Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Tips Trading Jangka Pendek Dari Barbara Rockefeller

SAM 17 Jun 2016
Dibaca Normal 10 Menit
forex > tokoh >   #tips-trading   #jangka-pendek
Siapa bilang trading jangka pendek tak menguntungkan? trader sukses Barbara Rockefeller membuktikan kebalikannya.

Apa yang ada dibenak Anda kala mendengar nama "trading jangka pendek?" Bahwa itu jalan cepat meraih profit? Gaya trading para pemula? Cara trading beresiko tinggi? Jika ya, maka Anda tidak sepenuhnya salah.

Sudah banyak artikel mengulas segala sisi metode trading itu, mulai dari kelebihannya, salah satu teknik paling populernya (scalping), hingga bahaya dan resikonya. Dari hampir semua wacana mengenai trading jangka pendek, seringkali diungkap kekurangan metode ini sebagai cara trading beresiko tinggi, menguras waktu, dan rawan unsur coba-coba.

Namun pernahkah Anda mempertimbangkan penggunaan strategi trading jangka pendek dari kacamata kebutuhan? Inilah topik yang dibawakan Barbara Rockefeller, seorang trader forex wanita sukses, dalam kolomnya di buku High Profits in High Heels.

Menurutnya, seorang trader retail tak perlu menampik kenyataan jika memang modalnya belum cukup memenuhi kondisi trading jangka panjang. Memilih time frame rendah untuk kemudian mengolah cara trading jangka pendek bukanlah tindakan memalukan apalagi sebuah "dosa", terutama jika memang gaya seperti itulah yang cocok dengan kondisi Anda. Ia membeberkan 5 poin penting dalam berkarir sebagai trader jangka pendek. Tapi sebelum mengungkap kiat-kiatnya, mari kita mengenal lebih dekat dulu sosok Barbara Rockefeller.

barbara rockefeller

 

Barbara Si Realistis

Berpengalaman lebih dari 20 tahun di dunia finansial, Barbara Rockefeller memulai karirnya di bank. Lulusan Columbia University ini pernah bekerja di Citibank sebagai senior risk manager di divisi internasional. Ia kini aktif sebagai penulis, trader forex, dan penerbit newsletter harian.

Salah satu newsletter-nya, Daily Currency Briefing, berisi sinopsis event penting dan prediksi forex yang dikonsumsi bank-bank sentral, fund manager, dan perusahaan multinasional. Karya populernya adalah buku Technical Analysis for Dummies (2004), salah satu panduan wajib untuk teknikalis pemula dan kini sudah terbit hingga beberapa edisi.

Trader wanita satu ini sangat realistis dalam memaparkan tips-tipsnya di High Profit in High Heels, buku kompilasi yang sebelumnya telah memuat kiat Toni Turner dan Kathy Lien. Mengapa? Sebagai trader individu, ia paham betul posisinya di pasar.

"Apa yang saya ajarkan dan saya praktekkan untuk trading saya sendiri sangat berbeda. Sebut saja saya curang atau munafik, tapi sementara klien-klien besar saya punya banyak dana untuk menahan posisi hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, uang saya tak cukup untuk mengikuti cara trading serupa," begitulah pendapatnya.

Tak dapat dipungkiri, Barbara Rockefeller adalah trader dengan banyak pengalaman dan keahlian. Namun nyatanya, ia tak memilih sistem trading Big Picture yang lebih mengedepankan analisa jangka panjang. Menurutnya, "mengambil posisi jangka panjang dengan ukuran besar yang (barangkali) bisa mengubah arah market seperti Warren Buffet dan Soros memang menggoda. Mungkin juga tak ada trader yang tak pernah menginginkan harga bergerak sesuai prediksi. Tapi ingatlah pedoman trader sukses ini; jangan pedulikan kemana harga akan bergerak, observasi saja dimana ia sekarang bergerak dan ikuti dinamikanya."

