EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,333.30/oz   |   Silver 27.25/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,243.97   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 2 jam lalu, #Saham AS

ECB Pertahankan Pelonggaran Moneter Lebih Lanjut, Euro Anjlok Tajam

Penulis

Mario Draghi kembali melanjutkan bahwa meningkatnya potensi keterpurukan ekonomi global terutama mengenai perlambatan ekonomi China menjadi perhatian utama ECB sehingga Draghi memberi isyarat akan terjadi pelonggaran moneter lebih lanjut pada pertemuan pada bulan maret mendatang.

Bank Sentral Eropa akhirnya tetap ingin melanjutkan pelonggaran moneter lebih lanjut, demikian disampaikan presiden ECB, Mario Draghi, dalam pidato bulanan pada hari Kamis (21/1) siang waktu setempat. Beliau mengatakan bahwa tingkat suku bunga rendah yang telah diberlakukan selama ini tetap dipertahankan hingga beberapa bulan mendatang.

ECB Pertahankan Pelonggaran Moneter Lebih Lanjut,

Mario Draghi kembali melanjutkan bahwa meningkatnya potensi keterpurukan ekonomi global terutama mengenai perlambatan ekonomi China menjadi perhatian utama ECB, sehingga Draghi memberi isyarat akan terjadi pelonggaran moneter lebih lanjut pada pertemuan pada bulan Maret mendatang.

Meskipun bernada dovish, namun setidaknya keputusan Draghi tersebut telah memenuhi harapan investor setelah mengumumkan tidak ada perubahan pada rapat kebijakan kali ini. Namun para ekonom menyebutkan bahwa terjadinya volalitas pasar belakangan justru akan meningkatkan potensi bagi bank sentral Eropa untuk mengambil langkah-langkah tambahan pada pertemuan pertemuan ECB selanjutnya.

Orang nomor satu di ECB tersebut juga menambahkan bahwa program pembelian aset berjalan sangat lambat, sehingga berpotensi menurunkan proses pemulihan ekonomi kawasan Eropa. Akan tetapi untuk sektor ekonomi riil, keuangan dan kredit telah menunjukan perbaikan secara berkelanjutan.

Pertumbuhan inflasi zona Euro hingga pertengahan tahun 2016 diprediksi tetap melemah mengingat semakin murahnya harga minyak mentah dunia yang berada di bawah 30 USD per barrel. Murahnya harga bahan bakar tentu saja berakibat semakin sulitnya harga konsumen untuk naik sehingga tingkat inflasi sulit berakselerasi menuju target ECB.


Klaim Pengangguran Mingguan AS Naik

Sementara itu dirilis pula data klaim pengangguran AS periode mingguan yang dilaporkan naik hingga 293k untuk perhitungan hingga 16 Januari 2016. Data Klaim pengangguran AS yang baru dirilis tersebut mematahkan ekspektasi dari ekonom yang sebelumnya menyebutkan akan terjadi penurunan klaim pengangguran hingga menyentuh angka 279k, berbanding dengan data periode sebelumnya pada angka 283k.

Menyikapi data ekonomi AS yang cukup mengecewakan tersebut justru tidak membuat greenback melemah; malahan posisi mata uang dollar AS menguat cukup tajam terhadap Euro seperti yang terlihat pada pair EUR/USD yang sempat melemah sebanyak 1.32 persen hingga berada dibawah 1.08 walaupun pada akhirnya Euro kembali naik dan saat ini diperdagangkan di harga 1.0832.

Sedangkan untuk Poundsterling masih bertahan pada level terendah 5 tahun terhadap greenback. Saat ini pair GBP/USD diperdagangkan di level 1.4114, menjauhi level terendah harian 1.4081.

258763
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.