Apa itu Golden Cross?
Berikut adalah grafik yang menunjukan Golden Cross:
Grafik di atas menampilkan contoh Golden Cross klasik. Garis biru pada grafik adalah MA periode 50 dan garis merah adalah MA periode 200. Grafik dimulai dengan tren turun yang cukup kuat, di mana harga tetap di bawah MA periode 50 dan periode 200. Secara mendadak, arah tren berubah dan harga mulai bergerak ke atas.
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Golden Cross?
Pada fase terakhir, harga saham akan terus bergerak naik hingga ke level yang lebih tinggi lagi. Itu menjadi pertanda bahwa pasar saham sedang dalam tren bullish.
Secara umum, Golden Cross berpotensi terjadi pada Moving Average berapapun. Namun, terdapat kombinasi dimana Golden Cross memiliki tingkat kemungkinan untuk terjadi yang lebih tinggi. Gabungan antara MA-50 dan MA-200 populer dipakai, khususnya sebagai indikator breakout bullish di pasar saham, seperti S&P500 dan IHSG.
Untuk para trader harian atau day trader, MA5 dan MA15 bisa digunakan karena memiliki interval yang lebih pendek untuk melihat breakout Golden Cross. Golden Cross pada MACD sering dinilai lebih bagus untuk menilai pergerakan harga aset tertentu dibanding persilangan Moving Average.
Apakah Golden Cross Merupakan Sinyal Yang Tepat Untuk Buy?
Golden Cross bukanlah jaminan trend bullish di masa depan. Hal ini karena menurut beberapa pengamat, Golden Cross bukanlah sinyal waktu tetapi lebih untuk konfirmasi pergerakan yang telah terjadi. Meskipun beberapa pengamat bersikap skeptikal mengenai golden cross sebagai awal dari bull market, beberapa data lain ada yang mendukung keyakinan bahwa itu bisa menjadi indikator yang baik.
Analis Kuantitatif Senior Schaeffer Rocky White menemukan bahwa ada keuntungan di pasar saham setelah Golden Cross terjadi setelah mengamati bahwa S&P 500 memiliki return yang lebih baik beberapa bulan setelah Golden Cross pertama.
Apa Itu Death Cross?
Sebagai contoh, ketika MA jangka pendek (MA-50) melintas dari atas ke bawah MA jangka panjang (MA-200). Contoh ini diambil dari fakta bahwa MA pasar saham yang paling banyak diawasi adalah 50 hari dan 200 hari. Itulah mengapa pola ini disebut sebagai kebalikan dari Golden Cross.
Baca Juga: Cara Membaca Indikator MA
Secara umum, sinyal Death Cross dianggap lebih lemah daripada Golden Cross karena berpotensi untuk batal terutama karena faktor-faktor lain yang sedang terjadi di pasar. Hal ini ditambah dengan sinyal Death Cross yang cenderung sementara saat berada di time frame besar dibandingkan dengan sinyal Golden Cross yang lebih tetap di saat time frame besar. Itulah sebabnya mengapa Death Cross bukanlah sinyal untuk membeli tetapi merupakan tanda yang baik untuk menjual.
Berikut adalah grafik yang menunjukan terjadinya Death Cross:
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Death Cross?
Fase kedua adalah penurunan harga ke titik di mana Death Cross sebenarnya terjadi, dengan MA-50 turun di bawah MA-200. Pergeseran turun dari MA-50 ini menandakan tren bearish jangka panjang yang baru di pasar.
Fase terakhir terjadi dengan berlanjutnya pergerakan turun di pasar. Tren turun baru perlu dipertahankan agar Death Cross asli dianggap telah terjadi. Jika periode momentum penurunan hanya berumur pendek, dan saham berbalik naik, maka Death Cross dianggap sebagai sinyal palsu.
Apakah Death Cross Adalah Sinyal Yang Akurat?
Hal Penting Mengenai Golden Cross dan Death Cross
Sebelum mengaplikasikan Golden Cross dan Death Cross ke sistem trading, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Apa itu Fake Golden Cross dan Death Cross?
Strategi Apa Saja Yang Bisa Digunakan?
Berikut adalah beberapa strategi yang bisa digunakan dengan Golden Cross:
-
Cari set up setelah trend turun yang panjang
Strategi ini cukup mudah yaitu dengan menunggu saham yang memiliki downtrend yang sudah berlangsung lama dan kemudian mencari saham yang siap bergerak lebih tinggi. Ada begitu banyak bearish dalam saham sehingga sinyal tersebut memiliki makna signifikan sebagai reversal. Sinyal ini menandakan persilangan terjadi setelah tren turun beberapa bulan sehingga untuk mendapatkan bullish cross, harus ada periode dasar. Oleh karena itu begitu saham menembus ke atas, peluang tercipta.
-
Hindari Spread yang lebar antar Moving Average
Selalu perhatikan price action. Jangan tergesa-gesa untuk melakukan tindakan meskipun tren terlihat naik dengan sangat meyakinkan. Pembalikan parabola harus diperlakukan dengan hati-hati, terutama ketika memiliki celah overhead yang besar yang bertindak sebagai resistensi. Hindari Golden Cross seperti ini karena meskipun mungkin dianggap sebagai Golden Cross yang valid, ada peluang yang lebih baik di pasar dengan sinyal masuk yang lebih halus dan tidak terlalu fluktuatif.
-
Kombinasikan Double Bottom Pattern dengan Golden Cross
Strategi ini dapat dilakukan dengan mencari double bottom pattern pada grafik lalu tunggu hingga muncul Golden Cross. Terakhir, tunggu lagi hingga Simple Moving Average berada di 200.
Berikut beberapa strategi yang bisa digunakan dengan Death Cross:
-
Identifikasi Tren
Pastikan bahwa tren dapat teridentifikasi dengan baik sebelum menggunakan Death Cross. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan rata-rata Simple Moving Average dan mengamati bagaimana kaitannya dengan aksi harga dari waktu ke waktu. Di kondisi bullish, harga akan berada di atas trendline; sedangkan saat bearish, harga akan berada di bawahnya. Selama hubungan ini tetap konstan selama beberapa waktu – biasanya sekitar tiga puluh menit atau lebih – ini dapat menunjukkan pasar seperti apa yang sedang dihadapi.
-
Bangun Resistance Level
Setelah yakin dengan tren yang ada, mulai bangun level support dan resistance untuk tren tersebut. Hal ini sangat vital karena di area inilah posisi dalam pasar sangat ditentukan. Setelah membangun resistance level maka langkah untuk mengeksekusi sudah di depan mata.
Kesimpulan
Baik Golden Cross dan Death Cross digunakan dalam trading dan merupakan bentuk analisa teknikal. Golden cross menandakan bull market dan death cross menandakan bear market. Kedua hal ini ditentukan oleh konfirmasi tren jangka panjang dari terjadinya MA jangka pendek yang melintasi MA jangka panjang utama.
Kedua persilangan membantu trader dalam membuat keputusan, khususnya mengetahui kapan harus berada di posisi masuk dan keluar. Namun, kedua sinyal ini tidak bisa digunakan sebagai indikator mutlak. Banyak faktor lain yang juga harus diperhatikan, misalnya kondisi pasar dan kondisi ekonomi secara umum hingga penggunaan indikator-indikator lainnya guna menghindari potensi terjebak dalam sinyal palsu dan untuk meningkatkan keuntungan maksimal dari Golden Cross dan Death Cross.
Menentukan entry sell atau buy dengan strategi crossing tidak hanya menggunakan Golden Cross maupun Death Cross. Anda juga bisa memanfaatkan strategi crossing MA. Apa itu? Dan bagaimana caranya? Simak penjelasannya di artikel berikut.