IMF yang merupakan Dana Moneter Internasional kembali memangkas proyeksi pertumbuhan Zona Euro 2014. Dalam laporan tahunannya yang baru, IMF mengatakan bahwa pertumbuhan tahun ini akan mencapai 1%, bukan 1.1% seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sementara perkiraan pertumbuhan zona Euro untuk tahun 2015 tetap di 1.5 %.
IMF yang berbasis di Washington merekomendasikan para pembuat kebijakan Zona Euro mengadopsi langkah-langkah untuk reformasi struktural yang diterapkan kepada 18-negara anggota secara keseluruhan, termasuk cara-cara untuk memerangi pengangguran. Disisi lain, IMF memuji langkah-langkah moneter yang diputuskan pada bulan Juni oleh Bank Sentral Eropa (ECB), termasuk suku bunga negatif dan pendanaan segar untuk pemberi pinjaman.
IMF juga mendesak diluncurkannya stimulus lebih besar, termasuk apa yang disebut pelonggaran kuantitatif (QE) seperti yang dianut oleh Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. Sejauh ini, alternatif tersebut ditentang oleh pejabat ECB yang cenderung lebih konservatif.
Sementara dari Zona Euro sendiri dilaporkan, melambatnya perekonomian Jerman telah menimbulkan keraguan terhadap prospek pemulihan Zona Euro tahun ini, karena tidak ada negara besar lain di wilayah tersebut yang cukup kuat untuk menutupi kelemahan ekonomi wilayah.
Sejak akhir tahun lalu, Zona Euro memiliki perekonomian senilai 9.6 trilyun Euro setelah keluar dari resesi selama 2 tahun. Namun, pemulihan masih terhambat oleh meningkatnya tingkat pengangguran dan kecemasan di pasar.