EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,097.20   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 3 jam lalu, #Saham AS

EUR/USD Melandai, Nantikan Kebijakan ECB Besok

Penulis

Para pelaku pasar membangun antisipasi menjelang pertemuan ECB besok, khususnya setelah Presiden Mario Draghi melontarkan komentar hawkish di Portugal pada bulan lalu.

Seputarforex.com - Euro bergerak mundur dari level tertinggi terhadap Dolar AS sejak bulan Mei 2016, di hari Rabu (19/Jul) sore ini, dengan para investor yang sedang menantikan hasil rapat kebijakan moneter ECB besok petang. EUR/USD tampak tergelincir 0.19 persen ke angka 1.1530, masih belum jauh dari level tinggi 1.1582.

euro


Pasca Pidato Hawkish Draghi

Para pelaku pasar membangun antisipasi menjelang pertemuan ECB besok, khususnya setelah Presiden Mario Draghi melontarkan komentar hawkish di Portugal pada bulan lalu. Sejak komentar Draghi tersebut, Euro pun terangkat terhadap Dolar AS dan mata uang-mata uang mayor lainnya.

Isi pidato Draghi kala itu dianggap sebagai sinyal tapering stimulus moneter yang selama ini dilancarkan oleh ECB. Kendati demikian, Draghi tetap memberikan penekanan bahwa perubahan dalam program stimulus akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati.

Bank sentral Eropa tersebut sebetulnya sedang menghadapi dilema, yakni antara menyiapkan tindakan untuk menyeimbangkan pengurangan stimulus seiring penguatan ekonomi dengan menaikkan inflasi. Inflasi 19 negara di bawah naungannya masih di bawah target 2 persen, walaupun memang sudah tak jauh lagi dari angka tersebut. Risikonya sekarang, proses pengurangan stimulus menebarkan fenomena "taper tantrum", yang menaikkan Euro dan mencekik pemulihan.

Di hari Rabu kemarin, salah seorang anggota Dewan ECB, Francois Villeroy de Galhau, mengatakan bahwa pihaknya telah menciptakan kemajuan dalam menggerakkan inflasi menuju target. Namun, berlawanan dengan Draghi, Galhau menambahkan bahwa kebijakan monEter akomodatif masih dibutuhkan oleh ECB.

279633
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.