EUR/USD kehilangan momentum karena kenaikan masih dibatasi oleh taruhan kuat penurunan suku bunga ECB, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD dekati level 1.3700 di tengah penjualan USD pasca FOMC, SMA-200 memegang kunci, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Valas harian: Powell yang dovish menjaga kenaikan dolar tetap terkendali, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling pertahankan kenaikan di tengah petunjuk suku bunga the Fed yang tidak terlalu hawkish, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

4 Poin Untuk Diperhatikan Jelang FOMC September 2017

Nadia 20 Sep 2017
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #fomc
Pasar kembali fokus pada FOMC dan mencari petunjuk apakah data inflasi AS yang dinilai kurang baru-baru ini mempengaruhi lanjutan kenaikan suku bunga The Fed.

Federal Reserve AS alias The Fed akan kembali mengumumkan kebijakan moneternya pada bulan September 2017 ini, setelah rapat FOMC yang digelar sejak kemarin. Pengumuman yang dijadwalkan akan dirilis pada Kamis (21/September) pukul 01:00 WIB nanti dinantikan oleh pasar guna mendapatkan petunjuk mengenai kelanjutan kenaikan suku bunga serta waktu eksekusi pengurangan balance sheet.

janet-yellen-thinking

Namun perlu diingat kembali bahwa dalam beberapa pernyataan terbarunya, sejumlah pejabat The Fed mensinyalkan bahwa inflasi AS masih mungkin berada di bawah target bank sentral. Oleh karena itulah, pasar kembali bertanya-tanya, apakah data inflasi AS yang dinilai kurang tersebut akan banyak berpengaruh dengan suku bunga The Fed.

 

1. Dot Plot Kenaikan Suku Bunga The Fed

Dot plot memetakan proyeksi kenaikan suku bunga berdasarkan kontribusi suara dari masing-masing anggota FOMC.

"Yang akan banyak menggerakkan pasar nanti adalah, apabila dot plot The Fed mulai bergerak turun," kata Jim Caron, manager Portfolio Income di Morgan Stanley Investment Management yang dikutip oleh CNBC.

Berikut ini adalah dot plot suku bunga The Fed setelah rapat FOMC pada bulan Juni lalu. Tercatat ada empat proyeksi kenaikan untuk tahun 2017-2019. Masing-masing dot (titik) mewakili jumlah anggota FOMC yang memprediksikan tingkat suku bunga. Namun, hanya 12 anggotalah yang berhak memberikan suara, walaupun semua anggota komite mendapat dot:

dot-plot-fomc-juni

2. Yellen Jelang Masa Akhir Jabatannya

Di samping itu, Ketua The Fed Janet Yellen masih punya empat kali jadwal rapat lagi sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai ketua bank sentral AS pada Februari 2018. Rapat minggu ini adalah satu dari empat rapat tersebut.

"PR" Yellen masih cukup banyak, di antaranya adalah kenaikan suku bunga tiga kali di tahun 2017 serta mengembalikan portofolio aset sebanyak 4.5 triliun dolar AS yang membengkak sejak krisis finansial, ke level normal.

Dalam ranah politik, ramai diperbincangkan kemungkinan ditunjuknya kembali Yellen oleh Presiden AS Donald Trump, meskipun para analis memberikan peluang paling besar akan terpilihnya Gary Cohn.

Pada bulan Agustus lalu, Trump menyatakan senang dengan cara Yellen mengelola bank sentral. "Menurut saya Yellen sudah melakukan pekerjaannya dengan baik. Saya senang dengan (kebijakan) suku bunga rendahnya. Dia selalu--ya, kalian tahu--menjadi orang yang pro akan suku bunga rendah, dan berkeyakinan tinggi," tutur Trump. Namun, ia belum menunjukkan kepastian mengenai apakah ia akan kembali menunjuk Yellen.

kandidat-ketua-the-fed-2018

Sementara itu, Yellen sendiri justru menolak memberikan jawaban tentang kesediaannya apabila kembali dinominasikan sebagai Ketua The Fed. "Saya kira saya belum perlu memikirkan hal ini lebih jauh," kata Yellen di hadapan House of Representatives pada bulan Juli lalu.

3. Apakah Suku Bunga AS Naik Di Bulan September Ini?

Sebagian besar ekonom tidak mengekspektasikan kenaikan suku bunga minggu ini. The Fed sudah menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali sejak Desember tahun lalu, dan tahun ini yang kemungkinan cukup dua kali saja.

Para pejabat bank sentral AS tersebut saat ini dapat dikatakan sedang menghadapi situasi yang problematis. Di satu sisi, tugas mereka adalah mengatur kebijakan, menyetel naik turunnya suku bunga menyesuaikan dengan inflasi dan kondisi ketenagakerjaan. Itu artinya, suku bunga harus dijaga pada level yang optimal, yakni tak terlalu rendah dan tak terlalu tinggi.

Sayangnya, suku bunga harus dipertahankan rendah dalam beberapa tahun karena inflasi yang tak memungkinkan. Inflasi yang rendah dapat bisa berdampak buruk pada perekonomian. Selain itu, suku bunga The Fed tak kunjung naik kendati pemulihan sektor ketenagakerjaan sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Inilah dilemanya. Inflasi mensinyalkan bahwa The Fed belum perlu menaikkan suku bunga, sedangkan pertumbuhan ekonomi dan rendahnya tingkat pengangguran yang sudah 4.4 persen, telah memberi lampu hijau untuk kenaikan suku bunga.

Analis dari Capital Economics masih mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember tahun ini. Namun, masih lemahnya inflasi inti AS membuat kemungkinan tersebut sirna. Di samping itu, lanjut Capital Economics, dampak dari bencana alam badai yang melanda AS beberapa waktu lalu diperkirakan berdampak buruk pada perekonomian AS dalam jangka pendek.

4. Kapan The Fed Mulai Normalisasi Balance Sheet?

Beberapa pejabat The Fed memberi sinyal bahwa bank sentral dapat memulai langkah pertama untuk menjual obligasii dan investasi lainnya mulai bulan depan (Oktober). "The Fed sudah mempersiapkan pasar akan kemungkinan normalisasi balance sheet sejak lama." kata Seth Carpenter, ekonom UBS dalam catatannya yang dikutip oleh CNN Money.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
EUR/USD kehilangan momentum karena kenaikan masih dibatasi oleh taruhan kuat penurunan suku bunga ECB, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD dekati level 1.3700 di tengah penjualan USD pasca FOMC, SMA-200 memegang kunci, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

Valas harian: Powell yang dovish menjaga kenaikan dolar tetap terkendali, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling pertahankan kenaikan di tengah petunjuk suku bunga the Fed yang tidak terlalu hawkish, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru