Seputarforex.com - Dolar AS merosot tajam terhadap Yen dan mata uang mayor lainnya, memasuki sesi Eropa hari Senin (28/November) sore ini. Perkembangan terbaru atas ketidakpastian produksi minyak, memperbesar gelombang profit-taking pasca gejolak pemilu AS.
Mata uang AS jeblok lebih dari 1% terhadap Yen karena gejolak dalam minyak dunia membuat para inevstor ingin segera mencairkan perolehan mereka dari reli Dolar akibat kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS. USD/JPY diperdagangkan pada harga 112.077 dari harga pembukaan di level 113.195.
Para petinggi Arab Saudi dikabarkan akan menarik diri dari pertemuan rutin OPEC yang sudah dijadwalkan dengan negara-negara anggota dan non-anggota termasuk Rusia. Inilah yang menyebabkan para pelaku pasar khawatir akan efektivitas pertemuan tersebut. Kecil kemungkinan kesepakatan terkait rencana pemangkasan produksi dapat tercapai. Rapat tersebut rencananya akan digelar di Wina, Austria hari ini.
Pasar Sangat Gugup Karena Minyak
"Para pelaku pasar sangat, sangat gugup akan gejolak dalam skenario minyak, dan Anda bisa melihatnya diekspresikan dalam pair-pair (forex) yang sensitif (dengan harga minyak)," kata Stephen Innes, trader forex senior di OANDA yang dirangkum oleh MarketWatch. Ketidakpastian itulah yang menyebabkan para trader beralih ke aset-aset yang lebih aman seperti yen, sambungnya.
Selain itu, persiapan referendum Italia pada tanggal 4 Desember mendatang, turut memengaruhi performa Dolar, utamanya terhadap Euro. EUR/USD diperdagangkan naik 0.72 persen ke angka 1.0652 sore ini. Mata uang tersebut menyentuh level rendah 1.0517 pada hari Kamis pekan lalu, level terendah sejak bulan Desember 2015.
Selain itu, GBP/USD naik 0.26 persen ke angka 1.2509. Swiss Franc yang berperan sebagai mata uang safe haven tradisional pun menguat terhadap Dolar AS dengan USD/CHF yang menurun 0.51 persen ke angka 1.0090. Sementara USD/CAD, pair mata uang yang dikenal sensitif dengan harga minyak, diperdagangkan pada level rendah di harga 1.3475 sore ini.