EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,097.20   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar Australia Jatuh 2 Persen Sejak Akhir Pekan

Penulis

Dolar Australia jatuh terus terhadap Dolar AS hingga Senin pagi ini. Selain karena rendahnya harga komoditas, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan hal tersebut.

Seputarforex.com - Dolar Australia jatuh, terus merosot terhadap Dolar AS dalam dua sesi berturut-turut hingga Senin (19/Mar) pagi ini. Sejak akhir pekan lalu, penurunan Dolar Australia terhadap Dolar AS mencapai 2 persen dan menjadi yang terbesar sejak Brexit. Saat berita ini ditulis, AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7703, dari 0.7789.

 

dolar-australia

 

 

Setelah jatuh 1 persen pada hari Kamis (15/Mar), Dolar Australia menamabah penurunan sebanyak 1 persen lagi pada hari Jumat. Menurut analis teknikal Business Insider Australia, setelah menembus uptrend sejak awal Maret, penurunan AUD/USD pada pekan lalu berada di bawah MA 100 dan 200-day, sehingga menambah momentum turun dalam beberapa hari terakhir.

Elias Haddad, analis Commonwealth Bank mengatakan bahwa merosotnya Dolar Australia bukan hanya dikarenakan oleh selling secara teknikal, tapi juga lemahnya harga komoditas dan ketidakpastian outlook perdagangan global.

"AUD/USD turun akibat penguatan Dolar AS, turunnya harga bijih besi, dan perdagangan global yang sedang diselimuti ketidakpastian," kata Haddad. "Dolar AS naik sedikit selama sesi Amerika pada Jumat lalu, diiringi dengan kenaikan Yield obligasi US Treasury hingga 3bp menuju 2.84 persen, terdukung oleh data ekonomi AS."

Apapun yang menjadi katalis atas pergerakan Dolar Australia, penurunan terhadap Dolar AS kali ini adalah yang tercuram sejak Juni 2016. Hari ini, kalender ekonomi minim rilis indikator penting. Menurut analis tersebut, kondisi itu kurang menarik bagi trader, sehingga faktor teknikal-lah yang akan mendikte pergerakan Dolar Australia dalam jangka pendek.

Selain itu, analis John Kehoe, dalam kolom opininya di Financial Review hari ini, mengatakan bahwa penurunan Dolar Australia disebabkan pula oleh pernyataan Larry Kudlow minggu lalu. Kudlow mengatakan bahwa kuatnya Dolar AS baik bagi ekonomi Amerika. Greenback yang menguat berarti Dolar Australia relatif lemah, dan itu tidak baik bagi Bank Sentral Australia (RBA) yang mulai merendungkan kemungkinan untuk kenaikan suku bunga.


3 Alasan Untuk Short Dolar Australia

Ilan Dekell, Analis dari AMP Capital Investors mengatakan pada Bloomberg di akhir bulan Februari lalu, bahwa Dolar Australia dapat jatuh hingga 0.73 per dolar AS sebelum akhir tahun 2018. Berikut ini tiga alasan mengapa trader perlu pasang Short Dolar Australia menurut Dekell:

  1. Perbedaan tingkat suku bunga. Bank Sentral Australia mempertahankan suku bunga rendah, sedangkan Bank Sentral AS merencanakan kenaikan suku bunga.
  2. Term perdagangan Australia mengalami penurunan.
  3. Volatilitas pasar sedang dalam level naik, sehingga menindihkan tekanan bagi Dolar Australia.

282881
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.