EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.99/oz   |   Wall Street 39,754.40   |   Nasdaq 16,372.66   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Identifikasi Trend Dengan Sumbu Candlestick

Penulis

Selain digunakan untuk mengetahui kondisi harga, candlestick juga bisa digunakan untuk identifikasi trend forex, yakni dengan memperhatikan panjang sumbunya.

Memahami pergerakan harga pada grafik candlestick membutukan pengamatan tersendiri dan kejelian dalam aktivitas trading. Jika tak memahami indikasi apa yang tergambar dalam satu body candle, tentunya keputusan membuka posisi trading yang tepat akan sulit dibuat pula.

Ketika Anda melihat pergerakan harga pada grafik candlestick, terkadang Anda melihat sumbu candle yang tiba-tiba muncul begitu saja tanpa tahu tujuan dan maksud kemunculannya. Namun, setelah dikaji lebih dalam, Anda akan menemukan makna kemunculan sumbu panjang dari candlestick tersebut. Salah satunya adalah untuk membaca arah pergerakan harga alias identifikasi trend forex.

chart candlestick dalam forex

 

Mengenal Trend Dalam Trading Forex

Jika sedang mengamati pergerakan harga dalam chart, ada kalanya Anda menemui kondisi pergerakan harga yang cenderung naik secara konsisten, lalu mengalami penurunan terus menerus dalam durasi waktu yang lama. Kondisi harga yang demikian dapat disebut sebagai trend.

Secara umum, trend dalam forex didefinisikan sebagai rangkaian rekam jejak pergerakan harga dalam bentuk grafik, dengan kecenderungan untuk mengarah ke atas (trend naik/uptrend) atau mengarah ke bawah (trend menurun/downtrend). Namun sebenarnya, rangkaian trend tidak hanya ada dua. Agar lebih jelas, perhatikan jenis-jenis trend dalam forex berikut:

  • Uptrend, menggambarkan kondisi harga yang bergerak naik dari waktu ke waktu.
    Analisa Trend Forex - Uptrend


  • Downtrend, adalah kebalikan dari Uptrend, yaitu kondisi harga yang bergerak menurun secara berkelanjutan.
    Analisa Trend Forex - Downtrend


  • Sideways atau Ranging, menggambarkan kondisi harga yang bergerak naik turun dalam kisaran tertentu, sebagai akibat dari adanya keseimbangan dalam "adu-kekuatan" antara pihak Buyer dan Seller.
    Analisa Trend Forex - Sideways

Kemunculan beragam formasi trend di atas dapat dimanfaatkan untuk pertimbangan open posisi yang tepat. Penasaran bagaimana caranya? Simak terus ulasan selanjutnya.

 

Cara Identifikasi Trend Forex Dengan Sumbu Candlestick

Chart candlestick tentu sudah menjadi bagian dari aktivitas trading Anda. Visualnya yang menarik serta kemampuan menyajikan informasi pergerakan harga secara lengkap dan mudah dibaca adalah keistimewaannya. Pun, Anda juga bisa melakukan identifikasi trend forex dengan berpedoman pada sumbu-sumbu yang terbentuk dalam body candle. Ada dua kunci yang bisa Anda terapkan sehubungan dengan fungsi sumbu dan hubungannya dengan arah pergerakan trend:

  • Apabila sumbu candle berada di bawah, maka harga memiliki kecenderungan untuk berbalik arah menuju ke atas (Bullish Reversal).
  • Sebaliknya jika sumbu candle berada di atas, maka harga memiliki kecenderungan untuk berbalik arah menjadi turun (Bearish Reversal).

Mengapa bisa demikian? Perhatikan chart serta penjelasannya di bawah ini

sumbu candlestick panjang bawah

Jika dilihat lebih detil lagi, candle dengan sumbu bawah paling panjang, biasanya memiliki informasi tentang pergerakan harga selanjutnya. Sebuah sumbu panjang di bagian bawah candle menandakan bahwa pihak Seller mampu mendorong harga untuk turun. Namun, ternyata mereka tidak cukup kuat untuk menjaga harga tetap pada tingkat rendah. Di sisi lain, pihak Buyer mampu mendorong harga kembali naik.

Pada posisi ini, sumbu bawah candle akan menjadi lebih panjang daripada body dan sumbu atas. Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa Buyer memiliki kekuatan untuk mendominasi pasar. Karena dalam konteks ini Buyer menang, ada potensi bahwa kekuatan mereka akan menentukan arah trend selanjutnya dan harga akan semakin naik.

