EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,168.54   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 1 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Risiko Strategi Hedging Dan Cara Mengatasinya

Penulis

Strategi hedging yang dielu-elukan banyak orang ternyata juga memiliki risiko besar. Apa risiko strategi hedging? Bagaimana mengatasinya?

Sejatinya, strategi hedging diciptakan sebagai pelindung risiko dalam trading. Namun dengan berbagai macam jenis dan kesulitan dalam kepala dan hatinya, banyak trader justru merasa bahwa risiko strategi hedging lebih besar dari trading dengan cara standard. Benarkah strategi hedging hanya menambah risiko?

strategi hedging

Seperti dulu pernah dibahas pada Strategi Hedging Bisa berbuah Profit Trading, hedging terbagi menjadi 2 jenis yaitu hedging terencana maupun tidak terencana. Umumnya, hedging terencana banyak dilakukan oleh trader-trader profesional yang telah paham betul dengan situasi dan kondisi pasar. Sedangkan hedging tidak terencana justru lebih banyak dilakukan oleh newbie.

Dalam artikel ini akan sedikit diulas lebih lanjut tentang risiko strategi hedging tidak terencana, kesalahan-kesalahan dalam melepas posisi hedging, serta bagaimana mengatasinya.

 

Double spread, Double Commision, Double Stress!

Untuk melakukan strategi hedging, Anda diharuskan untuk membuka posisi Buy dan Sell dalam satu pasangan secara bersamaan atau dengan waktu relatif singkat. Kebanyakan akan berpendapat, dengan hal ini Anda tidak akan mendapat kerugian dan tinggal menunggu kapan harus membuka hedging. Namun, sudah tahukah Anda bahwa membuka posisi secara bersamaan di satu pair adalah hal yang impossible? Tidak percaya? Silahkan dicoba sendiri. Pada kondisi pasar sepi, selisih harga Bid dan Ask bisa terpaut 1 sampai 10 poin. Bagaimana dengan pasar yang ramai atau volatilitasnya sedang naik? Tentu saja lebih. Hal ini tidak termasuk jika Anda menggunakan pending order ataupun EA loh ya.

The point is, Anda telah rugi saat memutuskan untuk melakukan strategi hedging. Posisi yang dibuka dengan waktu relatif singkat tersebut tidak akan pernah menghasilkan keuntungan jika ditutup secara bersamaan! Oh, tunggu dulu, kenapa bisa terjadi hal seperti ini? Jawabannya sebenarnya simpel: spread. Spread membuat order Anda tidak akan pernah bisa ada pada tempat yang sama.

ask, bid dan spread

Simak gambar di atas baik-baik, dan cermati, atau silahkan coba sendiri pada Metatrader Anda. Lakukan hedging dan posisi Anda akan otomatis loss ke manapun harga akan pergi. Tapi tunggu dulu, ada yang lain. Jika Anda menggunakan broker ECN, maka komisi juga akan dikenakan pada kedua posisi. Sedangkan over commission nanti adalah hal yang sangat dihindari para hedge fund dengan dana ratusan ribu hingga jutaan Dolar. Ini belum saya ikutkan biaya swap, loh. Mengingat kebanyakan dari Anda pasti telah memiliki akun bebas swap, bukan?

Tingginya biaya yang dihasilkan dari spread dan komisi sendiri saja sudah menjadi kerugian besar buat Anda. Hal ini belum ditambah dengan rasa was-was, stress, takut karena posisi masih terkunci selama berhari-hari. Double spread, double commission, double stress!

 

Terjebak Dalam Endless Hedging

Sudah sampai sini jangan gemetar dulu, ini baru permulaan. Pernah melihat Inception? Dalam film itu, Leonardo De Caprio sedang mimpi bahwa dia sedang bermimpi di dalam mimpinya. Hal ini juga bisa menjadi salah satu risiko strategi hedging. Anda bisa terjebak hedging yang telah di-hedging di dalam posisi hedging. Kondisi seperti ini bisa juga disebut sebagai Endless Hedging.

