Seputarforex.com - Dolar Australia melangkah minggir terhadap Dolar AS memasuki sesi perdagangan Eropa Kamis (24/November) sore ini. Permintaan terhadap Dolar AS meningkat di tengah optimisme terhadap kekuatan ekonomi AS. AUD/USD melonggar 0.08 persen dengan diperdagangkan pada level 0.7368 saat berita ini ditulis.
Tanpa adanya rilis data ekonomi Australia hari, lemahnya Aussie lebih disebabkan karena data ekonomi AS yang dilaporkan malam kemarin, terbukti makin menguatkan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember.
Pair Cross Aussie Masih Mantap
Akan tetapi, Dolar Australia masih lebih mantap dalam menghadapi mata uang-mata uang lainnya. Terhadap Yen dan Euro, Dolar Australia masih lebih unggul berkat harga komoditas yang masih di level tinggi. AUD/JPY berada di dekat level tinggi sejak April, pada harga 83 yen. Pendukung lain untuk Aussie adalah harga bijih besi, ekspor terbesar bagi Australia. Iron ore futures yang diperdagangkan di China, telah naik hampir 5 persen dalam sepekan, denagn lonjakan lebih dari 7 persen pada Rabu kemarin.
Carry trade, sedikit banyak juga menyokong Aussie, dimana para investor meminjam saat yen di rate rendah untuk membeli aset-aset berimbal hasil lebih tinggi seperti Dolar Australia dan Dolar New Zealand.
"Kita harus menyadari bahwa gejolak penguatan Greenback telah berdampak pada hampir semua mata uang," kata Greg McKenna, Kepala Market Strategist di provider CFD dan Forex, AxiTrader. "Itu (Dolar AS) tampak seperti kereta pengangkut barang yang kelebihan muatan saat ini, tetapi jalan masih panjang sebelum sampai pada penyesuaian struktural atau penurunan kembali,"
Di samping itu, Goldman Sachs, pada awal pekan ini juga meluncurkan prediksinya tentang Pertumbuhan Domestik Bruto Australia (GDP). Mereka menaikkan prediksi GDP Australia sebanyak 0.5 persen dari prediksi sebelumnya. RBA pun disebutkan memiliki peluang untuk menaikkan suku bunga acuan pada pertengahan tahun depan. Kondisi ini merupakan faktor positif bagi bull Dolar Australia.