Emas Menguat Terbatas Akibat Kembali Memanasnya Rusia-Ukraina

Emas mendapatkan sedikit angin segar pada Jumat (29/08) pagi ini dengan bergerak datar namun mendekati level tinggi satu pekan. Memanasnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia memicu permintaan terhadap aset-aset safe haven.


Di Comex New York, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada $1,290.70 per troy ons atau naik sekitar 0.02%. Level tinggi yang sempat tercapai adalah $1,297.40 dan level rendahnya di $1,283.20.

Sedangkan menurut data Bloomberg, emas bulion untuk pengiriman cepat diperdagangkan pada $1,291.11 per ons pada pukul 9:02 pagi waktu Singapura dari sebelumnya di $1,289.65, yang merupakan level tertinggi sejak tanggal 20 Agustus. Dalam satu minggu ini, harga emas sudah menghimpun kenaikan sebanyak 0.7 persen. Sementara relinya telah memasuki hari keempat dimana diperkirakan akan menjadi reli yang terpanjang sejak bulan Juni.

Dilansir dari Investing, pejabat tinggi militer Ukraina menyatakan bahwa invasi militer skala besar sedang dipersiapkan untuk menjaga bagian timur negara tersebut. Dan di sisi lain, NATO melaporkan bahwa 1,000 pasukan Rusia ditempatkan di Ukraina untuk membantu pemberontak Rusia.

Sebagai aset safe haven yang paling ideal saat terjadi ketegangan politik, harga emas pun melompat naik karena banyaknya permintaan.

Menurut Andrey Kryuchenkov, analis dari VTB Capital, "Pasar mulai bangkit akibat kembali memanasnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Namun, perolehan emas juga masih terbatas oleh kuatnya data-data ekonomi Amerika Serikat."