EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,318.40/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,180.04   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 5 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Emas Masih Di Level Rendah, Dibayangi FED Rate Hike

Penulis

Harga emas masih diperdagangkan di level rendah dibayangi oleh peluang kenaikan suku bunga the Fed saat ini yang meningkat menjadi 95 persen.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Senin (21/11) bergerak flat dan masih berada di level harga rendah seiring dengan dolar AS yang melandai setelah pada sesi sebelumnya dolar mampu menyentuh level tertinggi 13 tahun. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,212 dolar AS.

Emas Masih Di Level Rendah, Dibayangi Rate Hike Fed Desember

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember naik tipis sebesar 0.29 persen menjadi 1,212 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember berada di level harga 16.78 dolar AS per troy ons, naik sebesar 0.35 persen dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember naik signifikan ke level harga 2.503 dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan sebelumnya, harga emas ambruk ke level harga terendah sejak bulan Mei sejalan dengan menguatnya ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS bulan Desember mendatang dan rencana kebijakan ekonomi presiden terpilih Donald Trump yang mengindikasikan akan melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran.

 

Prospek Kenaikan Suku Bunga AS Meninggi

Fokus utama para pelaku pasar saat ini lebih kepada indikasi dan tanda-tanda tertentu terkait dengan kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan Donald Trump daripada rilis beberapa data ekonomi. Selain itu, kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga the Fed bulan Desember semakin tinggi setelah pidato ketua The Fed Janet Yellen pada pekan lalu yang mengatakan bahwa the Fed sudah menunda rate hike the Fed terlalu lama sehingga dikhawatirkan akan terjadi pengetatan kebijakan moneter secara tiba-tiba.

Komentar hawkish Yellen tersebut kemudian mendorong probabilitas kenaikan suku bunga AS bulan Desmeber mendatang. Menurut FedWatch Tool milik CME Group, peluang kenaikan tingkat suku bunga AS untuk bulan Desember meningkat sangat signifikan menjadi 95.4 persen dari sebelumya 90.6 persen.

Perlu diketahui bahwa harga emas saat ini sudah mengalami penurunan hampir 1.1 persen ke level rendah lima bulan karena tertekan penguatan dolar AS. Para analis berpendapat, sebagian besar pelaku pasar tidak akan berinvestasi emas ketika terjadi kenaikan suku bunga the Fed. Di samping itu, kebijakan Trump nantinya juga diperkirakan akan berdampak besar terhadap tingkat inflasi AS dan mata uang dolar bisa jadi cenderung bullish. Oleh karena itu, tren harga emas diprediksi akan bearish dan performa emas beberapa waktu mendatang tidak tampil apik.

276297
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.