Teknik trading menggunakan Pivot Point mungkin cukup familiar di telinga Anda. Dengan memanfaatkan teknik ini, Anda dapat mengetahui di mana letak suatu level harga secara relatif terhadap situasi dan dinamika pasar yang terjadi sebelumnya. Sesuai dengan arti katanya, Pivot Point berarti titik atau batas di mana suatu pergerakan harga akan berbalik arah.
Jika Anda adalah salah satu penggemar strategi ini, maka Anda dapat mengkombinasikannya dengan indikator custom untuk Metatrader 4. Adapun indikator yang dimaksud yaitu Auto Pivot. Melalui indikator Auto Pivot, Anda dapat mengetahui level Support Resistance secara instan. Bagaimanakah cara penggunaannya? Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Karakteristik Indikator Auto Pivot
- Platform: MetaTrader 4.
- Pair trading: Bebas (diutamakan untuk pair forex mayor).
- Waktu trading: Bisa kapan saja.
- Time frame: disarankan untuk digunakan pada time frame H4 dan D1.
Deskripsi Indikator
Indikator Auto Pivot memanfaatkan rumus H (High), L (Low), C (Close), yang diaplikasikan di pasar forex. Jika Anda menambahkan indikator ini dalam chart, maka akan tampak tiga garis dengan warna yang berbeda, yakni warna merah sebagai penanda level Support, biru sebagai penanda Resistance, serta warna hitam sebagai Pivot Point. Dengan bantuan indikator ini, Anda dapat mengenali level-level kunci, sehingga rencana entry bisa dipersiapkan dengan baik.
Berikut adalah contoh penggunaan indikator Auto Pivot untuk membaca pergerakan harga pada pair AUD/JPY. Sebelumnya, akan lebih baik jika Anda mengganti background MT4 dengan warna putih, agar garis-garis Auto Pivot tampak lebih jelas.
Cara Memasang Indikator Auto Pivot Di MetaTrader 4
- Download indikator Auto Pivot Tool di sini.
- Ekstrak folder indikator yang sudah di-download.
- Buka MetaTrader 4. Pilih menu File, lalu klik "Open Data Folder".
- Cari folder Auto Pivot yang telah Anda ekstrak tadi.
- Buka folder tersebut, kemudian klik folder "MQL4" dan pilih "Indicators".
- Copy indikator Auto Pivot yang telah Anda download tadi.
- Kembali ke terminal MetaQuotes, lalu buka folder "MQL4", pilih "Indicators".
- Paste file indikator yang telah Anda copy di folder "Indicators" tersebut.
- Tutup MetaTrader 4.
- Buka kembali MetaTrader 4.
- Perhatikan kolom Navigator di sebelah kiri chart. Pada bagian "Indicators", cari "Auto Pivot".
- Drag and drop file tersebut di chart.
- Centang box "Allow DLL Imports".
- Klik OK.
- Auto Pivot siap digunakan.
Sinyal Indikator Dan Petunjuk Entry
Jika Anda telah menambahkan indikator Auto Pivot dalam platform Metatrader 4, maka dapat Anda lihat bahwa Auto Pivot akan tepat bila digunakan untuk time frame menengah, misalnya H4 atau D1. Jika Anda menggunakan tool ini di time frame kecil, maka garis-garis Auto Pivot akan tampak sangat berjauhan. Sehingga bila Anda ingin melihat garis-garis Auto Pivot secara utuh, pola candle yang terbentuk justru tidak bisa dibaca dengan jelas.
Sebaliknya, bila Anda menggunakan indikator ini di time frame yang lebih besar dari D1, maka garis-garis Auto Pivot akan sangat berdekatan, sehingga level-level kuncinya akan susah dibaca.
Berdasarkan ulasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa indikator Auto Pivot ini akan sangat membantu bila digunakan oleh trader harian (Day Trader). Jenis trader satu ini biasa membuka dan menutup posisi di pasar forex dalam tempo satu hari saja, bahkan bisa lebih atau kurang dari itu. Biasanya, pecinta Day Trading ini adalah para trader yang tidak suka menahan posisi selama berhari-hari. Ciri khas dari Day Trader adalah ingin segera mendapatkan profit dengan cepat.
(Baca Juga: 11 Aturan Day Trading Yang Tidak Boleh Dilanggar)
Lantas, bagaimana skenario entry yang bisa diambil dengan memanfaatkan indikator ini?
Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
- Pada saat harga bergerak mendekati Pivot Point, trader bisa mulai mengambil ancang-ancang untuk masuk pasar (Entry posisi Buy ataupun Sell), dan menetapkan target keuntungan (Take Profit) serta batas kerugian (Stop Loss).
- Jika harga berada di atas Pivot Point, maka pasar dianggap Bullish (naik). Sebaliknya, jika harga berada di bawah Pivot Point, pasar dikatakan Bearish (turun).
- Apabila harga tertahan di bawah Pivot Point dan ditutup pada level tersebut, Anda dipersilahkan mengambil posisi Sell. Sementara bila harga berada di atas Pivot Point dan ditutup pada level itu, Anda bisa mengambil posisi Buy.
Kesimpulan Dan Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa Auto Pivot sebaiknya digunakan di time frame menengah seperti H4 atau D1 (Daily). Dengan demikian, tipe trader yang tepat dengan penggunaan indikator ini adalah para Day Trader. Meskipun sinyal trading bisa dengan mudah dibaca hanya dari pergerakan harga terhadap garis-garis Auto Pivot, tetapi Anda tetap harus berpegang pada rencana trading yang telah dibuat.
Indikator Auto Pivot pada dasarnya membantu Anda untuk mengenali level-level Pivot Point dengan lebih mudah. Tahukah Anda jika tool ini bisa dikombinasikan dengan metode analisa lain? Salah satu contohnya bisa disimak dalam artikel Strategi Trading Pivot Point Dengan Price Action Dan MACD.