EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,101.97   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 5 jam lalu, #Saham AS

3 Hal Tentang Muramnya GDP AS Kuartal Pertama 2014

Penulis

Pergerakan Dolar AS malam tadi terpantau beragam terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Rilisnya laporan Produk Domestik Bruto atau GDP Amerika Serikat merupakan penyebab utama pergolakan Greenback malam tadi. GDP AS secara mengejutkan merosot ke 2.9% di kuartal pertama tahun 2014.

Pergerakan Dolar AS malam tadi terpantau beragam terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Rilisnya laporan Produk Domestik Bruto atau GDP Amerika Serikat merupakan penyebab utama pergolakan Greenback malam tadi. GDP AS secara mengejutkan merosot ke 2.9% di kuartal pertama tahun 2014. Angka tersebut merupakan yang terburuk dalam lima tahun terakhir ini. Berikut ini adalah tiga hal yang perlu diketahui tentang GDP AS terbaru.

us_gdp

1. Kuartal Yang Muram

Cuaca dingin ekstrim yang dianggap sebagai penyebab terpuruknya angka GDP AS malam tadi nampaknya benar-benar harus diwaspadai. Betapa tidak, angka tersebut hampir sama menyedihkannya dengan kuartal saat terjadinya peristiwa-peristiwa tragis seperti bangkrutnya perusahaan Lehman Brothers, Badai Katrina, serta serangan teror 11 September.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2001, yaitu tahun terjadinya serangan teror 11 September, ekonomi Amerika Serikat terkontraksi hingga 1.2%. Kemudian pada saat badai Katrina pada tahun 2005, GDP AS harus menyerah untuk tertekan hingga 3.3%. Dan pada kuartal ketiga tahun 2008, yaitu saat bangkrutnya Lehman Brothers, ekonomi terkontraksi hingga 2% meskipun akhirnya meroket hingga 8% pada kuartal keempat.

2. Terancam Gagal Mencapai Target

Kontraksi cukup besar yang terjadi dalam kuartal pertama 2014 ini tentu saja menciutkan harapan akan penguatan perekonomian yang sempurna untuk tahun 2014. Ramalan konsensus memperkirakan kontraksi 1,8%, namun nyatanya perekonomian menciut 2,9%. Oleh karena itu, untuk mencapai target pertumbuhan GDP yang telah ditetapkan The Fed, pertumbuhan kuartalan berikutnya tahun ini harus lebih dari 4%. Padahal, pertumbuhan setinggi itu sulit untuk dicapai.

3. Membengkaknya Anggaran Layanan Kesehatan Dan Impor

Faktor utama menurunnya revisi GDP kali ini adalah membengkaknya anggaran untuk layanan kesehatan. Hal ini semacam dua sisi mata uang, di satu sisi tak baik bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi di sisi lain menunjukkan perbaikan di bidang layanan kesehatan. Data terbaru menunjukkan, membengkaknya anggaran layanan kesehatan telah membebani pertumbuhan pada kuartal pertama hingga 0.16%.

Selain anggaran untuk layanan kesehatan, impor AS juga merangkak naik hingga 1.8% dibandingkan dengan estimasi awal yang memperkirakan kenaikan hanya akan mencapai 0.7%. Kenaikan impor memicu penurunan GDP, ditambah lagi karena ekspor pun menurun akibat berkurangnya permintaan global.

Selain GDP, malam tadi Departemen Perdagangan AS juga merilis laporan data mengenai pesanan barang tahan lama yang tercatat jatuh 0.1% pada bulan Mei versus ekspektasi naik 0.2%. Dengan demikian Dolar pun melemah dan besar kemungkinan bagi The Fed untuk memperpanjang tingkat suku bunga rendah dalam waktu yang lama.

184678
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.