Kebanyakan trader newbie mempelajari strategi hedging dari beberapa oknum tidak bertanggung jawab. Oknum ini biasanya adalah orang-orang yang mengaku sebagai penasehat keuangan pasar, trader professional, atau bahkan hedge fund manager. Dengan iming-iming kerugian tidak akan bertambah, oknum tersebut malah meminta trader pemula untuk menambah posisi hedging-nya. Tidak jarang pula Anda akan diminta untuk menambah jumlah transaksi dalam setiap hedging-nya, sehingga strategi trading kemudian berubah menjadi Martingale.

hedging marti

Perhatikan gambar di atas. Strategi ini sedikit berbeda dari strategi hedging di atas. Pada strategi hedging ini, Anda tidak perlu eksekusi Buy dan Sell dalam waktu berdekatan; cukup dengan meletakkan pending order pada level-level dengan jarak tertentu. Strategi hedging ini pernah di pelajari dan dipraktekkan sendiri oleh penulis beberapa tahun lalu. Untuk jenis dan pengaturan lotnya bisa bermacam-macam dan berbeda-beda.

Strategi hedging model ini diawali dengan rasa ketidakpastian akan tren saat ini. Jadi, Pending Order ditempatkan pada level-level yang berpotensi menjadi permulaan tren. Jebakan pertama pertama-tama dipasang dengan lot 1. Ketika harga terus berputar-putar pada tempat yang sama hingga kedelapan Pending Order tersentuh, bagaimana cara membuka hedging ayng tepat?

Kebanyakan trader newbie dengan tingkat pengetahuan pasar rendah akan merasa overwhelming dengan keadaan seperti ini. Ketidakpastian akan posisi ini dapat membuat Anda menjadi ragu, bahkan salah dalam mengambil keputusan. Hal ini karena ada begitu banyak ketidakpastian yang bisa terjadi. Bagaimana jika harga kembali setelah kita membuka hedging? Atau, apa yang terjadi saat harga sudah mulai tren, sementara kita terlambat membuka hedging?

Kemungkinan paling buruk adalah harga akan terus mondar-mandir di sekitaran level itu, dan posisi kita akan terkunci dalam waktu yang cukup lama. Bukan hanya itu, Anda juga dapat terkena Margin Call atau bahkan Stop Out saat posisi hedging belum terbuka. Tidak percaya? Simak kasus di bawah berikut yang pernah dirasakan langsung oleh pemirsa pada forum tanya jawab Seputarforex.

contoh kasus

Dalam kasus ini tidak akan dibahas perihal salah membuka hedging. Hal tersebut akan dibahas pada poin selanjutnya. Pada kasus ini, sebut saja trader Budi mengunci posisinya yang merugi karena risiko strategi hedging. Sambil berharap harga akan dapat berbalik, ia ingin menghasilkan keuntungan ganda. Budi tidak perlu melakukan apa-apa, dia hanya duduk manis sambil minum kopi di teras rumah. Baru ketika dia membuka kembali Metatradernya, sedang terjadi news besar dan posisinya sudah ditutup dengan paksa oleh broker. Mengapa bisa terjadi seperti ini? Mari kita analisa dengan seksama.

Budi mengaku mengunci kerugian dengan strategi hedging tanpa di-set dengan Stop Loss maupun Take Profit. Tiba-tiba semua posisi trader Budi di close paksa oleh broker dengan alasan terkena floating spread.

Hal pertama yang bisa kita simpulkan adalah trader Budi pasti overlot dalam setiap posisinya. Jika margin level terjaga, maka hedging sebanyak apapun harusnya tidak akan terkena Margin Call, lebih-lebih lagi Stop Out. Kedua, kemungkinan jarak antara posisi hedging cukup jauh dan tidak tepat. Budi kebetulan saat itu membeli di puncak, lalu ia baru membuka order sell setelah harga turun sejauh 100 pips. Sadarkah kalian, jika harga berada di antara range tersebut, maka kedua posisi mengalami kerugian?

hedging yang salah

Sekarang, dalam keadaan seperti di atas, bagaimana kondisinya saat itu terjadi big news dan spread melebar? FYI, pada spesifikasi akun broker, tidak pernah disebutkan maksimal spread pada akun dengan floating spread. Jadi spread bisa melebar di kisaran tak terduga. Loss dari masing-masing posisi pun jelas akan semakin besar. Bisa terjadi Stop Out saat sedang dalam strategi hedging? Absolutely YES!