 

Manajemen Time Frame

Dari sekian banyak tips trading jangka pendek di pasaran, Barbara memilih time frame (tf) sebagai komponen terpenting. Percaya atau tidak, ia baru merasakan sukses setelah memperkecil time frame-nya ke hitungan jam (H1, H4, dst.). Ya, untuk short-term trader, fokus pada tf rendah memang sangatlah penting.

Sayangnya, mereka yang sudah sadar hal inipun kadang masih tertarik pada analisa jangka panjang. Tak jarang, mereka berusaha memasukkan paksa cara trading seperti itu ke dalam time frame kecil mereka. "Saya sudah berulang kali backtest berbagai macam trading rule, dan percayalah, 50% di antaranya tak bisa diterapkan di berbagai time frame," ungkapnya. Jadi, jika sudah memilih time frame rendah, usahakan untuk melengkapinya dengan strategi jangka pendek yang kompatibel.

Seberapa kecil tf yang bisa digunakan? Dalam hal ini, Barbara Rockefeller memperingatkan bahaya time frame super kecil untuk indikator teknikal. Ia rupanya sepakat dengan pendapat umum mengenai resiko noise pada time frame yang terlalu rendah.

Barbara mengungkapkan bahwa menerapkan MA di time frame 1 menit adalah tindakan bodoh, begitu juga dengan penggunaan rule lain di time frame sejenis. Bahkan indikator yang dianggap terbaik pun tak akan ampuh di time frame super kecil. Untuk itu, ketahuilah batasan time frame dengan sebaik-baiknya. Pilih time frame di bawah D1, tapi jangan menjangkau solusi ekstrim seperti trading di time frame M1.

 

Andalkan Bar dan Candlestick

Satu lagi terobosan yang membuat karir tradingnya kian mantap adalah analisa bar. Bentuk sederhana dari candlestick ini telah menjadi andalan Barbara Rockefeller semenjak ia berhasil membukukan keuntungan lebih banyak selepas menulis bab mengenai bar di buku Technical Analysis for Dummies. Bagaimana dengan candlestick? Setelah menyelesaikan bagian itu, Barbara pun mengumpulkan lebih banyak keuntungan lagi!

Mungkin inilah yang disebut belajar sambil menulis. Melalui proses pembuatan bukunya, Barbara Rockefeller kembali menelaah fungsi bar serta aplikasinya dalam trading. Ia pun menemukan bahwa indikator harga ini punya 2 manfaat utama: Penyederhanaan dan basis indikator teknikal. Kegunaan pertama sangat bermanfaat saat mengalami kebuntuan analisa karena terlalu banyak indikator. Bagi short-term trader, pentingnya kesederhanaan teknik tak bisa dikesampingkan begitu saja.

"Apa urusan kita (trader jangka pendek) kalau harga bergerak melawan arah fundamental dan tren utama? Kita bukan trader fundamental dan tren besar bukanlah prioritas utama kita. Kita tidak cukup kaya untuk berbasis pada tren primer. Saat melihat reversal bearish dari serangkaian lower low dan lower high, atau pola bearish harami misalnya, kita tak harus peduli apa itu cuma koreksi atau perubahan trend utama. Sebagai trader jangka pendek, posisi kita tak bakal bertahan cukup lama untuk bisa merasakan dampak perubahan trend utama," demikian katanya.

 

grafik forex bar

Anatomi bar, jenis grafik harga andalan Barbara Rockefeller.

Bagaimana dengan manfaat kedua? Barbara Rockefeller berani mengatakan bar sebagai basis indikator teknikal karena menurutnya, bar harga jarang "berbohong". Dibanding indikator lain yang sinyalnya terlambat, dengan bar kita bisa mengenali market bullish ketika open bar saat ini berada dekat low bar sebelumnya, lalu kemudian ditutup dekat level high bar yang mendahuluinya. Disamping itu, Barbara Rockefeller juga berbagi hasil pengamatan selama ia bertrading di pasar forex.

