EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.510   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,368.89/oz   |   Silver 28.52/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 2 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 7 jam lalu, #Saham AS

Kendalikan Emosi Dan Tetap Fokus Pada Pasar

Penulis

Banyak trader yang dengan cepat bisa dikuasai dan dikendalikan oleh emosinya. Artikel ini memberikan beberapa tip agar Anda bisa menekan emosi ketika trading dan tetap fokus pada pergerakan pasar, yaitu: 1. Mengetahui bahwa pergerakan pasar tidak bisa dipastikan. 2. Anda harus menerapkan management resiko, dan menentukan ukuran lot trading yang sesuai. 3. Pertimbangkan untuk tidak menggunakan ukuran lot trading sekaligus. 4. Perhatikan juga strategi exit Anda.

Trading di pasar forex menjanjikan keuntungan yang tidak terbatas, tetapi juga kerugian yang tak terbayangkan. Inilah alasannya kenapa banyak trader yang dengan cepat bisa dikuasai dan dikendalikan oleh emosinya. Dalam keadaan apapun, reaksi yang hanya didasarkan pada emosi cenderung berbahaya, apa lagi dalam trading. Reaksi emosional biasanya berlawanan dengan pikiran rasional, sehingga jika ini terjadi dalam trading Anda akan sulit mengambil keputusan yang tepat. Faktor emosi dalam keadaan apapun tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikendalikan. Artikel ini memberikan beberapa tip agar Anda bisa menekan faktor emosi tersebut ketika trading, dan tetap fokus pada pergerakan harga pasar.


Kendalikan Emosi Dan Tetap Fokus Pada


Dalam trading di pasar forex, pengetahuan pasar dan teknik trading mutlak untuk dipelajari. Dengan semakin menguasai teknik dalam trading semisal analisa teknikal, secara mental Anda akan semakin percaya diri dalam mengantisipasi pergerakan pasar, dan hal ini akan menekan emosi Anda. Walau demikian, analisa teknikal memiliki keterbatasan. Dalam banyak kasus kerugian dalam trading forex sering kali disebabkan oleh kesalahan dalam analisa teknikal. Meski indikator yang digunakan sudah tepat, tetapi respons pasar belum tentu sama untuk setiap kondisi pasar yang berbeda.

Keadaan yang demikian tentu sulit diterima, sehingga dalam banyak kasus trader cenderung secara emosional menahan posisinya meski sedang merugi, dan yakin pasar akan berbalik arah karena indikator yang digunakan toh sudah benar. Itu contoh timbulnya emosi yang tidak bisa dicegah, dan memang seharusnya itu normal. Namun reaksi Anda mungkin saja berbeda jika telah mengetahui karakteristik pasar.

Berikut 4 tip agar Anda bisa menekan emosi ketika trading dan tetap fokus pada pergerakan harga pasar:

1. Mengetahui bahwa pergerakan pasar tidak bisa dipastikan

Tak seorang trader bisa menentukan pergerakan harga dengan pasti. Pasar bisa dan akan bergerak sekehendaknya, tidak peduli seberapa canggih sistem trading atau rencana trading Anda.
Pasar tidak akan bisa Anda dikte, sehingga jika Anda mengalami kerugian karena salah posisi hal itu tidak berarti strategi trading Anda salah. Setiap trader harus bisa menerima kenyataan bahwa posisinya bisa salah atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menyadari sepenuhnya akan hal ini maka seorang trader tidak seharusnya memikirkan kenapa ia salah posisi, melainkan tetap fokus pada pergerakan harga selanjutnya.

2. Anda harus menerapkan management resiko, dan menentukan ukuran lot trading yang sesuai

Trader yang konservatif biasanya menentukan resiko tidak lebih dari 2% hingga 3% dari balance accountnya setiap kali entry. Dalam hal menekan emosi yang destruktif, penerapan money management sangat penting untuk menghindari besarnya kerugian yang tidak diharapkan. Pada kenyataannya ukuran lot trading yang benar-benar sesuai akan membuat trading Anda lebih obyektif, karena Anda tidak harus risau dengan besarnya kerugian. Fokus Anda tidak lagi pada besarnya dana yang bakal hilang (karena Anda telah tentukan sebelumnya), tetapi lebih fokus pada apa yang akan terjadi pada pergerakan harga selanjutnya.

