Tiga Alasan Untuk Bertrading Kiwi

Sebagian besar trader sibuk bertrading dengan USD, EUR, atau mata uang-mata uang lain yang mereka anggap lebih populer. Padahal, ada satu mata uang yang nampaknya sedikit dipandang sebelah mata namun sebenarnya cukup menjanjikan: Dolar New Zealand alias Kiwi. Ada 3 alasan untuk bertrading Kiwi.

1. Data-Data Ekonomi NZ Cukup Positif
Kebanyakan investor sering dibuat was-was oleh pertumbuhan ekonomi Negeri Obama dan pemulihan ekonomi yang riuh rendah di kawasan Euro, sementara laporan data-data ekonomi New Zealand seringkali lebih positif dan lebih stabil. Beberapa minggu lalu kepercayaan bisnis ANZ mencetak pelonjakan yang cukup mengejutkan. Begitupula dengan data-data ekonomi lain seperti inflasi per kuartal, neraca perdagangan, dan angka tindeks tenaga kerja yang menggembirakan. Namun memang, mata uang ini masih terpengaruh kuat oleh pasang surutnya ekonomi dan komoditi China, mengingat Negeri Panda adalah partner perdagangan nomor satu Negeri Kiwi ini.

2. Tak Ada Ancaman Dari RBNZ
Tidak seperti bank-bank sentral negara lain seperti BOE, BOJ, RBA, dan sebagainya, Bank Sentral New Zealand (RBNZ) tidak akan menunjukkan taringnya jika mata uang lokalnya terpantau terus menguat. Itu artinya, RBNZ tak terlalu berpengaruh pada ekspor. Hal ini dikarenakan Gubernur Wheeler lebih senang untuk memanfaatkan batasan sumber daya bank sentral daripada mengintervensi mata uang secara langsung.

3. NZD/USD Berkesempatan Untuk Gain Lebih Banyak
Jika kita melihat salah satu grafik harian yang menunjukkan pergerakan NZD/USD, pair tersebut baru saja memantul dari 200 SMA dan support mid-channel jangka panjang. Sementara pair tersebut memantul, para trader dapat mengambil ratusan pip jika pergerakannya menembus punck channel, tetapi dengan catatan risk rasionya adalah 1:1.


Demikianlah, isi artikel ini dapat dijadikan pertimbangan bukan? Tapi sebelumnya, kami mengingatkan bahwa tak ada sesuatu yang pasti mengenai pasar. Pasar dapat berubah sewaktu-waktu, jadi jangan lupa untuk selalu menerapkan manajemen risiko ya!