EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.98/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,102.28   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 2 jam lalu, #Saham AS

Bitcoin Anjlok 53 Persen Selama Sebulan Terakhir

Penulis

Meskipun sudah mengalami sedikit pemulihan, tetapi kejadian naik turun harga Bitcoin bak Rollercoaster menunjukkan betapa beresikonya investasi kripto.

Pada bulan Desember 2017 lalu, Emas naik hingga level $95 diiringi dengan kenaikan Bitcoin ke level $9,500. Lalu setelah CBOE secara resmi merilis produk perdagangan berjangka (Bitcoin Futures) miliknya pada tanggal 10 Desember 2017, dalam tempo kurang dari sepekan, puncak harga Bitcoin sepanjang masa di level $19,870.62 tercapai pada tanggal 16 Desember 2017. Namun, pada Rabu pekan lalu (17/Januari), Bitcoin turun hingga level terendah $9,325 dengan penurunan lebih dari 53% dalam sebulan terakhir. Meskipun sudah mengalami sedikit pemulihan, tetapi kejadian naik turun harga Bitcoin bak Rollercoaster menunjukkan betapa beresikonya investasi kriptografis.

Bitcoin Anjlok

 

Perbandingan Emas dan Bitcoin

Jika nilainya dibandingkan dengan Emas, tentu saja Bitcoin lebih atraktif dan memiliki volatilitas yang sangat besar. Namun, jika dibandingkan berdasarkan stabilitasnya, Bitcoin akan kalah jauh dengan Emas sebagai instrumen Safe Haven. Meskipun investasi Emas dinilai membosankan, tetapi terbukti bahwa ini adalah investasi yang lebih stabil dan bisa Anda miliki secara nyata.

Pemerintah AS menerima emas sebagai "alat pembayaran yang sah" dan telah mencetak emas selama berabad-abad. Namun, Bitcoin tak mendapatkan pengakuan serupa. Ketua The Fed, Janet Yellen, bahkan mengatakan bahwa Bitcoin "bukan alat pembayaran yang sah", sehingga dengan jelas Bitcoin tidak mendapatkan dukungan apapun dari Bank Sentral AS.

Emas juga telah memiliki beberapa dana pertukaran yang telah disetujui dan ditetapkan (ETF), sedangkan The Wall Street Journal melaporkan bahwa Securities & Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat tidak menyetujui seluruh usulan ETF terkait dengan Bitcoin dan Kripto lain. Lebih jauh lagi, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin baru-baru ini meminta negara-negara yang tergabung dalam G20 untuk bersama-sama mencegah agar nilai kripto tidak menjadi nilai standar digital.

 

Relevan, Tapi Nilai Belum Seberapa

Senada dengan tokoh-tokoh tadi, Ketua UBS Group, AG Axel Weber mengatakan bahwa Bank Swiss tidak akan memfasilitasi penukaran Bitcoin dan koin lain.

Pengawasan regulasi yang meningkat baru-baru ini terhadap perdagangan mata uang kripto, diantaranya di Korea Selatan, dapat menyebabkan penurunan nilai kripto secara drastis. Emas adalah suatu nilai yang sudah terbukti bertahan selama 4,000 tahun, sedangkan Bitcoin hanyalah sebuah rangkaian kode komputer yang ditemukan kurang dari 10 tahun lalu. Teknologi ini mungkin terbukti dan cukup relevan untuk digunakan sebagai alat pembayaran melalui internet, tetapi nilainya belum seberapa.

282090
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.