3. Pertimbangkan untuk tidak menggunakan ukuran lot trading sekaligus (dalam sekali entry)

Untuk mengurangi pengaruh emosi jika Anda salah posisi, pertimbangkan untuk tidak menggunakan ukuran lot trading pada point (2) diatas dalam sekali entry, bisa setengahnya, sepertiganya atau mungkin seperempatnya. Hal ini berguna untuk menambahkan posisi baru ketika pergerakan harga tidak sesuai dengan yang Anda harapkan. Anda bisa berasumsi bahwa Anda tidak harus entry dengan seratus persen benar.

4. Perhatikan juga strategi exit Anda

Agar Anda bisa selalu fokus pada pergerakan pasar, rencanakan juga level exit Anda dengan tepat, baik stop loss maupun target. Hal ini akan menghindarkan keterlibatan emosi Anda ketika pergerakan pasar tidak sesuai dengan yang Anda perkirakan.


Sumber : www.traderslaboratory.com - 4 Tips to Manage Emotions and Stay Focused on Price

134245
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Badarudin
Pak martin yang point 3 kog jadi membingungkan ya? Apakah artinya resiko loss yang 2% itu dipecah lg jd 4 jd cuma 0,5%? Waaa..kl buat kita2 yang main di recehan apa gak makin bingung lg nentuin brokernya pak? Kalo yang biasa main di standar, mudah aj ngrubah lotnya. Mungkin ada saran lain pak tentang hitungan resiko loss yang bisa wajar buat kita2 yang pada main receh.
Martin S
@ badarudin :
Bukan, tetapi balance-nya yang dibagi, jadi diversifikasi ke lebih dari satu pasangan mata uang. Misal balance USD 2000, tidak digunakan semua untuk trade pada 1 pasangan mata uang, tetapi digunakan misalnya USD 1000, dan yang USD 1000 untuk trade di pasangan mata uang lainnya. Resiko masing-masing trade tetap 2% hingga 3%. Jadi bukan resikonya yang dikurangi tetapi dananya yang di-split. Cara trade pada multi posisi tsb diharapkan bisa mengurangi pengaruh emosi dibandingkan jika hanya fokus pada 1 posisi saja
Badarudin
Nah itu pak martin..nih kan lg proses belajar, jd mash berani ny open 1 posisi per moment. Kalo ampe lebih dari 1 kadang malah nervous. Mungkin ada tips lain pak.biar tetep nyaman kalo open multi.
Martin S
@ badarudin:
Kalau Anda katakan open multi itu berarti membuka posisi trading lebih dari satu (multi position).
Kalau Anda hanya berani membuka satu posisi maka yang pada point (3) tsb Anda bisa open sebagian dari lot tersebut. Misal dari hitungan Anda ketemu 3 lot, maka Anda bisa membuka 2 lot, sedang yang 1 lot bisa Anda simpan untuk hedging jika ternyata salah posisi atau averaging jika posisinya ternyata benar. (Averaging tujuannya untuk menambah profit).
Derry Muhaimin
Reaksi emosional biasanya berlawanan dengan pikiran rasional

Ini artix ada reaksi emosional yang sejalan dengan pikiran rasional.
Reaksi emosional yang seperti apa itu?
Bagaimana trader bisa trading dengan reaksi emosional yang seperti demikian?
Martin S
@ Derry Muhaimin:
Istilah emosional dalam trading biasanya berkonotasi negatif. Reaksi emosional yang dimaksudkan disini adalah yang cenderung negatif, jadi yang tidak rasional dan akan berdampak negatif juga. Jika Anda bertindak rasional biasanya dikatakan tidak emosional, misalnya trading dengan mengikuti arah trend (trend follower), dan menerapkan money management yang realistis.