"Seringkali, harga penutupan hari ini sama dengan close atau open di hari sebelumnya. Mengingat banyaknya pemain pasar yang terlibat dan aktif dari berbagai zona waktu dunia, ini bukanlah suatu kebetulan. Para trader sebenarnya mempermainkan pemain kecil, termasuk saya. Mereka boleh jadi menampilkan sentimen bullish atau bearish dengan jelas, tapi ketika harga bergerak mendatar atau close dekat level-level historis, maka kondisi menjadi sangat tidak pasti. Bayangkan seperti ini: Ada badai yang akan datang menghujani semua pihak, pemain besar atau kecil. Tapi bedanya, big players punya payung sementara trader recehan tidak. Karenanya, solusi terbaik adalah menjauh dari pasar hingga muncul informasi lebih jelas yang bisa dinterpretasikan," katanya.

pola candle engulfing
Selain bar, trader penulis buku The Global Trader (2001) ini juga menjagokan candlestick. Lebih deskriptif namun tak begitu prediktif, candlestick menurut Barbara tetaplah bermanfaat bagi short-term trader yang ingin mendapat kesederhanaan analisa pola grafik. Ia khususnya menunjuk pola engulfing sebagai sinyal paling bisa diandalkan, karena disamping bisa menunjukkan arah harga, trader juga dapat memperoleh petunjuk stop.

Barbara Rockefeller juga mencermati pola harami, hanging man, serta gravestone doji sebagai bentuk-bentuk candle pilihan. Sebaliknya, ia memberikan label "tak bisa dipercaya" pada pola-pola tiga candle.

 

Konfirmasi Dengan Indikator

Bagi Barbara Rockefeller, fungsi indikator teknikal sebenarnya adalah sebagai konfirmator dari sinyal bar atau candle. Selain panduan dari objek-objek analisa sederhana seperti garis diagonal dan horizontal sebagai support resistance buatan sendiri, Barbara Rockefeller juga merekomendasikan indikator umum seperti SMA periode 10 atau 20. Selain itu, ia menambahkan bahwa indikator-indikator channel juga mempunyai peranan penting.

"Saya suka Bollinger band, average true range (ATR) band, juga standard error channel. Ketika mereka semua tampil bersamaan di chart dan saling mengkonfirmasi, kita akan dapat melihat pola top dan bottom harga yang cukup valid. Tapi ingat, menentukan target tepat di posisi top dan bottom tersebut namanya serakah. Wajarnya, ambil target profit dan stop loss di dalam range channel," sarannya.

Lebih lanjut lagi, Barbara Rockefeller juga mencermati pentingnya update berita bagi trader jangka pendek. Meski semua pendekatan di atas lebih condong ke teknikal, tapi ia tak bisa memungkiri bahwa trader setidaknya perlu tahu rilis data fundamental agar tak buta arah. Bagaimanapun juga, analisa bar, candle, serta konfirmasi dengan indikator apapun nyatanya bisa tak mempan di kala ada rilis berita penting atau tak terduga.

 

Manfaatkan Pergantian Sesi Trading

Waktu trading forex yang bervariasi serta dibagi menjadi sesi-sesi tertentu ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu strategi trading jangka pendek. Prinsip mudahnya, jika reli pasar London berlanjut ke sesi New York, maka ikutlah kerumunan tersebut, tapi hanya jika trader Amerika mendorong terciptanya pola-pola higher high di awal sesi. Setelah itu, Anda punya waktu setidaknya 3 jam untuk mencari peluang profit. Karena setelahnya, likuiditas akan mulai mereda dan pasar New York bergerak lambat hingga menjelang dibukanya sesi Asia.

sesi pasar forex

Lalu bagaimana jika ternyata trader Amerika menolak bergabung dan justru melanjutkan pasar London dengan lower low? Jangan khawatir, masih ada kesempatan di sini. Kondisi seperti itu dinamakan kesempatan jual pada koreksi kecil. Untuk itu, sesuaikan target profit di level dekat jika Anda ingin tetap memperoleh keuntungan. Inilah poin positif jadi short-term trader yang tak terpaku pada pergerakan besar. Setiap perubahan kecil bisa jadi peluang.

 

Aturan Main Strategi Breakout

Tak lupa, Barbara Rockefeller menunjukkan tips trading breakout untuk trader-trader seperti dirinya yang lebih suka bermain dalam jangka pendek. "Jika ada breakout harga dari level-level penting, seperti harga tertinggi harian atau mingguan, dan bar ditutup pada high, maka gunakan aturan buy high and sell higher."

Sedangkan secara teknikal, trader yang memulai karirnya sejak tahun 1990 ini lagi-lagi menekankan pentingnya bar dalam mengantisipasi breakout. Seperti halnya candle, "bar kecil dengan sumbu-sumbu high low kecil mencerminkan ketidakpastian pasar, sedangkan bar berukuran besar berarti para trader sedang sangat percaya diri. Jika Anda menjumpai beberapa bar besar yang tiba-tiba diikuti dengan rangkaian bar mungil, maka berhati-hatilah! Penurunan volatilitas seperti itu biasanya pertanda breakout. Jika diperhatikan, ini hampir mirip dengan sinyal Bollinger Bands (indikator pengukur volatilitas) di time frame besar," begitulah ungkapnya.

 

Pesan Penutup

Barbara Rockefeller memang seorang trader yang cenderung berpandangan teknikal. Walaupun begitu, ia tak lupa menekankan bahwa tujuan utama seorang trader adalah untuk mendapatkan profit, bukan membuktikan sesuatu.

"Sebuah sistem teknikal harus digunakan di semua kesempatan untuk membuktikan hasil backtest-nya. Tapi tujuan saya bukanlah mencari tahu apakah backtest saya valid, atau sistem sudah berhasil. Target saya adalah mendapat USD5,000 untuk memasang jendela baru di rumah. Kalau sudah ditargetkan seperti itu, maka manajemen resiko bukan lagi perkara rumit."

Pesannya, jangan terburu obsesi mencari semua peluang yang ada hingga tak tahu tempat dan waktu. Tetaplah realistis dalam menggunakan analisa teknikal. Jika pasar dalam keadaan tak tentu, maka menjauhlah dan jangan paksa untuk bertrading.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 13 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Pagi, untuk jenis order Pending sperti ini apakah cocok buat pemula speetrti saya. Ato justru saya belajar dulu dengn instant order? Krna dalam beberapa tips trading yg saya ketahui, hampir smua baik bacaan maupun video menggunakan instant order. Sedangkan saya sendiri kesushaan untuk entry krna harga yg diinginkan itu ga sesuai ama yg saya inginkan. Saya sempat cba pending order tapi krna seettingnya kejauhan sering ga masuk harga sehingga belajar trading jga jadi ga efektif. Jadi saya agk bingug dalam menentukan jenis order yg bsa saya coba.

So, Klu blh tau, pemula lbh baik make yg order yg mana?

 Erwin Santoso |  10 Apr 2023
Halaman: Tips Mifx Cara Memanfaatkan Tipe Order Sesuai Strategi

Sugeng Galang:

Gw sih make aplikasi bawaan MIFX, dan suprisingly ya, grafik di MIFX Mobile itu emang mabil dari tradingview kak. Jdi hampir ga ada perbedaan antara trading view dngn si MIFX Mobile. Cma sayangnya ya tadi itu, MIFX Mobile itu app mobile jdi emang layar agak kecil trus agak susah utk iddentifikasi harga ke tingkat lbh kecil. Tpi overal sbnrnya, MIFX Mobile enak di pake jga kak. Ini kak, cba perhatiin aja di gambar berikut ya :

Tips Trading Mifx Cara Temukan Potensi Profit Dengan Pin

BTW, klu mengenai pin bar gitu, cara membaca dll bsa baca di artikel berikut : Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar

 Marhendra |  5 Jun 2023
Halaman: Tips Trading Mifx Cara Temukan Potensi Profit Dengan Pin Bar

Jawaban untuk Linda:

Tidak ada statistik yang pasti atau angka yang secara khusus menunjukkan keberhasilan trading dengan pola bullish divergence. Keberhasilan trading tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi pasar, manajemen risiko, penggunaan strategi yang tepat, dan keterampilan trading individu.

