EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.41/oz   |   Silver 27.69/oz   |   Wall Street 38,328.32   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 4 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 11 jam lalu, #Saham AS

3 Kesimpulan Kebijakan ECB Januari 2015, Euro Masih Layu

Penulis

Euro menuju ke penurunan enam mingguannya terhadap Dolar AS menjelang Pemilu Yunani hari Minggu besok. Mata uang Euro kian merosot setelah Presiden ECB, Mario Draghi malam tadi mengumumkan kebijakan moneter terbaru untuk Zona Euro. Ada tiga hal yang dapat disimpulkan dari kebijakan ECB malam tadi.

Euro menuju ke penurunan enam mingguannya terhadap Dolar AS menjelang Pemilu Yunani hari Minggu besok. Mata uang Euro kian merosot setelah Presiden ECB, Mario Draghi malam tadi mengumumkan kebijakan moneter terbaru untuk Zona Euro. Ada tiga hal yang dapat disimpulkan dari kebijakan ECB malam tadi.

kesehatan_ekonomi_euro

1. Jumlah Pembelian Obligasi

Program pembelian aset (stimulus) yang saat ini telah mencakup ABS dan Covered Bonds, akan diperluas dengan pembelian obligasi pemerintah yang dimulai Maret 2015. Jumlahnya akan mencapai 60 milyar Euro per bulan.

2. Tujuan QE

Menurut Draghi, program QE ini dimaksudkan untuk dijalankan hingga akhir September 2016 dan akan dilangsungkan hingga pihak ECB melihat penyesuaian yang berkelanjutan menuju jalur inflasi. Kebijakan semacam ini diterapkan saat suku bunga sangat rendah, dan diharapkan dapat memacu investasi yang sangat lemah di Zona Euro.

3. Tak Semua Pihak Setuju

Meskipun hasil voting dari 25 anggota ECB tidak dipublikasikan, kebijakan pembelian obligasi ECB ini sepertinya ditentang oleh dua suara yang merupakan anggota dari Bank Sentral Jerman. Dalam hal QE, Bundesbank Jerman dari awal kurang setuju karena menganggap kemungkinan untuk berhasil memacu pertumbuhan ekonomi kawasan sangat kecil. Dalam wawancaranya dengan Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung, surat kabar lokal Jerman, Jens Weidmann yang juga menjadi anggota Dewan Bank Sentral Eropa (ECB), menegaskan bahwa dirinya oposisi terhadap rencana ECB untuk melakukan pembelian obligasi.

Kelemahan Euro tak akan sampai di sini. Spekulasi kuat menyebutkan bahwa kekuasaan Perdana Menteri Antonio Samaras saat ini akan segera digantikan oleh oposisinya yang berpandangan anti-austerity, dan tentu akan berpengaruh pada Euro.

EUR/USD anjlok 0.3 persen ke $1.335 pada pukul 7:02 pagi di London setelah menyentuh $1.1315, level terendah sejak bulan September 2003. Angka tersebut merupakan penurunan mingguan 2 persen, merosot 9 persen sejak tanggal 12 Desember. Terhadap Yen, Euro menurun 0.4 persen ke 134.14 yen. Sore ini, Zona Euro akan merilis indeks manufaktur flash-nya.

219621
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.