Sebaliknya, ketika posisi sumbu atas ternyata lebih panjang daripada body dan sumbu bawah, maka hal tersebut menandakan adanya tekanan dari pihak Seller. Pada serangkaian trend naik, kegagalan harga untuk tertutup di level yang mendekati titik tertingginya menjadi pertanda bahwa Seller mulai memenangkan pertarungan.

Jadi sekalipun candle masih berbentuk Bullish yang biasanya menandakan kekuatan Buyer, kemunculan sumbu atas yang sangat panjang menjadi sinyal perlawanan Seller yang amat kuat. Tak heran, hal ini pun menandai terjadinya Bearish Reversal. Chart di bawah ini adalah contoh body candle dengan sumbu atas yang lebih panjang daripada body dan sumbu bawahnya.

sumbu candle panjang atas

 

Strategi Trading Mengikuti Trend (Trend Following)

Bagi beberapa trader, trading dengan mengikuti trend (Trend Following) dalam jangka panjang dipercaya dapat memberikan banyak keuntungan. Tentunya, hal tersebut mungkin saja apabila Anda tahu bagaimana caranya dan tetek-bengek lain mengenai apa saja yang perlu diperhatikan.

Dengan berpedoman pada candle bersumbu panjang, sebenarnya Anda sudah dapat mengetahui kecenderungan arah harga akan ke mana. Namun, agar identifikasi trend forex dapat terbukti secara lebih akurat, perlu kiranya dibarengi dengan penggunaan indikator teknikal yang sesuai untuk Trend Following. Jika ingin, Anda dapat menggunakan indikator Moving Average (MA), Parabolic SAR (PSAR), ataupun Bollinger Band (BB).

 

1. Indikator Moving Averages (MA)

Bagi trader pemula, indikator Moving Average ini dianalogikan seperti "cinta pertama"; mengesankan dan susah dilupakan. Bagaimana tidak, indikator MA dianggap indikator paling mudah yang bahkan bisa diterapkan oleh trader pemula. Kebanyakan trader forex menggunakan Moving Average untuk identifikasi trend forex secara umum beserta kecenderungan arah trend selanjutnya, apakah akan mengalami penerusan atau justru pembalikan arah. Selain itu, indikator MA banyak dipilih karena penggunaannya yang dapat diatur dengan mudah, serta dapat mengukur pergerakan rata-rata harga dalam jangka waktu tertentu.

Dalam penggunaannya bersama indikator seperti MA, munculnya sumbu panjang candle bisa dikonfirmasi dengan perubahan arah garis (crossing) indikator. Dengan demikian, reversal trend akan semakin terkonfirmasi.

indikator moving average

 

2. Indikator Bollinger Bands (BB)

Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend pergerakan harga. Ciri khas dari indikator BB adalah adanya tiga pita (upper, middle, dan lower band) dengan pergerakan harga forex di dalamnya. Indikator BB banyak dipilih trader sebagai indikator profit-taking. Munculnya candle bersumbu panjang yang cenderung menandakan reversal, akan semakin terkonfirmasi jika terjadi rebound pada Upper Band Bollinger Bands (BB).

 

3. Parabolic SAR

SAR merupakan kepanjangan dari Stop And Reverse, sehingga indikator PSAR dapat diartikan sebagai penanda tempat berhenti dan berbaliknya arah market. Indikator ini sangat cocok digunakan pada kondisi pasar yang trending, dengan tujuan untuk mengetahui momen pembalikan arah trend (reversal). Sesuai dengan namanya, trader lazim menggunakan PSAR untuk memperoleh sinyal exit (exit point), dimana posisinya mesti di-stop karena trend akan segera berbalik arah (reversal). Keunggulan dari indikator ini adalah memudahkan trader memahami pasar dan identifikasi trend forex, serta dapat digunakan untuk pair apa saja dan di timeframe berapapun.

Munculnya sumbu panjang pada candle yang diikuti dengan perubahan posisi titik-titik PSAR akan menjadi konfirmasi reversal yang dapat diandalkan.

indikator-parabolic-sar

Cara terbaik kedua jika ingin trading dengan mengikuti trend (Trend Following) adalah menunggu terjadinya Breakout. Breakout diyakini sebagai "ladang" perolehan keuntungan secara maksimal dari kondisi pasar yang sedang trending. Hal ini bisa terjadi karena harga menembus level-level penting, seperti harga tertinggi (High) atau terendah (Low), Support Resistance, Supply atau Demand Area, hingga level psikologis. Selanjutnya, pergerakan harga yang mampu menembus level-level penting tersebut memiliki kecenderungan untuk melanjutkan penerusan trend secara kuat.

