Seputarforex - Kurs Dolar Kanada menguat seusai pengumuman kenaikan suku bunga yang di luar dugaan pasar malam ini (7/Juli). Duet mata uang negara bertetangga USD/CAD sempat ambles sampai level terendah satu bulan sebelum merangkak ke 1.3360-an.
Bank Sentral Kanada (BoC) mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin dari 4.50% menjadi 4.75%, serta mengisyaratkan kemungkinan untuk menaikkannya lagi dalam waktu dekat. Padahal, konsensus sebelumnya mengira BoC tidak akan mengubah kebijakan dalam rapat regulernya hari ini.
Bunyi pernyataan BoC mengekspresikan kekhawatiran bahwa kenaikan-kenaikan suku bunga sebelumnya tak juga berdampak pada aktivitas ekonomi. Mereka mencatat beberapa kondisi ekonomi Kanada pada kuartal pertama tahun 2023 yang berpotensi mengerek inflasi lagi, antara lain rebound berkelanjutan dalam konsumsi sektor jasa, serta permintaan pasar berlebih yang lebih persisten daripada perkiraan sebelumnya. Aspek-aspek itu pula yang akan terus dipantau untuk menentukan kebijakan berikutnya.
"Dewan Gubernur akan terus menilai dinamika inflasi inti dan prospek inflasi CPI. Secara khusus, kami akan mengevaluasi apakah evolusi permintaan berlebih, ekspektasi inflasi, pertumbuhan gaji, dan perilaku penetapan harga perusahaan konsisten dengan pencapaian target inflasi," demikian bunyi pernyataan BoC.
Kurs Dolar Kanada saat ini tampaknya menguat terbatas dalam merespons sikap hawkish BoC yang tak terduga. Tapi para analis menilai penguatan Loonie dapat berlangsung lebih lanjut, khususnya apabila ada kesenjangan yang cukup besar dengan ekspektasi kebijakan suku bunga The Fed berikutnya.
"(Aktivitas trading) carry dengan penyesuaian risiko yang menarik dapat membuat investor menyukai CAD lebih lama," kata Francesco Pesole, pakar strategi FX di ING Bank, "Pengetatan kebijakan BoC yang baru berarti bahwa USD/CAD dapat diperdagangkan lebih dekat ke 1.25 daripada 1.30 pada akhir tahun."
"Kenaikan suku bunga seperempat persen ke 4.75% kemungkinan dapat membuka level-level di bawah 1.33 bagi USD/CAD yang telah keluar dari pasar sejak pertengahan Februari," ujar Joe Manimbo, Analis FX Senior di Convera.
