Dolar Australia tenggelam terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Asia Senin (30/06) pagi ini karena para investor memusatkan perhatiannya terhadap potensi kenaikan tingkat suku bunga bulan depan sembari memperhatikan data-data regional yang ada.
AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7156, menurun 0.35 persen dari level sebelumnya. Pada Jumat akhir pekan lalu, Dolar Australia mencapai angka 0.7186 sehingga jumlah kemerosotan mata uang berjuluk Aussie tersebut mencapai 0.5 persen dalam satu minggu. Setelah ini, Aussie tampak berada dalam jalur penurunan bulanan terbesarnya dalam kurun waktu 18 bulan dengan total penurunan 6 persen terutama disebabkan oleh spekulasi kenaikan tingkat suku bunga AS dalam waktu dekat.
USD Mantapkan Bullish
Dolar AS kian memantapkan bullish-nya setelah pimpinan Federal Reserve AS pada akhir pekan lalu, mengamini pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed lainnya untuk menaikkan suku bunga The Fed. Dalam sebuah wawancara di Harvard University, Yellen menuturkan bahwa kenaikan suku bunga akan sesuai jika pertumbuhan ekonomi terus naik dan pasar tenaga kerja terus meningkat, dan dua perkembangan tersebut diekspektasikan akan terjadi dalam perekonomian AS. "... Akan sesuai bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga secara bertahap dan hati-hati. Beberapa bulan ke depan merupakan waktu yang sesuai ..." kata Yellen dalam pidatonya.
Data Penjualan Rumah Australia Versi HIA
Di samping itu, data ekonomi regional Australia sendiri juga diumumkan pagi tadi, dimana data penjualan rumah baru HIA untuk bulan April jeblok hingga 4.7 persen dibandingkan dengan data pada bulan Maret yang mengalami kenaikan 8.9 persen. Sementara itu, inventaris bisnis untuk kuartal pertama mengalami peningkatan 0.4 persen dengan penurunan 0.1 persen MoM sesuai dengan ekspektasi, laba operasi perusahaan bruto menurun 0.4 persen lebih besar daripada ekspektasi kenaikan 0.1 persen kuartal per kuartal.