Pola bullish divergence dapat memberikan petunjuk tentang potensi pembalikan harga, tetapi itu bukanlah jaminan keberhasilan dalam trading. Sinyal bullish divergence dapat memberikan probabilitas yang lebih tinggi untuk pembalikan bullish, tetapi tetap perlu dikonfirmasi dengan faktor tambahan dan dianalisis dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas.

Berikut ini tips trading dengan pola bullish divergence:

  • Konfirmasi pola:
  • Pola bullish divergence sebaiknya dikonfirmasi dengan faktor tambahan sebelum memasuki perdagangan. Beberapa konfirmasi yang dapat Anda perhatikan adalah:

    - Volume perdagangan: Perhatikan apakah terjadi peningkatan volume perdagangan saat pola bullish divergence terbentuk. Volume yang meningkat dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar, memperkuat validitas sinyal.

    - Pola candlestick bullish: Cari pola candlestick bullish yang mengkonfirmasi sinyal bullish divergence, seperti hammer, bullish engulfing, atau bullish harami. Pola candlestick ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke arah bullish.

    - Break resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai konfirmasi bahwa pembalikan bullish telah dikonfirmasi. Breakout di atas resistance meningkatkan kemungkinan keberhasilan perdagangan.

  • Identifikasi level support dan resistance:
  • Identifikasi level support dan resistance yang signifikan pada chart adalah penting dalam menetapkan target profit dan menempatkan stop loss. Level support adalah tingkat harga di mana tekanan jual biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik naik. Level resistance adalah tingkat harga di mana tekanan beli biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik turun. Gunakan level-level ini sebagai panduan untuk menentukan titik keluar yang diinginkan dan membatasi risiko dengan stop loss yang ditempatkan di bawah level support atau resistance.

  • Manajemen risiko yang baik:
  • Manajemen risiko yang baik adalah kunci dalam trading yang sukses. Beberapa tips manajemen risiko yang dapat diterapkan adalah:

    - Tentukan stop loss yang sesuai: Stop loss adalah level harga di mana Anda akan keluar dari perdagangan jika harga bergerak melawan Anda. Tempatkan stop loss di bawah titik terendah yang terbentuk sebelum munculnya pola bullish divergence. Hal ini membantu melindungi modal Anda dari kerugian yang berlebihan jika harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi.

    - Pertimbangkan rasio risk/reward: Sebelum memasuki market, tentukan rasio risk/reward yang sesuai. Misalnya, Anda dapat menetapkan target profit yang dua atau tiga kali lebih besar daripada risiko yang Anda ambil. Dengan menggunakan rasio risk/reward yang memadai, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang.

    - Tentukan ukuran posisi: Sesuaikan ukuran posisi Anda dengan risiko yang Anda siap ambil. Jangan terlalu mempertaruhkan modal Anda dalam satu transaksi. Gunakan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko Anda untuk menjaga kestabilan performa trading.

  • Gabungkan dengan analisis teknis lainnya:
  • Gunakan pola bullish divergence sebagai alat bantu dalam analisisa teknis yang lebih luas. Kombinasikan pola ini dengan indikator teknis lainnya, pola chart, atau analisis fundamental untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang kondisi pasar. Misalnya, Anda dapat menggunakan moving average untuk mengidentifikasi arah tren jangka panjang atau mengamati pola chart yang menunjukkan level-level penting seperti triangle pattern atau double bottom.

  • Selalu disiplin dalam trading:
  • Disiplin sangat penting dalam trading. Patuhi aturan dan rencana trading yang telah Anda buat sebelumnya. Hindari emosi dalam pengambilan keputusan trading dan tetapkan target profit dan stop loss yang telah ditentukan. Jika trading mencapai target profit atau stop loss, patuhi rencana tersebut dan keluar dari perdagangan. Jangan tergoda untuk melanggar aturan yang telah Anda tetapkan.

