 

Masih Jadi Panutan

Pada tahun 1984, Warren Buffet berada di Columbia untuk memberi sambutan di acara peringatan 50 tahun diterbitkannya buku "Security Analysis". Selama acara tersebut, Buffet menunjukkan hasil investasinya, demikian juga dengan beberapa murid Graham yang lain seperti Ruane, Knapp, and Schloss. Singkatnya, semua investasi tersebut menunjukkan return yang tinggi. Warrent Buffet mengatakan bahwa hampir semua portofolio saham dalam catatan investasi tersebut mengalami variasi dan selalu berubah. Yang tidak berubah hanyalah kesetiaan mereka terhadap prinsip-prinsip investasi Benjamin Graham.

 

Keahlian Benjamin Graham memang tak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya murid yang berguru padanya dan kini telah "mentas" sebagai trader maupun investor dunia. Siswa Graham paling fenomenal mungkin adalah Warren Buffett, yang saking suksesnya hingga konsisten masuk dalam daftar orang terkaya sedunia versi majalah Forbes. Kisah lengkap sang investor terkenal bisa ditemukan di artikel: Menyibak Kisah Di Balik Kesuksesan Warren Buffett.

128874
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Alviyo
ane mau jadi muridnya benjamin graham, setidaknya murid warren buffet hehehe.. Tapi klo perusahaan investasi yang kayaq benjamin n Jerome itu penghitungan komisinya gmn yaa? bagi hasil kah?
Martin S
@ Alviyo:
Maksudnya kalau Anda kerja di perusahaan tersebut, atau berinvestasi di perusahaan itu? Kalau kerja tentunya dapat gaji dan mungkin komisi kalau Anda bisa menggaet investor. Tetapi kalau Anda berinvestasi tentu saja akan mendapat profit seperti yang dijanjikan. Bisa juga bagi hasil, tergantung perjanjiannya. Tetapi kalau bagi hasil biasanya kalau rugi Anda juga harus menerima kerugian tersebut.