Jika Yellen hawkish dan lelang TLTRO tidak sesuai dengan harapan maka EUR/USD diperkirakan akan melemah, tetapi jika Yellen dovish dan hasil lelang sesuai target maka EUR akan rebound.
Kamis 18 September besok pergerakan EUR/USD akan sangat dipengaruhi oleh 2 event berdampak tinggi, yaitu FOMC Meeting yang dilanjutkan dengan keterangan ketua The Fed Janet Yellen, dan lelang perdana program Targeted Long Term Refinancing Operation (TLTRO) ECB. Konperensi pers Yellen diadakan lebih awal (jam 01:30 WIB) sementara lelang TLTRO baru dilakukan jam 17:15 WIB.
Jika Yellen hawkish dan lelang TLTRO tidak sesuai dengan harapan maka EUR/USD diperkirakan akan kembali merosot dan menembus support kuat 1.2750, tetapi jika Yellen cenderung dovish dan banyak bank di kawasan Euro yang berpartisipasi pada program TLTRO sehingga target ECB tercapai maka pasangan mata uang ini diperkirakan akan rebound hingga resistance 1.3150.
Sejauh ini sebagian analis memperkirakan Yellen akan cenderung hawkish dengan dasar data fundamental AS yang terus membaik, seperti yang pernah ia katakan bahwa waktu kenaikan suku bunga akan dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh (considerable time), tergantung dari data fundamental (data dependent). Pasar mengharapkan Yellen mengisyaratkan estimasi waktu kenaikan suku bunga pada konperensi pers kali ini sebagai penjelasan dari ungkapan ‘considerable time’.
Diluar Non-Farm Payrolls (NFP) bulan Agustus, beberapa data penting AS mengalami perbaikan yang signifikan. Senin kemarin kita lihat indeks Empire State Manufacturing yang merupakan indikator awal sektor manufaktur naik ke angka 27.5, tertinggi dalam 5 tahun terakhir, sementara surplus perdagangan kawasan Euro menyusut. Namun demikian EUR/USD cenderung konsolidasi atau wait and see menunggu 2 big event tersebut. Kemungkinan pasangan mata uang ini akan bergerak signifikan saat data CPI AS malam nanti yang selalu dirilis beberapa jam sebelum FOMC Meeting.
Prospek TLTRO
Bulan Mei lalu The Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi kawasan Euro tahun ini dari 1.2% ke 0.8%, dan menyarankan agar ECB menjalankan program quantitative easing (QE) untuk memacu pertumbuhan. Sebagai tindak lanjut, bulan Juni lalu ECB meluncurkan program TLTRO yang adalah varian dari program LTRO yang pernah diluncurkan sebelumnya dan dianggap kurang memuaskan.
Tujuan program ini adalah ‘funding for lending’ guna menstimulir pertumbuhan ekonomi kawasan untuk melawan deflasi, sesuai dengan mandat bank sentral untuk mencapai target inflasi tahunan sebesar 2.0%. Lelang TLTRO diadakan 2 kali, bulan September dan Desember tahun ini. Jika partisipan dan target perolehan tidak seperti yang diharapkan maka kemungkinan besar ECB akan menjalankan program QE lanjutan yang akan mempengaruhi neraca ECB dan berdampak negatif pada mata uang EUR.
Untuk tahap pertama ini bank-bank di kawasan Euro akan diberi pinjaman sebesar 7% dari dana pinjaman yang dibutuhkan. ECB mentargetkan pinjaman tahap pertama ini sekitar 400 milyard Euro. Analis memperkirakan jika hasil lelang Kamis nanti kurang dari 150 milyard Euro maka bisa dianggap mengecewakan dan EUR diperkirakan akan melemah.