 

Cara identifikasi trend forex juga bisa dengan bantuan beberapa indikator teknikal, yang memang secara khusus dapat menunjukkan arah trend. Selain Moving Average dan Bollinger Bands yang sudah disebut di atas, ada beberapa indikator lain untuk identifikasi trend forex. Jika tertarik, Anda dapat bertolak ke artikel berjudul "Indikator-indikator Yang Bisa Memprediksi Arah Trend"

99467
Penulis

Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang sudah mengenal dunia jurnalistik sejak SMP. Sempat aktif sebagai Editor dan Reporter di UKM Pers UWKS, kini bekerja sebagai salah satu Online Journalist di seputarforex.com.


Epantja
yang terhormat, menurutketerangan di Identifikasi Trend Dengan Sumbu Candlestick ada bagian yang ditulis sebagai berikut Dengan kata lain, jika sumbu bersumbu ada di bawah tubuh candle, maka harga punya kecenderungan untuk bergerak ke atas. Sebaliknya, jika sumbu berada di bawah tubuh candle, harga memiliki kecenderungan untuk bergerak turun, membingungkan saya,sebenarnya yang manakah yang benar? terima kasih
Seputarforex
Maaf atas kekeliruan tersebut. Versi yang benar adalah:
Dengan kata lain, jika sumbu berada di bawah tubuh candle, maka harga punya kecenderungan untuk bergerak ke atas. Sebaliknya, jika sumbu berada di bawah tubuh candle, harga memiliki kecenderungan untuk bergerak turun. Kesalahan tersebut sudah kami perbaiki. Terima kasih atas saran dan perhatian Anda
Fajar
candle juga tergantung dari momentumnya terakhir kemana paa. mungkin bapa bisa melihatnya dengan jelas dengan TF yang lebih kecil. bisa saja dalam satu jam harga turun dulu terus naikk, terus turun sedikit dengan cepat(jadilah candle hammer) untuk konfirmasi kemana arah dari candle bapa juga harus lihat dari TF kecil terus.

tips: jika harga sudah meningkat terus menerus, terus bapa menemukan spinning tops ada kmungkinan harga suddah lelah untuk naik, begitu juga sebaliknya. jadi bapa harus liat dulu trend yang terjadi ke arah mana, dan ketika menemukan candle hammer/spinning top, ada kmungkinan berbalik.
Restu Setya
Ini sudah sama dgn langkah mencatat tren harian. Intinya kita perlu tau dulu tren yg sebelumnya di arah apa.
Yg kurang ditekankan justru ukuran body candle. Biasanya makin kecil makin mantap sinyal pembalikannya. Apalagi yg bisa dibuka n ditutup diharga yg sama, kayak doji. Kalau cuma mengukur panjang sumbu yg terlihat mencolok, mungkin cuma mengartikannya sebagai pin bar. Analisa pin bar sebenarnya bagus juga, apalagi kalo digabungkan sama level2 kunci support n resistance. Kalau hammer ada syaratnya, panjang sumbu minimal 2x lipat besar body candlenya, terus terjadinya di akhir downtrend/uptrend. Lebih meyakinkan lagi kalau menggunakan pola 3 candlestick saja, seperti morning n evening star
Riswand Cc
setuju. tpi ane pengen nanya juga ke om fajar. konfirmasi kok di tf kecil? bukanya tf besar? klo tf kecil apa malah g banyak noisenya tuh? yg lebih mengkonfirmasi kn biasanya tf besar. ane bingung, mohon penjelasanya om.
Wika Arif
Gimana ya carax catat tren harian? Apa cukup dgn liat pola candle di tf d1? Terus buat trader long term yg trading pakai tf lebih gede dari d1 apa juga catat tren sebelumx secara harian?
Dino Trader
wah ternyata cukup gampang juga yah kalo dgn liat sumbu candle aja kita bisa ambil peluang entri? mungkin ni bisa jadi strategi paling simpel + nggak ribet. tapi konfirmasinya lbh bagus pake apa ya?
Yasim
Betul bos, klo pembalikan biasanya oscillator (rsi, stochastic, cci, macd, dll), karna ada overbought, oversold, dan bisa dibuat trading divergence juga. Tapi klo dgn cara trading seperti ini juga perlu latihan dulu spy insting membaca candlenya lebih terlatih Good luck!!