EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 15 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 16 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 18 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Remehkan Lalu Gagal

Penulis

Semakin sukses seseorang, biasanya akan terlintas rasa sombong atau meremehkan. Sebenarnya wajar saja, sifat alamiah manusia memang seperti itu. Namun, bila dibiarkan terus menerus akan menjadikan bahaya pada diri Anda maupun pada account Anda. Kenapa bisa begitu? Menurut para trader profesional, hal itu dapat dijelaskan seperti berikut.

Trading Anda merupakan penghasilan Anda di masa kini dan di masa mendatang. Seiring berkembangnya waktu, dan perjalanan transaksi Anda pada forex trading membuat Anda semakin lama semakin mahir dan menguasai. Semua memang terjadi secara alami dalam menggapai proses tersebut. Terlepas dari berapa lama Anda mempelajari, dan seberapa lama Anda menguasai, membuat diri Anda menjadi trader yang berbeda dari yang lain.

Hal ini terlihat dari karakter Anda dalam menyikapi kehidupan sehari-hari. Berbuat baik kepada sesama akan tercitra dari seberapa matang Anda belajar pada pengalaman transaksi. Di saat jatuh dan tersungkur, kehidupan batin Anda akan selalu terbayangi oleh perasaan sedih dan trauma. Namun, dalam keadaan kuat dan menang menjadikan diri Anda lupa akan kelemahan diri.

Semakin sukses seseorang, biasanya akan terlintas rasa sombong atau meremehkan. Sebenarnya wajar saja, sifat alamiah manusia memang seperti itu. Namun, bila dibiarkan terus menerus akan menjadikan bahaya pada diri Anda maupun pada account Anda. Kenapa bisa begitu? Menurut para trader profesional, hal itu dapat dijelaskan seperti berikut:

Takabur (meremehkan)
Sifat takabur dapat terjadi setiap saat, tanpa Anda sadari dapat melintas pada perilaku Anda. Di saat trading, kita akan dihadapkan oleh profit atau loss. Semakin banyak profit yang kita hasilkan dari suatu transaksi, tentu saja balance kita akan bertambah besar. Ketika pandangan kita melihat balance membesar lalu terjadi loss kecil atau sedikit, mungkin kerugian tersebut tidak akan terasa.

Bagi Anda yang berpenghasilan besar di atas 20 juta atau 50 juta, mungkin Anda akan melihat nilai 10 ribu atau 20 ribu cuma uang recehan. Nilainya tidak seberapa, dan itu tidak penting pada balance. Jika Anda punya pemikiran seperti itu, berhati-hatilah, kemungkinan sifat takabur mulai masuk pada diri Anda.

Dulu, ketika masih kecil, kadang bapak atau ibu selalu pesan untuk menghabiskan nasi yang ada di piring. Didikan tersebut ternyata membawa arti penting pada saat kita trading. Nasi yang bertumpuk-tumpuk di piring tersebut awal mulanya dari 1 butir nasi. Dan kalau kita berfikir lho itu kan hanya satu butir, tapi perlu diingat, 1 piring nasi yang membuat Anda kenyang terbentuk dari kumpulan butir-butir nasi.

Sombong
Dalam trading pasti akan profit bila kita selalu berupaya menjaga dan bekerja keras dalam menangani transaksi hingga benar-benar menghasilkan balance bertambah. Tentu saja jika Anda mampu berusaha, selalu belajar dari kesalahan, dan memiliki kerendahan hati. Pada saat Anda memandang remeh floating (baik kecil atau besar) segeralah intropeksi diri. Perasaan yang sombong dan takabur biasanya sudah dekat dengan kegagalan. Ketika Anda mendapat profit yang cukup besar, janganlah menjadi sombong dan takabur. dengan menganggap analisa sudah hebat, kemampuan memprediksi market sudah akurat, dan meremehkan floating yang masih kecil.