 

Salah Membuka Hedging

Sudah mulai mual dan pusing? Terjebak dalam endless hedging bukan puncak dari segala risiko yang bisa terjadi saat Anda melakukan hedging. Resiko terbesar tentu saja ada saat Anda salah dalam proses membuka hedging. Pada dasarnya terdapat 3 kemungkinan yang dapat terjadi setelah Anda melepas hedging: untung, rugi, atau impas. Perihal ini, berikut beberapa simulasi yang dapat terjadi:

 

Salah Menentukan Timing

Dalam melepas posisi hedging, timing adalah unsur paling penting. Sayangnya, timing juga merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan dalam membuka hedging. Umumnya, kesalahan timing terjadi karena seorang trader panik saat harga tiba-tiba bergerak melawan posisinya. Paniknya ini juga bisa bersambung hingga saat melepas posisi hedging.

Jika tindakan membuka hedging dilakukan saat timing pas, sekurang-kurangnya keuntungan dan kerugian akan impas atau breakeven.

 

Salah Membuka Posisi

Selain timing, salah melepas posisi juga menjadi kesalahan yang sering terjadi oleh trader. Kebanyakan trader di Indonesia khususnya, tidak mengerti cara melepas hedging-nya. Mereka hanya memiliki pengetahuan kalau hedging itu dapat mengunci loss yang sedang mereka alami saat itu. Kurangnya pengetahuan ini bahkan diiringi dengan rasa malas untuk belajar. Seringkali pula, kesalahan melepas posisi timbul karena saran dari Fund Manager abal-abal.

Baik posisi maupun timing sama-sama penting. Meskipun posisi yang dilepas benar arahnya, tapi jika timing pelepasan kurang tepat, kerugian bisa jadi semakin membengkak bahkan menyebabkan Margin Call maupun Stop Out.

frustasi hedging

 

Cara Mengatasi Risiko Strategi Hedging

Anda masih bertahan membaca artikel ini? Jika ya, keinginan dan usaha Anda untuk belajar dan terus berkembang patut diacungi jempol. Pada bagian akhir ini, akan sedikit dibahas bagaimana cara mengatasi risiko strategi hedging. Solusi simpel untuk hal ini sebenarnya hanya ada satu: jangan pernah lakukan hedging sama sekali! Solusi ribetnya, mari kita bahas beberapa kemungkinan lain yang mungkin bisa Anda terapkan atau setidaknya pelajari.

 

Jangan Lakukan Hedging

Masih ingat beberapa risiko strategi hedging di atas? Jika Anda takut mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya tanamkan dalam pikiran Anda, JANGAN PERNAH MEMPRAKTEKKAN STRATEGI HEDGING! Seberapa sering Anda melihat trader-trader profesional di sekitar Anda menjadi sukses karena strategi hedging? Jujur, penulis belum pernah bertemu dengan trader seperti itu. Akan tetapi, anggapan tersebut bisa jadi karena memang pengalaman penulis masih pendek dalam dunia trading. Lakukan trading seperti bisnis dagang. Jika bisa memaksimalkannya, hanya dengan moving average saja sudah banyak yang menjadi jutawan. Strategi hedging yang memusingkan dan memicu was-was sudah tak perlu digunakan.

 

Bidik Keuntungan Saat Membuka Hedging

Jika Anda tetap ngotot atau gagal menahan gatalnya tangan Anda untuk membuka posisi hedging, maka sebaiknya posisi Anda harus berakhir dengan keuntungan. Perlakukan strategi hedging layaknya strategi trading normal dengan batas-batas kekalahan, target keuntungan, dll. Toh, apa gunanya trading jika pada akhirnya Anda tidak mendapatkan keuntungan? Coba baca artikel strategi hedging sederhana ini jika tidak punya gambaran tentang hedging yang bisa menjadi hal menguntungkan. Selain itu, masih banyak strategi lain yang bisa digunakan dan disatukan dengan hedging.

 

Belajar, Belajar, Belajar

Sudah mulai cerah dan terang pikirannya? Tidak sia-sia bukan Anda membaca artikel tentang resiko strategi hedging ini bukan?Rasa penasaran Anda untuk mendapatkan keuntungan dari strategi hedging saat ini sudah meningkat bukan? Pada akhir artikel ini, akan saya sertakan beberapa referensi dan strategi yang dapat Anda gunakan bersama dengan hedging.

