EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Emas Terpaku Pada Level 1,232 Dolar AS

Penulis

Hari Rabu (16/03) harga emas tidak bergerak dan stagnan pada level harga 1,232 dolar AS. Hal ini bisa terjadi karena semua mata masih tertuju pada hasil keputusan rapat The Fed yang diharapkan tetap mempertahankan suku bunga.

Hari Rabu (16/03) harga emas tidak bergerak dan stagnan pada level harga 1,232 dolar AS. Hal ini bisa terjadi karena semua mata masih tertuju pada hasil keputusan rapat The Fed yang diharapkan tetap mempertahankan suku bunga, akan tetapi tetap memberikan penjelasan dan pendapat mengenai situasi serta kondisi terkini terkait langkah yang akan ditempuh untuk tahun ini.

Namun, harga emas pada hari Selasa kemarin mengalami penurunan yang tajam hingga ke level dibawah 1,230 dolar AS seiring dengan BoJ mengumumkan suku bunga tetap dan menjelang keputusan rapat The Fed terkait suku bunga yang akan keluar nanti malam.

Harga Emas - ilustrasi

Seperti yang sudah diharapkan, pada hari Selasa kemarin, Bank of Japan (BoJ) tidak merubah suku bunga setelah mengejutkan pasar dengan keputusan untuk menurunkan suku bunga menjadi negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah bank sentral Jepang pada bulan Januari. Dalam keputusannya itu, BoJ tetap mempertahankan suku bunga sebesar -0.1 persen.

Mengikuti keputusan BoJ, the Fed juga diharapkan oleh pasar tetap mempertahankan suku bunganya pada kisaran dari 0.25 sampai 0.50 persen. Pasalnya, semenjak FOMC menetapkan suku bunga tersebut, perekonomian di AS menunjukkan tanda-tanda peningkatan inflasi dan sentakan NFP.

Meskipun FOMC pada bulan Desember mengindikasikan akan menaikkan suku bunga lagi hingga empat kali tahun ini, tetapi anggota-anggota dovish FOMC ragu untuk mengetatkan kebijakan moneter karena sebagian besar bank sentral mayor saat ini sudah menetapkan suku bunga dibawah nol untuk menstimulasi aktivitas ekonomi. Menurut ekspektasi pasar saat ini, bank sentral AS tersebut kemungkinan masih akan menungggu sampai Juni atau bahkan Desember sebelum menyetujui kenaikan suku bunga lagi.

Setiap adanya kenaikan suku bunga berapapun itu oleh FOMC tahun ini, akan berdampak bearish bagi harga emas, yang akan sulit berkompetisi dengan aset-aset berimbal hasil tinggi lainnya dalam kondisi suku bunga naik.

261759
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.