Kesimpulan
Perasaan pada diri kita kadang kala tidak bisa dikontrol setiap saat secara logis dan sadar. Sifat takabur ataupun sombong kadang kala datang tiba-tiba. Namun hal, itu bisa dihindari dengan cara memandang market dengan kerendahan hati, berusaha menangkap peluang dengan terbaik, dan menerima dengan penuh syukur setiap profit yang diperoleh tanpa ada rasa remeh. Jika hal tersebut dilakukan, dipastikan power trading Anda akan meningkat cepat.

91104
Penulis

Parmadita mengenal forex mulai tahun 2010. Sejak saat itu, menggali beragam pengetahuan dan pengalaman terkait forex dari berbagai sumber, baik tentang indikator teknikal biasa, psikologi trading, maupun Expert Advisor.


Mastur Hidayat
Pokoknya selalu diingat: Tdk ada analisa yg bener2 akurat. Analisa cm analisa, bentuknya cm perkiraan aja, sebagus apapun msh ada peluang meleset. Terlalu prcy sm analisa, walaupun sbelumnya udh terbukti dn keliatan bagus, tetep sm aja kyk terlalu percaya sm ramalan. Yg bisa menghindarkn dari pengaruh buruk ini ya manajemen resiko, karna dgn begitu trader selalu punya backup buat jaga2 kalo analisanya meleset. Jadi lossnya bisa dibatasi.
Hafid Saputra
sebenarnya meskipun sudah menggunakan manajemen resiko, masih ada kemungkinan seorang trader terpengaruh oleh kesombongan. contohnya jika ada trader yang dari awal sudah menerapkan manajemen resiko, lalu profitnya berkembang pesat, dan kemudian lupa diri sehingga jadi mengesampingkan manajemen resiko yang sejak semula sudah diterapkan. trader tersebut bisa mengubah settingan manajemen resikonya, karena ingin memaksimalkan profit saja. ini juga sekaligus membuat rasa sombong berkaitan dengan greed (serakah), salah satu emosi trading yang paling sering diwaspadai karena bisa menyebabkan kerugian yang besar jika tidak diatasi dengan benar.
Doedoel
Wh bhy jg y kl smp udh pk mnjmn rsk pun trnyt msh bs kn effect dr takabur. tp bkny rs sombong ato rs2 yg lain itu sifatx alami dr trdrx sndr. bs jd situ jg sifat bawaan. jd apa mngkn ada cr untk mngts sesuatu yg srng kt sndr lakukan tnp sdr? hl wjr kn kl org dpt hsl bgs trs punya rs takabur. mlh kykx tiap org pst ada rs bangga tiap hbs dpt prestasi. tp trus sikap seterusx stlh bangga itu yg mnntukn.
Hafid Saputra
respon setiap orang terhadap kesuksesan atau kegagalan bisa berbeda-beda, meskipun secara umum yang terjadi adalah sombong kerap dihubungkan dengan sikap setelah berhasil sukses atau merasa putus asa setelah pernah gagal.

sebenarnya ada cara untuk membantu meminimalisir pengaruh rasa sombong terhadap aktivitas trading yang mestinya dibuat seobjektif mungkin.

trader bisa berupaya untuk menanamkan rasa disiplin, sehingga bagaimanapun perkembangan akunnya nanti, setting manajemen resiko yang ditetapkan bisa tetap terjaga. ini bisa membantu untuk menerapkan konsistensi dalam trading.
Hendraman
Iy nih. emang selalu kalo manusia takabur pasti efeknya gg bagus.
Tapi kalo berhubungan sama duit pasti lebih susah jaga emosi.
Apalagi pas masih baru, tau bisa dapet profit banyak dalam waktu sekejap, pasti cepet takaburnya tuh. Belom bener2 paham kalo di trading ini ilmu yg dipake adalah ilmu kemungkinan.
Semuanya serba gg pasti.
Sekarang untuk banyak besok bisa aja rugi besar bahkan sampe kena mc.