EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,063.42   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 17 jam lalu, #Saham AS

Masih Di Bawah Tekanan, Emas ANTAM Turun Ke 590k

Penulis

Harga emas terhantam penguatan dolar AS, sejalan dengan probabilitas rate hike oleh the Fed pada bulan Desember hampir mendekati 100 persen.

Seputarforex.com- Harga emas pada hari Jumat (25/11) di sesi perdagangan Asia masih melanjutkan penurunannya dari sesi kemarin, seiring dengan Dolar AS yang melonjak dan adanya ekspektasi tinggi terhadap kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember. Saat berita ini diturunkan, harga emas ANTAM pecahan 1 gram diperdagangkan di level harga Rp 590,000 dan pair XAU/USD berada di kisaran level harga 1,176 Dolar AS.

Emas Masih Di Bawah Tekanan, Pasar Tunggu FED Rate Hike

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 1.19 persen ke level 1,175 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember melandai sebesar 1.06 persen menjadi 16.31 Dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures naik ke level harga 2.656 Dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan kemarin, harga emas tenggelam ke level harga terendah sejak bulan Februari di tengah berkembangnya spekulasi bahwa prospek pertumbuhan ekonomi AS yang cerah di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Donald Trump, akan memicu the Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga-nya dalam waktu dekat. Oleh karena itu, mata uang Dolar AS meroket dan berada di level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

 

Pelaku Pasar Menunggu Kenaikan Tingkat Suku Bunga AS

Harga emas sejauh ini sudah merosot tajam dan harus berjuang menghadapi rencana Donald Trump untuk merevitalisasi infrastruktur dan anggaran belanja pemerintah. Hal ini mampu menaikkan peluang kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed pada bulan Desember, mengingat pada sesi kemarin, rilis data Durable Goods Orders AS juga menguat melebihi ekspektasi. Menurut FedWatch milik CME Group, probabilitas dan peluang kenaikan suku bunga AS oleh the Fed pada bulan Desember hampir 100 persen. Selain itu, beberapa investor meyakini bahwa rate hike the Fed akan terjadi pada tahun 2017 mendatang.

Tingginya ekspektasi pasar terhadap pengetatan kebijakan the Fed ini menyebabkan harga emas terus terbebani. Di samping itu, jika penguatan Dolar AS masih berlanjut, maka kondisi ini akan menyebabkan harga emas cenderung bearish (menurun).

276373
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.