     Kiki R |  15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Mnrt ku agak biasa yaa utk edukasi trading yg ada di MRG. Itu terdapat 2 mcm jenis edukasi yg ditawarkan di MRG yakni mekanisme trading dan tips trading. Dan yg perlu diperhatikan adalah tips trading dmana sesuai dngn jdul edukasinyaa, yakni tips2 utk trader dalam trading. Dan mnrtku ini cukup oke dan membantu terutama utk para trader yg benar2 baru memulai trading dan masih agak buta dngn trading.

    Kmudian ada fitur news jga yg wajib diperhatikan krna membantu banget trader dalam edukasi serta kapan melakukan entry. Selain itu, fitur news bsa dikatakan cukup membantu dlm menginfokan trader tentang pasar2 Forex dan apa yg terjadi didalamnya

     Arhan |  16 Jul 2023
    Halaman: Akun Gold Vs Silver Mrg Lebih Cocok Mana Untuk Pemula

    Setuju! Gue jelaskan simple nyaa dah ! Inti dari cara gambar garis trend yg benar adalah menghindari garis tren yang terlalu curam atau terlalu mendatar. Garis tren yang terlalu curam cenderung kurang akurat karena mungkin hanya mencerminkan pergerakan harga yang singkat dan tidak dapat menggambarkan tren jangka panjang secara valid. Sementara itu, garis tren yang terlalu mendatar mungkin kurang relevan dalam menggambarkan pergerakan harga yang sebenarnya.

    Dalam menggambar garis tren, kita ingin mencari keseimbangan antara sudut yang tidak terlalu curam atau tajam, sehingga garis tren dapat mengikuti tren pasar dengan baik. Sudut garis tren yang ideal adalah yang dapat memperlihatkan tren secara jelas dan akurat tanpa terlalu sensitif terhadap fluktuasi harga jangka pendek.

     Roger |  25 Jul 2023
    Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

    Mau tnya aja, sebearap penting sih fundamental itu? Soalnya kuliat, terutama broker HSB dan Finex, itu ada fitur yg emang buat analisi fundamental yakni kalender eknomi dan berita2 pasar.

    Maksudnya gini, gue kan berencana day trading dmana tradingannya itu berlaku 1 hari aja gitu. Jad seberapa penting sih fundamental buat day trading krna kan ini strategi jangka pendek, lagian ga gitu bnyk materi yg bsa dipelajari di analisis fundamental. Sedangakn di kedua broker itu fokusnya bukan hnya sisi analisis teknikal aja tetapi jga dari sisi analisis fundamental juga.

    So, kira2 aja, apakah sisi fundamental di day trading itu harus diperhatikan jg? Mohon bntuanya, terima kasih ya

     Alex |  1 Aug 2023
    Halaman: Aplikasi Trading Maxco Vs Hsb Manakah Yang Lebih Baik

    Komentar[6]    
      Oday   |   17 Jun 2016
    Tengkiyu sekali, sekarang saya tidak minder lagi untuk belajar menjadi seorang scalper !!!
      Seupetoengfx   |   20 Jun 2016
    hmm kalo buat trading jangka pendek emang bener sih, pengunaan price action pd timeframe rendah (h1-h4) mungkin bisa merefleksikan harga lebih tepat, aplg kalo muncul pola inside bar tadi, sipdeh
      Irawan   |   20 Jun 2016
    ha, inside bar? pola apaan tuh, ga ada tuh di artikel atas? Ampuh emang polanya?
      Seupetoengfx   |   21 Jun 2016

    Nih artikel yang jelasin apa itu inside bar, ciri khasnya itu satu bar lebih besar dari bar yang satunya lagi, itu biasanya pertanda reversal akan terjadi, ampuh bener, sering banget sesuai prediksi apalagi kalo deket garis support ma resistance

      Rakyatbiasa   |   26 May 2018
    Thanks & sangat membantu buat trading
      Joko Santoso   |   30 May 2021

    Hmmm Rockefeller sih gak heran, kan masih 1 keluarga dengan Rothschild ya wajarlah profit terus.