Dolar Australia mendapat perolehan pada Selasa (18/11) hari ini setelah dirilisnya notulensi Bank Sentral Australia (RBA) dari hasil pertemuan pada tanggal 4 November. Notulensi tersebut menunjukkan bahwa penguatan mata uang Australia masih menjadi fokus para pembuat kebijakan.
Dalam pertemuannya bulan lalu, diketahui bahwa RBA tidak melakukan perubahan tingkat suku bunga di kisaran 2.5 persen. Tiga hari kemudian, pernyataan lengkap kebijakan moneter RBA pun diterbitkan. Pada pukul 14.00 WIB nanti, Gubernur RBA, Glenn Stevens, akan berpidato dalam acara CEDA di Melbourne. Beliau dijadwalkan akan mengikuti sesi tanya jawab, termasuk berkomentar mengenai suku bunga.
AUD/USD diperdagangkan pada 0.8724 atau naik 0.21 persen setelah notulensi RBA ini diturunkan. Data ekonomi Australia relatif buruk menurut ekspektasi para ekonom sejak akhir September. Hal ini kian memicu spekulasi kemungkinan pemotongan suku bunga acuan RBA. Malam tadi, Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya seiring dengan kabar bahwa perekonomian Jepang telah mengalami resesi pada kuartal tiga kemarin. Sedangkan perekonomian AS sendiri, secara umum terus membaik.