Dolar Australia tampak merosot di sesi perdagangan Asia Senin (15/12) pagi ini di tengah laporan fiskal Australia (MYEFO) yang sempat ditunda pengumumannya akibat heboh kasus penyanderaan yang terjadi di sebuah kafe di wilayah pusat bisnis Sydney, Lindt Cafe, Martin Place. Disebutkan ada lebih dari 12 orang korban sandera, dan ada WNI di antaranya. AUD/USD diperdagangkan pada 0.8210 atau melorot 0.44 persen.
Ada dua laporan ekonomi yang dinantikan dari Australia pagi ini, yang sudah rilis adalah jumlah penjualan kendaraan bermotor baru yang mengalami penurunan hingga 0.6 persen pada bulan November. Kemudian setelah sempat tertunda, laporan fiskal Australia pun dirilis, dan dinyatakan bahwa perekonomian Australia tumbuh secara solid meskipun pertumbuhan ekonomi global terbilang melemah. Namun dalam laporan tersebut, diekspektasikan bahwa angka GDP Australia untuk 2014-2015 akan menurun akibat jatuhnya harga komoditas, terutama bijih besi.
Sydney Masih Mencekam, Aussie Dollar Turun Drastis
Polisi Australia terpantau masih mengepung area bisnis utama di Sydney diikuti oleh berbagai media dunia yang melaporkan secara langsung perkembangan kondisi penyanderaan di kota tersebut. Belum diketahui dengan jelas apa motif dari kasus penyenderaan yang dilakukan di wilayah penting Australia ini. Laporan terakhir dari Bloomberg menyebutkan bahwa PM Australia Tony Abbott memperkirakan motivasi kasus ini adalah politik.
Polisi bersenjata yang bersiaga di lokasi kejadian terus berupaya untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang masih berada di dalam Lindt kafe dan memperingatkan masyarakat sekitar untuk tidak keluar rumah dan tidak membuka jendela. Berdasarkan liputan dari layar televisi lokal, tampak sebuah bendera berabjad Arab berkibar di lokasi penyanderaan. Sehingga muncul dugaan, teror ini dilakukan oleh ISIS, namun masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan bahwa ISIS-lah dalang dibalik tindakan ini.