Saya pernah sharing chart di salah satu forum yang memperlihatkan bagaimana posisi yang masih terfloating negatif kita ulang beberapa kali. Rata-rata temen-temen bilang, itu tindakan yang "nekad. Kalau dilihat sepintas memang rada-rada nekad sih, karena kita justru mengulangi posisi yang "salah".
Maksudnya di sini, kita melakukan open position dengan posisi yang sama: searah dan di pair yang sama dengan posisi yang masih terfloating negatif. Coba kita liat chart yang di share oleh mentor saya, oom Wison, berikut ini:
Bagaimana komentar anda? Nekad? Lihatlah bagaimana beliau mengulangi posisi searah yang jelas-jelas masih terfloating. Pada akhirnya memang (sebagian)posisi tersebut terclosed setelah harga bergerak sesuai prediksi.
Banyak temen yang berkomentar kalau teknik trading seperti di atas itu sejenis averaging, meskipun contoh di atas tidak bener-bener menunjukkan teknik averaging murni sih, karena biasanya kalau kita melakukan averaging, kita pasang TP dan SL di nilai yang sama dengan posisi pertama. Saya pribadi, kadang melakukan pengulangan untuk posisi yang “salah” tetapi dengan TP yang tidak seragam.
Biasanya sih TP untuk posisi yang kedua adalah harga open dari posisi yang pertama. TP untuk posisi yang ketiga adalah harga open untuk posisi yang kedua, dst. Maksud dari melakukan open position kedua dan ketiga (dan selanjutnya, kalau ada) adalah memanfaatkan trend yang ada untuk mengurangi minus sekaligus mengambil profit. Yah, namanya juga trading, variasi posisi yang kita lakukan kan suka-suka kita lah.
Bagaimanapun tetap ada yang berpendapat bahwa melakukan averaging itu seakan-akan kita mengulangi kesalahan posisi. Banyak yang beranggapan, kalau bisa memanfaatkan pergerakan chart dengan mengikuti saja trend yang berjalan, mengapa harus melakukan pengulangan posisi yang salah? Semuanya tergantung sudut pandang sih. Pengulangan posisi ini memang biasa dilakukan oleh swinger trader yang mencari TP minimal 50 atau bahkan mungkin 100 pips.
Iyalah, untuk scalper yang menggunakan margin lebih dari 20%, terfloating negatif satu posisi aja udah bikin jantung deg-degan. Apalagi mengulang posisi yang sama. Mending cepet-cepet ganti posisi dan mengikuti trend yang sedang terjadi. Yah, semua itu pilihan masing-masing trader. Suka-suka kok mau pilih gaya trading seperti apa, asalkan kita paham bener semua resikonya.
Yang perlu kita ingat saat melakukan averaging, selalu perhatikan ketahanan margin kita. Margin Management harus dijaga ketat. Paling aman sih memang kita menggunakan margin kecil di setiap posisi. Namun ini juga perlu mempertimbangkan fee per transaksi yang dikenakan oleh broker tempat kita bertrading. Pertimbangkan, apakah lebih untung apabila kita menggunakan margin relatif besar per posisi tetapi hanya meng-hold sedikit running position, ataukah kita menggunakan margin kecil untuk setiap posisi tapi meng-hold relatif banyak running position. Semua kembali ke gaya trading masing-masing trader sih.
Ada temen trader yang cuma mau meng-hold maksimum 3 running position. Tapi ada juga temen trader yang rata-rata running positionnya 30 posisi. Bagaimanapun, sesuaikanlah keputusan trading yang kita lakukan dengan kenyamanan kita. Gak usah maksain meniru cara trading yang kurang sesuai dengan kondisi account dan kondisi jantung kita. Kalau belum yakin dan pengen coba satu teknik baru, silahkan pakai account virtual dulu deh.. Kalau udah cocok dan yakin, barulah kita terjun ke live account. Janganlah kita trading dengan hanya modal nekad dan akhirnya meramaikan kuburan para trader! Sayangi account dan jantung anda.