Selalu ingat, tidak ada Master dalam dunia trading forex. Manusia terus berevolusi, begitu pula dengan kondisi psikologi pasar. Jika Anda enggan untuk terus berkembang, maka tentu saja Anda akan tertinggal oleh yang lainnya. Jadi pusatkan pikiran Anda saat ini untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Jika Anda bingung mulai dari mana, mungkin ada baiknya Anda mulai kembali dari basic. Perihal apa itu tren forex, mungkin? Perihal psikologi trader, mungkin?

Sebaiknya Anda baca baik-baik poin terakhir ini. Poin terakhir ini dapat menjadi obat dari berbagai macam penyakit trading. Jika Anda paham poin ini, bahkan dengan menggunakan strategi trading paling absurd sekalipun, Anda tidak akan pernah terkena MC atau SO.

 

Money Management Adalah Rajanya

Money Management adalah rajanya. Untuk hal ini mungkin bisa Anda baca lebih lengkap pada artikel money management yang baik. Tapi singkat dan ringkasnya, trading adalah bisnis. Jadi apabila bisnis ini mungkin telah menghabiskan banyak uang Anda, bukan karena Anda tidak bisa trading atau mental Anda lemah, tapi karena Anda tidak dapat mengatur dan mengontrol jalannya keuangan di akun trading Anda.

mm adalah rajanya

Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, bagaimana sebuah perusahaan dapat mencapai keuntungan sangat tinggi dengan berbagai macam cost yang harus dikeluarkan? Karena pengaturan keungannya. Sebuah perusahaan tahu bagaimana cara mengatur keluar masuknya jalur uang. Beberapa caranya mungkin dengan menghentikan beberapa produk yang tidak mendapat respon pasar memuaskan, melakukan pemetaan pasar, atau menyewa seorang akuntan dan penasehat keuangan yang handal. Semuanya dilakukan agar arus keuangan pada perusahaan dapat berjalan dengan baik, atau bisa Anda bilang menguntungkan.

Sekarang mari kita gunakan analogi yang sama pada trading. Baca lagi paragraf di atas, hanya saja ganti perusahaan dengan trading forex. Sudahkah Anda mengatur keluar masuknya dana Anda? Sudahkah Anda mempelajari pasar yang akan Anda masuki? Sudahkah Anda menutup semua posisi yang mendapat kerugian atau respon jelek dari pasar? Sudahkah Anda menyewa seorang mentor yang dapat mengajari Anda? Jika belum, mungkin sudah saatnya Anda memperbaiki diri.

 

Penutup

Bagaimana perjalanan Anda sepanjang artikel ini? cukup menegangkan? Worth it-kah waktu yang Anda habiskan untuk membaca artikel ini? Di bagian penutup, saya akan kembali mengingatkan sebagai penulis, bahwa hedging adalah suatu strategi trading dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Prosesnya kurang baik bagi proses belajar ataupun kondisi psikologis Anda, sehingga mungkin lebih baik apabila Anda cut loss dan mengakui kerugian.

Harap berhati-hati dalam melakukan hedging dan locking. Jika Anda tidak benar-benar mengerti bagaimana cara mengambil keputusan dalam proses hedging, atau hanya pernah mendengar hedging itu dapat mengunci loss Anda, sebaiknya STOP! Jangan pernah lakukan hedging lagi. Tapi jika Anda ingin belajar lebih lanjut, berikut beberapa strategi yang dapat digunakan dengan pengaplikasian hedging.

 


Strategi-strategi yang disertakan di sini harap dipelajari lebih lanjut, di-backtest maupun forward test terlebih dahulu, terutama jika Anda menggunakannya untuk mencari profit dalam hedging. Strategi-strategi ini dipilih karena kebanyakan menyangkut kondisi-kondisi ranging dalam pasar. Berikut jenis-jenis strategi tersebut:

282850
Penulis

Meski berlatar belakang jurusan Biomedical Engineering, Muh Nuzul sudah menjadi trader forex sejak tahun 2013. Dengan dasar tekniknya, penulis ahli dalam membuat indikator dan Expert Advisor Metatrader. Hobi membaca dan menulis sejak kecil dan mulai aktif menulis di Seputarforex karena ingin membagikan pengetahuan selama menjadi trader.